Kehamilan yang sehat merupakan harapan bagi semua ibu untuk bayinya. Kondisi kesehatan ibu dan bayi dibentuk dari kebiasaan, pola makan, dan pemeriksaan berkala selama masa kehamilan. Pemeriksaan skrining pada masa kehamilan menjadi satu hal penting untuk dilakukan.
Berbagai macam kelainan akibat faktor eksternal dapat memengaruhi perkembangan janin di perut ibu. Pentingnya skrining dalam masa kehamilan akan membantu mengevaluasi hasil yang sulit dilihat tanpa pemeriksaan laboratorium klinis.
Booking Klinik Prenatal via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket prenatal hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, diharapkan ketika ada kondisi, kemungkinan, atau resiko terjadinya penyakit tertentu, maka bisa segera dilakukan penanganan yang lebih cepat. Setiap pemeriksaan skrining berbeda-beda ditentukan oleh usia kehamilan dan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan.
Usia kehamilan dibagi menjadi 3 trimester, yakni:
- Trimester 1 selama 0 hingga 12 minggu kehamilan
- Trimester 2 selama 13 hingga 28 minggu kehamilan
- Trimester 3 selama 29 hingga 40 minggu kehamilan
Baca juga: Berikut Jadwal Pemeriksaan Kehamilan Lengkap untuk Ibu Hamil
Pemeriksaan kehamilan trimester 1
Pemeriksaan awal pada masa kehamilan dimulai pada usia kehamilan di trimester 1 atau mulai di usia 4-8 minggu. Skrining kehamilan terdiri dari:
1. Ultrasound
Pemeriksaan ultrasound (USG) menggunakan gelombang suara agar dapat melihat keadaan janin pada rahim ibu. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan posisi dan ukuran janin, menentukan sejauh mana kondisi kandungn, dan melihat adanya abnormalitas dari pertumbuhan organ-organ pada janin.
Ultrasound terdiri dari 2 jenis yaitu ultrasound abdominal dan transvaginal. Perbedaannya hanya penempatan transduser USG untuk memeriksa janin di dalam rahim ibu. Hasil gambar janin terlihat di monitor dapat berupa gambaran 2D atau 3D sesuai alat USG yang digunakan.
Booking Klinik Prenatal via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket prenatal hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
2. Pemeriksaan HCG
Pemeriksaan HCG (Hormon Chorionic Gonadotropin) diproduksi oleh plasenta pada awal mula kehamilan. Hasil pemeriksaan HCG termasuk skrining penting karena dapat menentukan adanya kelainan kromosom pada janin.
3. Pemeriksaan golongan darah
Pada awal trimester kehamilan, dokter juga menyarankan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan darah untuk melihat kecocokan golongan darah antara calon ayah dan ibu. Pemeriksaan ini juga dapat menentukan golongan Rhesus, baik itu positif atau negatif yang berdampak pada antibodi janin.
4. Pemeriksaan darah terkait imunisasi
Pemeriksaan darah juga dilakukan di trimester pertama kehamilan. Tujuannya untuk memastikan bahwa ibu telah melengkapi imunisasi pada hepatitis, sifilis, rubella, dan HIV.
5. Pemeriksaan Chorionic Villus
Pemeriksaan ini lebih mendalam dengan mengambil sampel plasenta pada janin untuk mendeteksi adanya kelainan genetik.
Baca juga: Hati-Hati, Infeksi Kehamilan Ini Dapat Membahayakan Janin
Pemeriksaan kehamilan trimester 2
Seiring berjalanannya waktu, perkembangan janin sudah menuju ke pembentukan organ yang lebih vital. Kondisi ini akan mengaitkan pemeriksaan skrining yang lebih detil. Pemeriksaan pada trimester kedua kehamilan dapat berupa:
Booking Klinik Prenatal via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket prenatal hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
1. Amniosentesis
Pemeriksaan amniosentesis berfungsi untuk mendeteksi adanya kelainan janin yang memicu kecacatan saat melahirkan seperti down syndrome dan spina bifida. Pada amniosentesis, cairan amnion akan diperiksa DNA nya untuk mendeteksi adanya kelainan fisik.
Pemeriksaan ini cocok dilakukan terutama pada ibu hamil dengan riwayat kelahiran down syndrome pada anak pertama atau kelainan genetik pasangan. Selain itu skrining ini perlu dilakukan terutama pada wanita berusia lebih dari 35 tahun.
2. Skrining infeksi streptokokus
Bakteri Streptokokus grup B merupakan infeksi paling serius pada ibu hamil dan bayi baru lahir. Kondisi ini dapat tertular dari ibu melalui infeksi yang bersarang di vagina. Maka itu pemeriksaan streptokokus dilakukan sebelum kelahiran.
3. Pemeriksaan kadar gula darah
Pemeriksaan kadar gula darah (glukosa) pada saat kehamilan juga perlu dilakukan karena tak sedikit ibu hamil yang mengidap diabetes gestasional. Kondisi ini dapat terjadi selama masa kehamilan hingga proses melahirkan. Tak hanya itu, kondisi ini juga dapat berdampak dan secara tidak langsung dialami bayi yang berisiko menyebabkan penyakit diabetes melitus tipe 1.
4. Pemeriksaan tekanan darah
Pemeriksaan tekanan darah pada masa kehamilan sangat rutin dilakukan karena pada beberapa ibu resiko ini dapat terjadi setiap waktu. Peningkatan tekanan darah pada masa kehamilan disebut preeklampsia dan bereisiko menyebabkan kejang.
Baca juga: Waspadai Gejala Preeklampsia pada Ibu Hamil
Pemeriksaan kehamilan trimester 3
Pemeriksaan kehamilan di trimester ketiga ini bertujuan untuk mempersiapkan waktu kelahiran sang buah hati. Pemeriksaan tersebut, antara lain perkembangan bayi, kualitas dan banyaknya cairan amnion (ketuban), dan posisi bayi.
Kondisi ibu yang baik memungkinkan persalinan dilakukan secara normal terkecuali dalam beberapa kondisi diperlukan operasi sesar bilamana terjadi kelainan pada kehamilan.
Pentingnya pemeriksaan skrining sebelum melahirkan merupakan hal mendasar yang sebaiknya dilakukan untuk memastikan kesehatan kondisi bayi dan ibu hamil selama masa kehamilan hingga persalinan demi memberikan kelangsungan hidup keluarga yang lebih baik.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.