Banyak orang terkadang menyepelekan perawatan gigi dan mulut disebabkan oleh kurangnya pemahaman untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini. Padahal, menjaga kesehatan gigi dan mulut sama pentingnya dengan menjaga kesehatan bagian tubuh yang lain.
Tidak menjaga kesehatan gigi bisa menyebabkan permasalahan pada gigi dan mulut seperti gigi sensitif, kerusakan gigi, dan gigi berlubang.
Hal yang paling mudah dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi adalah dengan rutin membersihkan gigi setiap hari dengan cara yang benar. Tak hanya itu, tindakan pencegahan terhadap gigi berlubang juga perlu dilakukan.
Bentuk perawatan gigi yang mungkin akan disarankan oleh dokter gigi adalah fluoride varnish. Varnish gigi atau vernis dengan zat fluor bermanfaat untuk mencegah karies gigi.
Lalu, bagaimana sebenarnya perawatan fluoride varnish itu? Apakah penggunaannya efektif untuk anak dan orang dewasa? Oleh karena itu, sebelum menjalani perawatan gigi, sebaiknya Anda terlebih dahulu fakta-fakta penting di bawah ini.
Apa itu fluoride varnish?
Fluoride varnish gigi adalah perawatan gigi dengan menggunakan zat khusus yang mirip dengan kalsium dan dioleskan pada gigi untuk memperkuat lapisan email gigi. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa zat tersebut aman dan telah digunakan oleh dokter gigi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Fluoride varnish berfungsi untuk mencegah terjadinya karies atau kerusakan pada gigi. Dalam beberapa kasus yang lain, mungkin dokter juga akan menyarankan perawatan dengan menggunakan zat ini bagi Anda yang punya masalah gigi sensitif.
Biasanya dokter gigi akan mengoleskan zat ini pada gigi sesuai dengan dosis yang sudah ditentukan. Fluoride varnish lebih cepat diserap oleh gigi, sehingga Anda tidak perlu khawatir zat ini tertelan.
Manfaat dan efek samping fluoride varnish gigi pada anak
Perawatan gigi dengan menggunakan fluoride varnish sangat dianjurkan untuk anak-anak yang berusia 2-14 tahun, karena anak-anak lebih rentan mengalami karies gigi daripada orang dewasa.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa fluoride varnish mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi mencapai 43 persen untuk mencegah kerusakan dan penumpukan plak pada gigi.
Badan kesehatan resmi di seluruh dunia seperti Inggris, Australia, dan Amerika Serikat, menyarankan agar anak-anak sebaiknya mendapatkan perawatan fluoride varnish gigi secara rutin.
Anda dapat berkonsultasi langsung dengan dokter gigi untuk mengetahui seberapa sering anak perlu mendapatkan perawatan gigi dengan fluoride varnish. Biasanya dokter akan menyarankan anak untuk merawat gigi dengan fluoride varnish kira-kira dua bulan dalam setahun.
Namun demikian, perawatan gigi dengan fluoride varnish memiliki beberapa efek samping bagi anak. Berikut beberapa kemungkinan yang akan terjadi.
- Alergi dengan gejala gatal-gatal, membengkaknya bibir, lidah, dan bagian wajah, serta sulit ber
- Sakit perut
- Sakit kepala
- Gigi berwarna kekuningan, kecoklatan, bahkan kehitaman.
Manfaat dan efek samping fluoride varnish gigi pada orang dewasa
Orang dewasa dan lanjut usia tidak diwajibkan untuk mendapatkan perawatan fluoride varnish. Namun, tetap ada banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan jika mengikutinya. Spesialis kesehatan gigi dan kecantikan yang berasal dari Amerika Serikat, drg.
Mark Burhenne mengatakan bahwa orang dewasa lebih rentan mengalami pengikisan gigi dan masalah gigi sensitif. Sementara lansia lebih rentan terhadap kerusakan akar gigi. Perawatan fluoride varnish akan membantu mengatasi masalah-masalah tersebut.
Tidak ada ketentuan khusus berapa kali orang dewasa dan lansia mendapatkan perawatan fluoride varnish. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter gigi setelah melakukan pemeriksaan gigi.
Efek samping yang mungkin akan muncul setelah orang dewasa dan lansia melakukan perawatan fluoride varnish sama saja dengan efek samping yang mungkin terjadi pada anak-anak.
Anda juga perlu memperhatikan risiko overdosis fluoride varnish yang ditandai dengan gejala mual, muntah, otot kaku, dan kejang. Bagi ibu hamil dan menyusui, sebaiknya untuk memberitahukan terlebih dahulu hal ini kepada dokter gigi sebelum menjalani perawatan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.