Kehamilan menjadi suatu impian pada pasangan suami isteri terutama bagi sang ibu. Kehamilan merupakan tahap menunggu si buah hati lahir dan menjadi sesuatu yang paling berharga bagi keluarga.
Banyak sekali hal-hal yang harus diperhatikan ibu selama dalam masa kehamilan. Seperti pola makanan, pemeliharaan kesehatan, dan hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah pakaian.
Ibu hamil nyatanya tidak diperkenankan untuk menggunakan baju ketat saat hamil. Secara lumrah bahwa memakai baju ketat saat hamil dapat menimbulkan sesak.
Apa saja resiko menggunakan baju ketat saat hamil?
Beberapa hal yang mungkin tidak diketahui banyak ibu hamil atau kehamilan baru terkait penggunaan baju ketat yang ternyata berdampak pada metabolisme hingga dapat mengganggu perkembangan bayi. Beberapa resiko pada kondisi tersebut antara lain:
Heatburn
Mengenakan pakaian ketat, terutama di bagian pinggang, dapat menyebabkan rasa nyeri maag di perut Mulas atau refluks asam adalah ketidaknyamanan umum selama kehamilan. Ini terjadi karena kelambatan pencernaan dari peningkatan progesteron dalam tubuh selama kehamilan.
Asam lambung akan perlahan naik ke kerongkongan dan menimbulkan rasa panas dan tidak nyaman. Tekanan dari pakaian ketat bisa mendorong perut dan memaksa isinya ke atas.
Mengganggu Pembuluh Darah
Menemukan darah dengan bebas di seluruh tubuh Anda sangat penting untuk kesehatan yang optimal. Itu harus dapat mengalir dengan mudah ke setiap bagian tubuh Anda.
Meskipun sangat tidak mungkin celana Anda akan sangat ketat sampai Anda memotong peredaran darah secara keseluruhan, bahkan tekanan ekstra dapat memberi tekanan pada arteri yang menyempit secara paksa.
Berkurangnya aliran darah dalam waktu yang lama pada akhirnya dapat menyebabkan degenerasi otot dan kerusakan saraf.
Nyeri pinggang belakang
Wanita hamil sering mengeluhkan pegal dan nyeri pada punggung belakang. Ini dapat diperberat apabila ibu hamil mengenakan baju hingga celana ketat dapat memperberat nyeri dan dapat menjalar pada bokong hingga paha.
Konstipasi
Mengenakan baju atau celana yang ketat dapat secara signifikan menghambat pencernaan Anda. Mempersempit saluran buang Anda dengan cara membuat makanan jauh lebih sulit untuk melewati usus sepanjang hari. Ini dapat menyebabkan kram perut dan membatasi pergerakan usus.
Pusing
Wanita hamil sudah lebih rentan pusing hingga terasa ingin pingsan. Merasa pusing dapat membuat mual di pagi hari secara signifikan lebih tak tertahankan, dan kesadaran dapat menurun ketika keseimbangan Anda tertanggu yang dapat berbahaya bagi Anda dan bayi Anda. Aliran darah yang terbatas terkait dengan pusing.
Dan pakaian ketat dikenakan menjadi penyebab umum.
Infeksi
Hasil dari penelitian oleh American Pregnancy Association menyarankan efek lain dari mengenakan pakaian ketat adalah meningkatnya infeksi jamur vagina. Wanita hamil mengalami peningkatan sekresi vagina selama kehamilan.
Kondisi ini dikombinasikan dengan pakaian dalam yang ketat yang dapat menciptakan lingkungan yang sempurna untuk memungkinkan infeksi yang secara alami terjadi pada vagina dan menyebabkan infeksi.
Sirkulasi berkurang
Mengenakan pakaian ketat baik hamil atau tidak, dapat memperlambat sirkulasi dalam tubuh. Pada awal kehamilan, pembuluh darah wanita berkembang untuk peningkatan volume darah yang berkembang untuk menyediakan plasenta dan bayi.
Sebelum volume darah meningkat untuk mengisi pembuluh, seorang wanita dapat mengalami hipotensi, atau tekanan darah rendah, dengan mudah. Contohnya termasuk berdiri dengan cepat dari posisi berlutut, duduk atau berbaring.
Selulit
Menurut pengalaman ibu hamil mereka mengemukakan bahwa memakai celana ketat dapat meningkatkan pembentukan selulit pada paha atau bokong. Selulit merupakan timbunan lemak yang muncul di bawah permukaan kulit sehingga membentuk ruang lemak yang mendesak kulit pada lapisan tersebut.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.