Apakah Anda pernah mendengar tentang penyakit Psoriasis? Atau mungkin Anda telah hidup bersama dengan kondisi kulit ini selama bertahun-tahun? Bagi Anda yang tidak tahu mengenai kondisi kulit yang satu ini, psoriasis adalah penyakit kulit kronis yang tidak menular yang menghasilkan plak pada kul.
Plak tersebut terbilang cukup tebal dan terlihat seperti sisik. Kulit tampak bersisik dengan pecahan-pecahan kulit ditimbulkan akibat pertumbuhan sel kulit yang sangat cepat. Psoriasis pada dasarnya adalah masalah sistem kekebalan tubuh.
Psoriasis dianggap sebagai kondisi peradangan kulit jangka panjang (kronis) yang tidak dapat disembuhkan. Biasanya kondisi ini sulit untuk ditangani dan menjadi masalah tersendiri bagi penderitanya.
Selain itu pada beberapa kasus psoriasis dapat sembuh setelah pengobatan bertahun-tahun, tetapi seringkali kondisi ini kembali.
Bagi Anda yang cukup stres dengan kondisi ini, mungkin Anda bisa mencoba metode PUVA untuk mengatasi kondisi ini.
Apa itu metode PUVA?
PUVA adalah merupakan singkatan yang mana P singkatan dari psoralen, U untuk ultra, V untuk violet, dan A untuk bagian spektrum dengan panjang gelombang matahari antara 320 dan 400 nanometer .
Psoralens adalah bahan kimia yang ditemukan di tanaman tertentu yang memiliki kemampuan untuk menyerap sinar UVA. Setelah energi cahaya diserap, psoralens ini dapat berinteraksi dengan DNA, yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan sel tidak terkontrol yang terjadi pada psoriasis.
Penyakit apa yang diobati terapi PUVA?
Salah satu penyakit kulit yang digunakan pada terapi PUVA adalah psoriasis.
Psoralen, 8-methoxypsoralen (8-MOP) (Oxsoralen), digunakan untuk pengobatan psoriasis bersama dengan paparan sinar UVA. Tidak hanya digunakan pada pengobatan psoriasis, PUVA juga bermanfaat untuk mengobati vitiligo, mikosis fungoides (limfoma sel T kutan).
Ada berapa jenis terapi PUVA yang tersedia?
Sejauh ini ada 2 macam psoralen yang digunakan, yaitu 8-methoxypsoralen dan 5-methoxypsoralen. Tetapi 5-methoxypsoralen belum disetujui oleh badan pengolahan obat dan makanan di Amerika. Oleh karena itu yang banyak digunakan adalah terapi PUVA menggunakan 8-methoxypsoralen.
Cara penggunaan yang paling sering dilakukan adalah minum 8-methoxypsoralen kemudian diikuti 45-60 menit kemudian dengan paparan UVA pada kulit.
Selain diminum, ada cara lain dengan mengoleskan obat ini secara topikal (obat ini kadang-kadang diencerkan dalam air bak mandi di mana pasien direndam) dan kemudian setelah beberapa menit memberikan paparan sinar ultraviolet.
Jumlah psoralen didasarkan pada berat pasien. Panjang paparan tergantung pada derajat pigmentasi pasien. Dengan demikian, semakin gelap pasien, semakin lama waktu pemaparan.
Tergantung pada peralatan yang digunakan, paparan sinar UVA biasanya diberikan denan cara memasukan pasien ke dalam kotak yang berisi peralatan yang menyerupai lampu neon.
Dalam kotak yang lebih baru, ada light meter terintegrasi yang memungkinkan operator untuk mengatur jumlah energi yang diinginkan dengan penghentian otomatis setelah dosis cahaya yang diinginkan tercapai.
Apa kelebihan dan kekurangan PUVA?
Keuntungan utama melakukan terapi PUVA adalah bahwa terapi Ini dapat digunakan untuk mengobati area kulit yang luas, dan obat ini hanya bereaksi ketika terpapar sinar UVA yang membuat efek samping dari penggunaan obat ini dapat dikontrol.
Dari pada terapi lain yang memerlukan administrasi sistemik dan efeknya tidak terlokalisasi hanya pada kulit.
Karena PUVA harus diberikan di bawah pengawasan dokter, maka membutuhkan kunjungan berulang ke kantor atau klinik. PUVA tidak menyembuhkan psoriasis (karena psoriasis adalah penyakit autoimun) sehingga pengobatan mungkin diperlukan seumur hidup.
Seberapa efektif terapi PUVA?
Pada tahun 2008 dilakukan penelitian terhadap 123 pasien dengan menjalani terapi PUVA. Perawatan PUVA diberikan 4 kali seminggu untuk semua pasien. 123 pasien tersebut menerima PUVA sebagai monoterapi. Hasilnya kemanjuran PUVA mencapai 67,3%.
Apa efek samping terapi cahaya PUVA?
PUVA memiliki potensi yang telah terbukti dapat menyebabkan kanker kulit, termasuk melanoma. Risiko terkena kanker kulit secara langsung terkait dengan jumlah energi yang diberikan.
PUVA akan menyebabkan photo-aging (kering dan keriput dengan perubahan pigmen yang disebut lentigenes) yang tidak dapat dihindari. Jika tidak dipantau secara ketat, terapi PUVA dapat menyebabkan luka bakar akibat paparan sinar ultraviolet yang parah.
Kadang-kadang, psoralen dapat menyebabkan mual sehingga pasien dianjurkan untuk minum obat setelah makan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.