Vitamin A dikenal sebagai vitamin untuk mata. Anggapan tersebut tidak salah, namun terlalu rasanya terlalu sempit terutama jika melihat manfaat yang didapat dari vitamin A. Vitamin A adalah satu dari jenis-jenis vitamin dan termasuk ke dalam golongan vitamin yang dapat larut di dalam lemak.
Vitamin A, seperti jenis vitamin lainnya, tidak dapat diproduksi oleh tubuh secara alami, melainkan berasal dari sumber makanan tertentu.
Vitamin A memiliki banyak manfaat untuk menjaga kesehatan dan juga dapat mengatasi sejumlah penyakit pada tubuh.
Diantaranya adalah merawat kesehatan mata, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengoptimalkan fungsi hormon, merawat kesehatan kulit, hingga mencegah penyakit kanker.
Vitamin A sendiri merupakan zat dengan sifat antioksidan yang kita butuhkan dalam jumlah kecil per harinya. Ada banyak resiko kesehatan apabila tubuh Anda mengalami penurunan asupan vitamin A, berikut risiko yang perlu Anda tahu.
Bahaya kekurangan vitamin A
- Penurunan daya tahan tubuh
Mikronutrien yang terkandung dalam vitamin A berperan penting sebagai pendukung sistem imun. Minimnya kadar vitamin A dalam tubuh dapat menyebabkan kerja sistem imun terganggu untuk melawan penyakit. Akibatnya Anda lebih rentan terserang tifus, campak, dan diare.
- Kerusakan pada mata
Kekurangan asupan harian vitamin A dapat menyebabkan kesehatan mata yang buruk, seperti kondisi penebalan kornea, bahkan lebih jauh menyebabkan kebutaan.
Salah satu penyakit akibat defisiensi vitamin A adalah Xeroftalmia yang merupakan kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat mengakibatkan kebutaan. Hal ini dapat terjadi karena kondisi kekeringan pada selaput lendir mata (konjungtiva) dan selaput bening (kornea) mata.
- Mempengaruhi perkembangan janin
Risiko kekurangan vitamin A pada ibu hamil paling tinggi dialami saat trimester ketiga, ketika janin di dalam perut berkembang secara pesat. Namun perlu diingat,hal ini tidak lantas menyebabkan si ibu dapat seenaknya mengonsumsi suplemen vitamin.
Pola konsumsi vitamin A yang berlebihan juga dapat membahayakan ibu dan janin.
- Kerusakan kulit prematur
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan pengeringan, penipisan, dan penebalan folikel kulit. Keratinisasi kulit, ketika sel-sel epitel kehilangan kelembaban dan menjadi keras dan kering, dapat terjadi pada selaput lendir saluran pernafasan, saluran cerna, dan saluran kemih.
Dosis asupan vitamin A harian anda
Orang mendapat cukup vitamin A dari asupan makanan mereka, tetapi jika kekurangan vitamin A, maka dokter Anda mungkin menyarankan suplemen vitamin A.
Ketika mengonsumsi vitamin A dari makanan dan suplemen yang Anda minum, rekomendasi dosis yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
- Anak-anak:
1-3 tahun: 300 mcg/hari
4-8 tahun: 400 mcg/hari
9-13 tahun: 600 mcg/hari
- Wanita Dewasa: 700 mcg/hari
Saat hamil: 750-770 mcg/hari
Saat menyusui: 1.200-1.300 mcg/hari
- Pria Dewasa: 900 mcg/hari
Sumber vitamin A pada makanan
Vitamin A harian dapat Anda temukan pada berbagai sayuran berwarna hijau ataupun gelap. Sayuran seperti ubi, wortel, bayam, dan kangkung dikenal sebagai sumber vitamin A dengan jumlah tinggi.
Buah-buahan juga dapat dikonsumsi untuk memenuhi asupan vitamin A harian Anda. Buah-buahan yang mengandung karoten baik untuk kesehatan mata, diantaranya buah semangka, mangga, pepaya, dan delima.
Pada golongan retinoid, hati sapi merupakan makanan yang mengandung vitamin A paling banyak. Setiap 100 gram hati sapi memiliki lebih dari 4000 mcg RAE (retinol activity equivalent. Beberapa makanan hewani lainnya yang mengandung vitamin A antara lain keju, ikan, udang, telur dan susu.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.