Jika selama ini Anda jarang atau bahkan sama sekali tidak pernah berolahraga maka Anda pasti akan merasakan kebingungan untuk mulai berolahraga. Oleh karena itu, mulailah kebiasaan sehat ini secara perlahan dan sebaiknya jangan memilih olahraga yang terlalu berat atau berintensitas tinggi misalnya angkat beban.
Karena jika terlalu memaksakan diri untuk langsung melakukan olahraga yang terlalu berat maka hal tersebut bisa menimbulkan cidera atau masalah lain pada otot tubuh. Perhatikan panduan memulai hidup aktif yang bisa diterapkan berikut ini:
Cara Memulai Hidup Aktif Berolahraga
1. Membangun motivasi diri
Ketika ingin memulai hidup aktif, maka Anda harus mempunyai komitmen dan menetapkan tujuan dari olahraga yang akan dilakukan. Sebab dengan memiliki motivasi dalam berolahraga yang dipadukan dengan rencana jelas dari aktivitas olahraga maka hasilnya akan lebih mudah diwujudkan. Misalnya dengan menuliskan jenis aktivitas olahraga yang akan dilakukan untuk 4 minggu ke depan beserta tujuan dan lama waktu olahraga.
Baca juga: 10 Manfaat Olahraga Rutin Bagi Tubuh
2. Mulai dari kebiasaan kecil
Bila Anda merasa sulit untuk memulai olahraga dan bingung harus memulai olahraga dari mana, silakan bicarakan pada dokter atau ahli kesehatan mengenai rencana olahraga tersebut. Mulailah perlahan melalui aktivitas harian yang dapat digunakan sebagai salah satu bentuk aktivitas fisik ringan, misalnya berjalan kaki dari halte atau stasiun menuju kantor, naik tangga dibandingkan naik lift, membeli makan siang ke luar kantor daripada memesan melalui aplikasi online.
Dengan melakukan perubahan kecil melalui rutinitas sehari-hari maka Anda akan mulai terbiasa dan terbantu untuk lebih aktif berolahraga. Daripada pergi ke gym, sebaiknya Anda mulai melakukan jogging di sekitar tempat tinggal terlebih dahulu. Bila kebiasaan tersebut mulai sering Anda lakukan maka secara perlahan tubuh akan menyesuaikan diri dengan berbagai aktivitas fisik tersebut.
3. Sesuaikan durasi berolahraga
Berdasarkan rekomendasi dari WHO sebaiknya Anda melakukan aktivitas fisik sedang selama 150 menit per minggu. Namun jika Anda ingin berolahraga berat maka silakan melakukan olahraga selama 75 menit saja. Saat mulai berolahraga sebaiknya Anda tidak terlalu memaksakan diri untuk terus menerus berolahraga, berikan juga jeda bagi tubuh untuk beristirahat dan memulihkan kondisi tubuh.
4. Fokus pada satu jenis olahraga
Bagi pemula yang akan menjalankan rutinitas olahraga sebaiknya fokus hanya pada satu jenis olahraga saja sebagai tahap awal. Biasanya dengan semakin meningkatnya kebugaran tubuh maka secara perlahan beberapa gerakan akan mulai terbiasa dilakukan dan menjadi lebih mudah untuk melanjutkan aktivitas fisik yang lebih berat. Selain menjalani olahraga utama, lakukan juga latihan kekuatan dan kelenturan sebanyak 2-3 hari setiap minggu.
5. Olahraga bersama orang terdekat
Jika merasa kesepian, kegiatan berolahraga dapat terasa semakin seru dan tidak membosankan bila dilakukan bersamaan dengan keluarga atau teman dekat. Hal ini dapat memicu semangat dan menghindari rasa bosan karena dapat diselingi oleh berbagai obrolan ketika jeda atau beristirahat meski hanya sebentar.
6. Persiapkan diri untuk berolahraga
Ketika ingin berolahraga maka Anda perlu melakukan beberapa persiapan, entah sebelum maupun sesudah berolahraga. Hal terpenting sebelum memulai olahraga adalah dengan melakukan pemanasan dan pendinginan yang bertujuan untuk mempersiapkan otot dalam bergerak agar tidak menimbulkan cedera. Pendinginan atau peregangan otot juga perlu dilakukan setelah olahraga untuk memulihkan otot tubuh.
Selain itu, setelah selesai olahraga segera ganti pakaian olahraga Anda yang sudah basah akibat keringat untuk mencegah pertumbuhan jamur, bakteri, maupun kuman. Cukupi kebutuhan cairan tubuh yang hilang dan keluar melalui keringat dengan minum air putih lebih banyak ketika merasa lelah saat istirahat ataupun setelah olahraga.
Sebelum dan sesudah olahraga, Anda juga disarankan untuk mengisi perut dengan mengonsumsi makanan sehat yang kaya nutrisi untuk menjadi bahan energi dalam berolahraga, hal ini termasuk susu, telur, roti gandum, dan daging ayam. Tetapi perhatikan waktu makan Anda agar tidak menimbulkan reaksi ketika berolahraga seperti perut kembung, mual dan muntah.
Baca juga: Kapan Waktu Makan Terbaik, Sebelum atau Setelah Olahraga?
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.