Ada poin baik dan buruk untuk membiarkan kucing peliharaan Anda tidur bersama Anda. Pakar kesehatan juga telah mempertimbangkan beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan sebelum tidur dengan kucing.
Walaupun setiap kucing berbeda, namun umumnya kucing memiliki beberapa sifat yang sama. Kucing bisa membawa kenyamanan dan kegembiraan bagi siapa pun yang memilikinya.
Bahkan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperkirakan bahwa sekitar 50 persen pemilik hewan peliharaan di Amerika Serikat mengizinkan hewan peliharaan mereka tidur di tempat tidur bersama mereka.
Kebanyakan orang pecinta kucing mengatakan bahwa tidur bersama kucing dapat memberi rasa aman, secara emosional dan fisik. Tidur bersama kucing juga dapat mengurangi stress serta menghadirkan kehangatan dan kenyamanan serta dapat membantu Anda tidur lebih cepat.
Selain beberapa manfaat yang dapat terjadi saat tidur bersama kucing. Perlu Anda ketahui, kucing juga dapat mengganggu tidur dan membawa sejumlah risiko kesehatan lainnya ke tempat tidur Anda.
Alasan menghindari tidur dengan kucing
Ada banyak pro dan kontra mengenai tidur bersama hewan peliharaan, khususnya kucing. Meskipun Anda sangat menyayangi kucing Anda, sebaiknya jangan biasakan tidur bersama kucing. Paling tidak ada beberapa alasan mengapa kucing seharusnya tidur di tempatnya sendiri.
Berikut beberapa alasan menghindari tidur dengan kucing:
Alergi dan Asma
Hampir 30 persen orang memiliki semacam reaksi alergi terhadap kucing dan anjing, menurut Asthma and Allergy Foundation of America, alergi terhadap kucing dua kali lebih umum daripada reaksi alergi terhadap anjing.
Ketika mengalami alergi yang disebabkan oleh kucing, dokter biasanya akan menyarankan untuk mengeluarkan kucing dari rumah. Tetapi ada langkah-langkah lain yang dapat Anda lakukan untuk meredakan alergi dan asma.
Dengan menutup pintu kamar Anda dan menggunakan filter ruangan yang baik, Anda dapat menghilangkan pemicu alergi dan asma saat Anda tidur.
Mengganggu tidur
Saat sudah tertidur lelap, kucing terkadang sering mengganggu Anda dengan mengelus atau menggesek-gesekan badannya ke tubuh Anda saat tidur. Gerakan tersebut terkadang dapat mengganggu kualitas tidur Anda.
Oleh karena itu, tidak peduli seberapa besar Anda mencintai hewan peliharaan Anda, jika mereka mengganggu waktu tidur, sebaiknya mereka harus dipisahkan dari tempat tidur Anda.
Membawa parasit dan infeksi jamur ke kasur
Kutu, tungau, cacing gelang, dan cacing tambang hanyalah beberapa parasit jahat yang bisa muncul saat tidur bersama hewan peliharaan Anda khususnya kucing. Oleh karena ini, disarankan untuk merawat kucing Anda sebaik mungkin dan membawanya untuk kunjungan rutin ke dokter hewan.
Dengan begitu, Anda tidak harus berurusan dengan parasit-parasit tersebut.
Ancaman untuk bayi dan anak kecil
Dr. Jennifer Maniet, seorang dokter hewan staf di Petplan Pet Insurance, mengatakan bahwa kucing tidak aman tidur dengan bayi karena ada risiko kucing bisa mencekik bayi tanpa sengaja dengan tidur di dada atau wajah bayi. Kucing juga dapat menimbulkan risiko mati lemas pada bayi dan anak kecil.
Jika Anda ingin kucing Anda dapat tidur di tempat tidur dengan anak Anda, tunggulah sampai anak-anak Anda setidaknya berusia empat atau lima tahun.
Kucing dapat membawa infeksi protozoa
Menurut Pet MD, infeksi protozoa umumnya tidak ditularkan dari hewan peliharaan ke manusia. Namun, Anda masih perlu berhati-hati terhadap paparan yang tidak perlu.
Oleh karena itu disarankan untuk memastikan hewan peliharaan Anda tetap sehat dan mengunjungi dokter hewan jika ada tanda-tanda infeksi, seperti diare.
Kucing dapat membawa infeksi bakteri
Kontak dengan partikel kotoran tidak dapat dihindari lagi jika kucing tidur di tempat tidur yang sama dengan Anda. Karena itu, membersihkan tempat tidur dan tubuh serta bulu hewan peliharaan Anda secara teratur dapat meminimalkan kontak dengan bakteri, meskipun risiko infeksi selalu ada.
Saat tidur bersama dengan kucing, kemungkinan bisa tertular Cat Scratch Fever, yang merupakan infeksi kelenjar getah bening yang disebabkan karena tergores atau digigit oleh kucing. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah sangat berisiko terhadap infeksi jenis Cat Scratch Fever.
Meskipun bukan suatu kondisi yang serius, gejala demam, kelelahan, sakit perut, dan nyeri otot dapat bertahan selama berbulan-bulan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.