Laringitis adalah peradangan (inflamasi) pada daerah laring yaitu tempat melekatnya pita suara. Seseorang yang mengalami laringitis akan mengalami gejala utama berupa suara yang serak atau parau akibat meradangnya pita suara. Hal ini disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau akibat terlalu banyak berteriak dan banyak bicara.
Pita suara sendiri merupakan otot dan tulang rawan yang dilapisi oleh membran mukosa, dapat membuka dan menutup secara halus untuk menghasilkan suara melalui pergerakan udara dan getaran yang timbul. Pita suara yang bergetar karena ada aliran udara yang melewatinya menyebabkan seseorang dapat mengeluarkan suara, berteriak, berbisik, dan bernyanyi.
Apa Penyebab Laringitis?
Laringitis dapat bersifat akut ataupun kronis. Peradangan dapat disebabkan karena terlalu banyak digunakan (terlalu banyak berbicara), iritasi atau infeksi. Penyebab paling sering terjadinya laringitis adalah infeksi virus yang umumnya tidak berbahaya. Laringitis dapat terjadi bersamaan dengan adanya infeksi pada saluran nafas bagian atas, milalnya flu atau batuk pilek yang berlanjut menjadi faringitis dan laringitis.
Laringitis akut biasanya bersifat sementara dan membaik setelah faktor penyebabnya diatasi. Beberapa faktor penyebab terjadinya laringitis akut adalah :
- Infeksi virus, sama seperti virus yang biasa menyebabkan pilek (flu)
- Infeksi bakteri, biasanya disebabkan oleh bakteri difteria, tetapi sudah jarang terjadi karena adanya vaksinasi.
- Iritasi pada pita suara karena berteriak atau terlalu banyak berbicara.
Sedangkan laringitis kronik biasanya berlangsung lebih dari tiga minggu. Kondisi ini biasa disebabkan oleh paparan terhadap zat iritan berulang-ulang. Penyebab terjadinya laringitis kronik antara lain :
- Menghirup zat iritan berulang-ulang, diantaranya asap rokok, allergen, bahan-bahan kimia, polusi udara.
- Sinusitis kronik dan bronkitis kronik
- Mengkonsumsi alkohol berlebihan
- Perokok aktif dan perokok pasif sama-sama beresiko terkena laringitis.
- Kebiasaan menggunakan suara berlebihan.
Apa Tanda dan Gejala Laringitis?
Pada laringitis, pita suara ikut mengalami inflamasi atau iritasi, sehingga menjadi bengkak. Pita suara yang bengkak itu akan menyebabkan perubahan suara yang dihasilkan melalui aliran udara yang melalui pita suara tersebut. Oleh karena itu pada laringitis seringkali timbul keluhan suara menjadi serak, atau bahkan menjadi hilang sama sekali.
Selain suara yang menjadi serak, keluhan lain yang dapat timbul akibat laryngitis adalah suara menjadi pelan atau hilang sama sekali, rasa gatal di tenggorokan, terasa nyeri dan kering di tenggorokan, serta batuk kering (tidak ada dahaknya).
Pada laringitis kronis yang sudah lebih dari tiga minggu, dapat terbentuk benjolan atau polip pada pita suaranya.
Pada bayi dan anak-anak, yang menjadi penyebab tersering adalah infeksi bakteri. Kumpulan gejala yang ditimbulkan oleh infeksi bakteri tersebut dikenal dengan sebutan croup. Gejala-gejala dari croup diantaranya adalah adanya batuk croup (batuk menggonggong), sulit menelan, sulit bernafas, suara nafas yang meninggi pada saat menghirup udara (inhalasi), produksi air liur yang berlebih, dan demam. Laringitis pada anak-anak dapat meluas sampai ke daerah kerongkongan dan epiglottis.
Karena penyebab tersering adalah infeksi bakteri, maka kemungkinan terjadinya komplikasi (walaupun jarang terjadi) adalah berupa penyebaran infeksi ke tempat lain. Hal ini bisa terjadi apabila tidak ditangani dengan baik. Contohnya adalah distress pernafasan, dimana sistem pernafasan sudah tidak berfungsi sama sekali. Di samping itu, proses infeksi dapat menimbulkan keluhan tambahan seperti adanya demam dan pembengkakan kelenjar getah bening disekitar leher. Baca: Beberapa Penyebab Benjolan di Leher yang Perlu Anda Tahu
Penegakkan Diagnosis
Penegakkan diagnosis laringitis dapat mudah dilakukan dengan melihat keluhan utama pasien yaitu suara serak. untuk pemeriksaan fisik, dokter dapat melakukan pemeriksaan laryngoscopy. Dokter akan melihat langsung daerah larynx dan pita suara menggunakan alat bantu yang disebut laryngoscope. Hasil pemeriksaan laryngoscope yang menunjukkan adanya peradangan adalah kemerahan dan bengkak pada daerah larynx dan pita suara.
Apabila dari pemeriksaan tersebut tampak adanya massa atau benjolan, maka akan dilakukan tindakan selanjutnya yaitu biopsy. Dokter akan mengambil sedikit jaringan dari benjolan tersebut kemudian diperiksa dibawah mikroskop, untuk menyingkirkan kemungkinan adanya kanker (keganasan).
Langkah Pengobatan Laringitis
Setiap pasien yang mengalami laryngitis akut dapat melakukan langkah pengobatan sendiri. Biasanya laryngitis akan sembuh dalam beberapa hari. Beberapa langkah yang dapat dilakukan sendiri oleh pasien adalah mengistirahatkan pita suara (jangan terlalu banyak berbicara dahulu atau dipaksakan berbicara) serta banyak minum air putih. Apabila pita suara yang sedang mengalami peradangan tetap dipaksakan untuk berbicara, maka akan menyebabkan pita suara semakin rusak.
Jika laryngitis lebih dari satu minggu atau gejala yang dirasakan semakin memburuk, sebaiknya segera mengunjungi dokter untuk mendapatkan terapi yang tepat. Obat yang diberikan biasanya antibiotik dan kortikosteroid. Obat antibiotik diberikan jika penyebab laringitis adalah infeksi bakteri. Semua jenis infeksi virus tidak memerlukan antibiotik, dan dapat sembuh sendiri asalkan daya tahan tubuh penderitanya baik. Obat kortikosteroid diberikan untuk meredakan proses peradangan yang terjadi sehingga bengkak akan berkurang.
Memperbaiki pola hidup untuk mengatasi dan mencegah terjadinya laringitis berulang juga perlu dilakukan. Beberapa diantaranya adalah :
- Mengurangi konsumsi alkohol
- Mengurangi konsumsi makanan pedas dan gorengan
- Berhenti merokok
- Memperbanyak minum air putih
- Menggunakan pelembab udara di ruangan sehingga udara tidak terasa kering
- Hindari penggunaan obat dekongestan karena dapat membuat kerongkongan semakin kering
- Mengistirahatkan pita suara seoptimal mungkin (tidak boleh teriak atau berbicara keras-keras sampai benar-benar pulih)
- Selain itu dapat dibantu dengan memperbanyak konsumsi gandum, buah-buahan dan sayuran, karena banyak mengandung vitamin A, E, dan C yang dapat membantu memproduksi mucus pada membran sehingga mencegah terjadinya infeksi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.