Masih benarkan cara Anda membersihkan vagina? Jangan mudah tergiur dengan produk pembersih, karena bahan kimianya belum tentu aman. Banyak wanita yang tidak tahu cara membersihkan area kewanitaan yang benar.
Padahal jika sampai salah, infeksi dan iritasi bisa muncul. Lantas bagaimana langkah yang benar dan kesalahan apa saja yang perlu Anda hindari? Temukan jawabannya dibawah ini.
4 Kesalahan Membersihkan Vagina yang Harus Dihindari
Tanpa Anda sadari ternyata banyak kebiasaan membersihkan vagina yang keliru. Jika terus dilakukan, bisa mengganggu kesehatan organ intim. Secara umum, ada 4 kesalahan membersihkan vagina yang harus dihindari. Diantaranya adalah:
Terlalu lama dan terlalu sering
Mungkin tujuan Anda ingin menjadikan vagina lebih bersih. Namun membersihkan terlalu lama dan sering justru akan membuat vagina mudah teriritasi. Agar kelembapan alaminya tidak hilang, bersihkan vagina tidak kurang dari satu menit. Jangan menggosoknya lebih lama untuk menghindari iritasi.
Menggosok terlalu keras
Vagina merupakan organ intim yang sanagt sensitif. Membersihkan vagina dengan cara digosok justru akan menimbulkan rasa perih. Tidak hanya itu kebiasaan tersebut juga bisa memicu iritasi. Banyak ahli yang berpendapat, menggosok vagina untuk menghilangkan virus dan bakteri tidak diperlukan. Cukup basuh dengan air hangat saja.
Douching Vagina
Metode membersihkan vagina dengan menyemprotkan cairan khusus kedalamnya juga tidak diperbolehkan. Sebenarnya Anda tidak perlu melakukan hal tersebut, karena vagina memiliki cara sendiri untuk melakukan pembersihan. Melakukan douching justru akan mengganggu keseimbangan pH dan memicu infeksi pada vagina.
Membersihkan bagian dalam vagina
Membersihkan bagian dalam vagina merupakan hal yang sia-sia. Justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan vagina. Organ intim tersebut memiliki kemampuan sendiri untuk membersihkan bagian dalam vagina. Bakteri baik yang hidup didalamnya bekerja efektif membersihkan vagina. Bersihkan saja bagian luarnya secara teratur dengan menggunakan air.
Cara Tepat Membersihkan Vagina
Membersihkan organ intim wajib Anda lakukan untuk menghindari infeksi serta iritasi yang mengganggu. Kesadaran akan kesehatan vagina harus Anda miliki sedini mungkin. Pengaruhnya sangat besar bagi sistem reproduksi. Adapun cara membersihkan vagina yang benar, diantaranya adalah:
Mengeringkan dengan handuk lembut
Keringkan vagina menggunakan handuk dengan permukaan lembut. Tempelkan saja handuk sampai organ intim benar-benar kering. Jangan menggosoknya karena bisa menimbulkan iritasi. Ganti celana dalam 2-3 kali dalam sehari. Saat selesai buang air kecil, segera bersihkan dan keringkan vagina dengan handuk lembut.
Hanya bersihkan bagian vulva saja
Bagian vagina yang perlu Anda bersihkan adalah bagian vulvanya saja. Area tersebut meliputi labira mayoran dan minora. Sementara bagian dalamnya tidak perlu dibersihkan. Bakteri baik yang berkembang didalam vagina memiliki tugas membersihkan vagina secara alami. Jadi bagian dalam vagina tidak perlu dibersihkan menggunakan cara atau produk apapun.
Gunakan pembersih yang mengandung povidine iodine
Pemakaian pembersih wanita yang mengandung pewangi, justru bisa merusak keseimbangan pH. Tidak hanya itu saja, produk tersebut juga menyebabkan infeksi, iritasi, dan bau tak sedap. Sebaiknya gunakan pembersih yang diperkaya akan povidine iodine. Bahan kimia tersebut mampu mempertahankan pH alamai vagina supaya tetap normal.
Bersihkan secara teratur
Pastikan tidak ada sisa keringat dan sekresi yang tertinggal di permukaan vagina. Frekuensi membersihkan vagina tidak perlu terlalu sering. Maksimal 3 kali dalam sehari saja dengan menggunakan air hangat.
Dengan mengetahui cara membersihkan vagina yang benar, Anda bisa terhindar dari penyakit kelamin. Infeksi dan iritasi pun dapat dicegah. Hindari kesalahan membersihkan vagina. Pakailah pembersih yang mengandung povidine iodine yang terbukti aman dan bekerja lebih efektif.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.