Dokter biasanya menganjurkan sejumlah perawatan medis, seperti obat-obatan dan terapi, untuk mengendalikan gejala stroke. Terkadang, beberapa pasien stroke juga mengandalkan pengobatan alternatif supaya tubuhnya segera pulih dan sehat, salah satunya dengan memanfaatkan bahan-bahan alami.
Para ahli menemukan, ada beberapa obat stroke alami yang dapat mendukung pemulihan pasien. Namun ingat, bahan-bahan alami ini hanya berfungsi untuk meringankan gejala dan mempercepat pemulihan, bukan menyembuhkan stroke hingga tuntas.
Berbagai obat stroke alami yang patut dicoba
Sampai saat ini, belum ada satupun obat herbal atau bahan tradisional yang terbukti dapat menyembuhkan stroke. Perlu dicatat bahwa obat stroke alami ini hanya berfungsi sebagai terapi pendamping untuk meringankan gejalanya, bukan menggantikan obat medis dari dokter maupun menyembuhkan stroke itu sendiri.
Walau berasal dari bahan-bahan alami, beberapa pasien mungkin akan mengalami reaksi atau efek samping tertentu. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter sebelum Anda mencobanya sendiri di rumah.
Berbagai pilihan obat stroke alami adalah sebagai berikut:
1. Teh hijau atau teh hitam
Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Ethno Medicine tahun 2012, orang yang minum teh hijau atau teh hitam berisiko 21% lebih rendah terkena stroke. Hal ini karena teh mengandung flavonoid, senyawa yang dapat menurunkan kolesterol dan tekanan darah. Dua hal tersebut merupakan faktor risiko stroke paling utama.
Senyawa dalam teh hitam diketahui mampu meniru efek insulin dan mencegah perubahan pati menjadi gula. Agar stroke tidak kambuh lagi di kemudian hari, coba konsumsi minimal 3 gelas teh hijau atau teh hitam setiap hari. Tubuh akan lebih rileks dan pemulihan stroke pun jadi lebih cepat.
Baca Selengkapnya: 6 Jenis Teh Paling Bagus, Sehat Diminum Setiap Hari
2. Buah delima
Adna tentu sudah tidak asing dengan pomegranate atau lebih dikenal dengan buah delima. Buah cantik berwarna kemerahan ini disebut-sebut dapat menjadi obat stroke alami andalan, lho!
Buah delima mengandung kaya antioksidan dan fitosterol, steroid nabati yang mampu menurunkan kadar kolesterol tubuh. Bahkan menurut Israeli Institute of Technology, mengonsumsi buah delima yang diseimbangkan dengan obat statin dosis rendah bisa membuat kadar kolesterol Anda lebih mudah dikendalikan.
Bagi Anda yang sering mengalami nyeri otot atau efek samping lainnya setelah minum obat statin, makan buah delima bisa membantu meringankan nyerinya.
Baca Juga: Manfaat Buah Delima untuk Mencegah Berbagai Penyakit
3. Ginkgo biloba
Ginkgo biloba adalah herbal yang disebut juga tanakan atau pohon maidenhair. Hingga saat ini, suplemen ginkgo biloba kian populer karena diketahui menyimpan segudang khasiat bagi kesehatan, termasuk untuk penderita stroke iskemik.
Penelitian yang dimuat dalam jurnal Stroke and Vascular Neurology tahun 2018 mengungkapkan bahwa pasien stroke yang mengonsumsi ekstrak ginkgo biloba dan aspirin secara bersamaan memiliki fungsi memori yang lebih kuat. Bahkan kemampuan bicara dan gerakan ototnya dinilai lebih baik dibandingkan pasien stroke yang hanya mengonsumsi aspirin saja.
4. Asam lemak omega-3
Para ahli menemukan bahwa rutin makan ikan beberapa kali dalam seminggu berpotensi menurunkan risiko stroke trombotik. Stroke trombotik adalah jenis stroke yang terjadi saat gumpalan darah terbentuk di arteri sekitar leher atau otak.
Ikan salmon dan sarden mengandung tinggi asam lemak omega-3 yang baik untuk menjaga kadar trigliserida tetap normal, salah satu pemicu stroke. Tak hanya itu, omega-3 juga dapat membantu mencegah pembentukan bekuan darah dan plak yang mengeraskan arteri.
5. Bawang putih
Banyak orang menganggap bawang putih hanya bisa diandalkan untuk mengobati sakit gigi. Jangan salah, bawang putih ternyata juga bisa dimanfaatkan sebagai obat stroke alami, lho!
Memang belum banyak penelitian yang menyebutkan bawang putih mampu mengobati stroke. Namun, beberapa ahli mengungkapkan senyawa dalam bawang putih dapat membantu mencegah pembekuan darah.
Selain itu, bawang putih juga diyakini mampu mencegah penumpukan timbunan lemak di arteri. Dengan demikian, aliran darah jadi lebih lancar dan terhindar dari tekanan darah tinggi yang dapat memicu stroke.
Baca Selengkapnya: Obat untuk Mengobati Stroke Ringan Hingga Berat
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.