Methadone: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 1, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Penyalahgunaan narkoba suntik atau dalam istilah lain disebut dengan Injection Drug User’s (IDU’s) merupakan salah satu faktor resiko utama penularan HIV AIDS pada beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu perlu dilakukan sebuah program untuk mengurangi dampak buruk dari penularan narkoba suntik. 

Terapi Methadone merupakan salah satu terapi substitusi diperlukan untuk mencegah gejala putus obat yang muncul ketika tubuh memberikan respons negatif terhadap penghentian obat-obatan terlarang.  Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai Methadone.

Mengenai Methadone

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Sirup

Kandungan:

Analgesik opioid

Manfaat Methadone                

Methadone merupakan sejenis sintetik opioid yang secara medis digunakan sebagai analgesic (pereda nyeri), antitusif (pereda batuk) dan sebagai terapi rumatan pada pasien dengan ketergantungan opoid. Methadone juga digunakan sebagai zat dalam penanganan kasus-kasus nyeri kronis

Metadon biasanya disediakan pada program pengalihan narkoba, yaitu program yang mengganti heroin yang dipakai oleh pecandu dengan obat lain yang lebih aman.

Methadone mempunyai efek toleransi silang yang baik dengan golongan opioid lainnya seperti heroin atau morphine. Oleh karena itu, methadone cukup bermanfaat jika digunakan sebagai agen rumatan ketergantungan opoid. 

Selain itu juga karena waktu paruh dan  jangka kerjanya yang lama, akan membuat stabilisasi pasien lebih baik sehingga proses kecanduan terhadap opoid akan berkurang. Dengan demikian usaha-usaha pasien untuk mengkonsumsi substansi heroin, morfin atau obat sejenisnya melalui suntikan juga akan berkurang.

Apa saja efek samping pada obat Methadone?

Efek samping pada penggunaan obat ini umumnya akan berbeda-beda pada setiap individu. Efek samping yang umum muncul pada penggunaan obat Methadone antara lain gangguan tidur, demam, gelisah, mual muntah, sakit maag, mulut kering, konstipasi, sulit buang air keil, menstruasi tidak teratur, dan disfungsi seksual pada pria, serta retensi cairan dan penambahan berat badan. 

Efek Methadone lainnya yaitu gangguan pada saluran pernafasan, penglihatan kabur, insomnia, sakit kepala, halusinasi dan euforia serta penurunan tekanan darah, dan konstraksi pupil.

Segera hentikan penggunaan methadone jika timbul efek samping serius seperti:

Jika tanda dan gejala-gejala seperti yang telah disebutkan diatas muncul secara menetap dan mengganggu aktivitas Anda, maka segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Berapa dosis pemberian obat Methadone?

Dosis pemberian obat Methadone akan diputuskan oleh dokter berdasarkan beberapa pertimbangan yang meliputi jenis penyakit, usia, serta kondisi kesehatan pasien. Untuk mengatasi ketergantungan narkotika pada pasien dewasa, dokter akan memberikan methadone sebanyak 20-30 mg pada awal penggunaan. 

Apabila gejala putus obat tidak kunjung hilang atau kambuh, dokter akan kembali memberikan obat ini sebanyak 5-10 mg. Meski demikian, Methadone tidak boleh diberikan lebih dari 40 mg pada hari pertama penggunaan. 

Sedangkan untuk menangani rasa sakit yang parah, dosis Methadone yang dianjurkan adalah 2,5 hingga 10 mg dalam 6-8 jam sekali jika diperlukan.

Perhatian Dan Peringatan

  • Obat Methadone bisa memicu gejala putus obat. Oleh karena itu, jangan berhenti menggunakannya tanpa pengawasan dan anjuran dari dokter.
  • Jangan menambahkan atau mengurangi dosis obat tanpa ada anjuran atau izin dari sokter.
  • Hindari konsumsi minuman berlkohol saat mengkonsumsi obat ini karena dapat memicu terjadinya efek samping dan overdosis.
  • Obat ini hanya boleh diberikan oleh dokter dan petugas medis
  • Wanita yang sedang sedang hamil atau menyusui sebaiknya menghindari penggunaan obat Methadone. Obat ini dapat mempengaruhi perkembangan janin.
  • Jangan mengemudi atau melakukan aktivitas berat lainnya saat mengkonsumsi obat Methadone. Obat ini dapat menimbulkan efek samping seperti mengantuk dan pusing.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita dengan gangguan hati, ginjal dan gangguan organ lainnya.
  • Beritahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap penggunaan obat ini atau obat-obatan lainnya, sebelum menjalani suatu terapi pengobatan.

Sebelum mengkonsumsi obat ini, jangan lupa untuk memperhatikan isi kemasan obat Methadone sebelum digunakan. Cairan Methadone harus bening dan tanpa partikel. 

Jangan digunakan jika cairan telah berubah warna, berisi partikel, atau kemasannya bocor. Mintalah pada petugas medis untuk memberikan obat yang baru jika terdapat hal-hal seperti yang telah disebut kan sebelumnya.

 


2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Methadone maintenance treatment - Clinical Guidelines for Withdrawal Management and Treatment of Drug Dependence in Closed Settings. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK310658/)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app