Presiden ketiga Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie atau akrab disapa BJ Habibie, tutup usia pada Rabu (11/9) di RSPAD Gatot Soebroto. Menurut penuturan putra bungsunya, Thareq Kemal, suami mendiang Ainun tersebut memiliki masalah jantung sejak usia muda.
Jantung adalah organ vital yang memegang kunci penting dalam tubuh. Jika organ ini bermasalah, aliran darah ke seluruh tubuh jadi tidak lancar sehingga berisiko mengganggu fungsi dan kerja organ-organ tubuh lainnya. Lantas, bagaimana cara menjaga kesehatan jantung di usia muda?
Cara menjaga kesehatan jantung di usia muda
Terlepas dari berapa pun usianya, menjaga kesehatan jantung itu sangat penting dilakukan. Ini karena gangguan jantung tidak hanya bisa dialami oleh orang-orang usia lanjut saja, tapi bahkan bisa terjadi lebih cepat dari yang Anda kira.
Salah satunya seperti yang dialami oleh Bapak Teknologi Indonesia yakni BJ Habibie. Tidak ada yang menyangka bahwa di balik pola hidup sehatnya, Habibie diketahui memiliki masalah jantung sejak usia muda.
Seiring bertambahnya usia, fungsi dan kerja jantung akan semakin menurun. Apalagi ditambah dengan padatnya aktivitas sehari-hari, maka jantung juga bisa mengalami kelelahan dan berisiko memperparah penyakit yang sudah ada sebelumnya.
Oleh sebab itulah, sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung di usia muda. Berikut caranya:
1. Rutin periksa ke dokter
Siapa bilang kalau orang sehat tidak boleh periksa ke dokter. Jangan salah, orang-orang yang tubuhnya sehat pun juga perlu rutin konsultasi dengan dokter, lho!
Rutin memeriksakan diri ke dokter merupakan salah satu upaya deteksi dini terhadap penyakit. Semakin cepat penyakitnya ditemukan, maka tentu akan lebih cepat ditangani dan dicegah supaya tidak makin parah.
Beri tahukan dokter mengenai riwayat penyakit dalam keluarga, pola makan, hingga aktivitas sehari-hari. Dokter biasanya akan melakukan sejumlah pemeriksaan seperti cek tekanan darah, kolesterol, detak jantung, gula darah, hingga indeks massa tubuh guna menilai risiko penyakit jantung Anda.
2. Konsumsi lemak sehat
Lemak menjadi salah satu makronutrien yang harus dipenuhi setiap hari. Namun hati-hati, ada jenis lemak baik yang boleh dikonsumsi dan lemak jahat yang harus dihindari.
Lemak trans diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Pasalnya, lemak trans dapat memicu penumpukan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL). Asupan lemak trans berlebih dapat menyumbat arteri dan memicu penyakit kardiovaskuler.
Hindari makanan yang mengandung tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan natrium. Seperti yang terdapat pada makanan yang digoreng, margarin, daging giling, hingga keripik atau makanan ringan.
Baca Selengkapnya: 18 Makanan yang Mengandung Lemak Trans (Jahat)
Gantilah dengan memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung kaya lemak sehat seperti alpukat, ikan berlemak, kacang-kacangan, sayur, dan buah-buahan. Kalau ingin makan daging, pilihlah bagian yang sedikit atau tanpa lemak.
3. Aktif berolahraga
Orang yang jarang olahraga lebih berisiko terkena penyakit jantung di masa mendatang. Jantung justru akan bertambah kuat dan sehat kalau Anda rajin berolahraga.
Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa olahraga dapat menjaga kesehatan sekaligus menguatkan jantung. Tentu akan jauh lebih mudah dilakukan dan konsisten bila dilakukan sejak usia muda.
Tak perlu muluk-muluk melakukan olahraga intensitas tinggi. Ada banyak olahraga ringan yang bisa Anda pilih, asalkan dilakukan secara konsisten setiap hari.
Salah satunya dengan berjalan cepat selama30 menit setiap hari dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung. Berlari, jogging, berenang, atau olahraga lainnya juga akan memberikan efek serupa jika dilakukan secara rutin.
Berenang menjadi salah satu olahraga favorit mendiang Habibie semasa hidupnya. Jenis olahraga ini terbukti dapat membantu menguatkan fungsi jantung. Itu sebabnya, berenang sangat cocok dilakukan oleh orang-orang yang mengalami masalah jantung sekalipun.
Olahraga juga dapat membantu menjaga berat badan tetap stabil. Seperti yang diketahui, berat badan berlebih atau obesitas merupakan faktor risiko penyakit jantung.
4. Hindari merokok dan jauhi asap rokok
Jika Anda sekarang ini sudah terbiasa merokok, sebaiknya berhentilah sesegera mungkin. Baik perokok aktif maupun perokok pasif sama-sama berisiko terkena penyakit jantung akibat paparan racun dari rokok.
Melansir dari American Heart Association, perokok pasif berisiko 30% terkena penyakit jantung atau kanker paru akibat menghirup asap rokok. Kalau Anda ingin jantung tetap sehat sejak muda, berhenti merokok wajib dilakukan.
Baca Juga: 13 Cara Berhenti Merokok yang Efektif
5. Kendalikan stres
Penyakit jantung ternyata juga bisa berasal dari stres. Ini karena stres berkepanjangan dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Bila tidak segera diatasi, aliran darah yang cepat dapat merusak dinding arteri.
Tiap kali merasa stres, coba latih pernapasan Anda. Tarik napas dalam-dalam lewat hidung, lalu embuskan perlahan lewat mulut. Rasakan setiap oksigen yang masuk ke dalam tubuh melawan masalah-masalah yang memenuhi pikiran Anda.
Ada banyak cara lain yang bisa Anda lakukan untuk menghalau stres, misalnya dengan mendengarkan musik, menulis jurnal, hingga jalan-jalan ke taman. Lakukan hal-hal yang Anda sukai supaya perasaan dan pikiran jauh lebih tenang.
Baca Selengkapnya: 16 Cara Mengatasi Stres yang Mudah Dipraktikkan
6. Tidur cukup
Padatnya aktivitas tak lantas membolehkan Anda mengabaikan waktu tidur. Jangan salah, tidur cukup ternyata juga berperan penting untuk menjaga kesehatan jantung.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa orang dewasa yang waktu tidurnya kurang dari 6 jam setiap malam berisiko 2 kali lipat terkena stroke dan serangan jantung.
Sepadat apa pun aktivitas Anda, selalu usahakan untuk tidur cukup 7-9 jam setiap malam. Ingat, hanya Anda lah yang mampu memahami kondisi tubuh Anda sendiri. Bila mulai merasa lelah, segeralah istirahat sejenak.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.