Aspirin adalah obat pereda nyeri dan demam yang cukup populer dan banyak digunakan. Sebelum mengonsumsinya, sebaiknya Anda mengetahui hal-hal penting mengenai obat ini, termasuk manfaat, kegunaan, cara menggunakan, dan efek sampingnya.
10 Hal Penting Tentang Aspirin
1. Aspirin Memiliki Beberapa Kegunaan
Aspirin digunakan untuk mengobati demam, nyeri, dan peradangan. Kasus nyeri atau rasa sakit seperti sakit kepala, sakit gigi, dan nyeri otot seringkali dapat diatasi menggunakan obat ini. Aspirin juga dapat diresepkan untuk mengobati gejala nyeri dan peradangan yang berhubungan dengan rheumatoid arthritis (rematik), osteoarthritis (pengapuran sendi), lupus, dan kondisi rematik lainnya. Aspirin dosis rendah juga dapat direkomendasikan untuk pasien dengan penyakit arteri koroner.
2. Aspirin Adalah NSAID
Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs) atau Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS) adalah kelompok obat yang digunakan untuk menurunkan demam, meredakan nyeri serta mengurangi peradangan yang ditandai dengan kulit kemerahan, terasa hangat, dan bengkak. Terdapat 3 kategori obat NSAID, yaitu salisilat, NSAID tradisional, dan NSAID selektif COX-2. Aspirin termasuk dalam golongan salisilat.
3. Nama Generik Aspirin Adalah Asam Asetilsalisilat
Asam asetilsalisilat merupakan nama generik dari Aspirin. Aspirin tersedia dalam bentuk tablet biasa, tablet salut enterik, tablet lepas lambat (obat diserap oleh tubuh perlahan-lahan seiring waktu), tablet kunyah anak-anak, permen karet, dan supositoria. Aspirin juga bisa menjadi bahan dalam obat kombinasi, misalnya Percodan mengandung aspirin dan oksikodon.
Tablet kunyah anak-anak mengandung 81 miligram Aspirin, di mana tablet untuk dewasa mengandung 325 atau 500 miligram Aspirin. Tablet dengan dosis 81 miligram Aspirin juga tersedia untuk orang dewasa, karena dosis inilah yang paling direkomendasikan oleh ahli jantung untuk pasien penyakit jantung koroner (CAD).
4. Cara Mengonsumsi Aspirin
Aspirin harus diminum sesuai dengan petunjuk pada kemasan atau arahan dokter. Biasanya dikonsumsi setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan untuk mengobati rasa sakit atau demam. Untuk memastikan penggunaan aspirin yang aman dan efektif, pasien radang sendi harus mengikuti petunjuk dokter dengan tepat.
Di luar instruksi dosis yang tertera pada kemasan, ikuti saran berikut ini untuk penggunaan aspirin yang aman:
- Tablet lepas lambat harus ditelan utuh dan diminum dengan segelas air putih. Menghancurkan atau mengunyah tablet sangat tidak dianjurkan karena akan mengganggu aspek lepas lambatnya.
- Aspirin sebaiknya diminum segera setelah makan untuk meminimalisir efeknya pada lambung.
- Minumlah aspirin dengan interval yang sama antar dosis.
5. Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Anak-Anak dan Remaja
Sebelum memberikan aspirin kepada anak-anak atau remaja, lebih baik konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Beberapa anak-anak atau remaja mungkin mengalami sindrom Reye setelah mengonsumsi aspirin, terutama jika mereka sedang mengalami infeksi virus, cacar air, atau influenza. Sindrom Reye merupakan kondisi serius yang dapat berakibat fatal seperti kerusakan otak dan masalah hati yang mendadak. Gejalanya sindrom Reye di antaranya adalah muntah berkepanjangan, kebingungan, dan kejang-kejang.
6. Efek Samping Aspirin
Efek samping dari penggunaan aspirin meliputi:
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Rasa panas, tukak atau radang pada lambung
- Pendarahan saluran pencernaan
- Toksisitas hati
- Telinga berdengingRuam pada kulit
- Masalah ginjal
- Pusing
7. Interaksi Aspirin dengan Obat Lain
Bagi yang sedang mengonsumsi obat atau suplemen apapun, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengkombinasikannya dengan aspirin. Beberapa obat dapat berinteraksi dengan aspirin, di antaranya:
- Diamox (obat glaukoma atau kejang)
- Dilantin (obat anti-kejang)
- Depakote (obat kejang, migrain, bipolar)
- ACE inhibitor (obat darah tinggi)
- Pengencer darah seperti coumadin dan heparin
- Beta-blocker (obat darah tinggi)
- Diuretik (pil kencing)
- Obat untuk diabetes
- Obat untuk radang sendi atau asam urat
8. Hati-Hati Bagi Anda Yang Memiliki Alergi
Beritahu dokter jika Anda pernah menderita penyakit-penyakit yang terkait dengan alergi, seperti asma, hidung tersumbat atau polip hidung, dan gatal-gatal pada kulit. Apabila Anda memiliki salah satu dari kondisi tersebut, Anda berisiko mengalami reaksi alergi terhadap aspirin. Beritahu dokter Anda untuk menyarankan obat alternatif pengganti aspirin.
9. Alkohol dan Aspirin
Apabila Anda minum 3 gelas atau lebih minuman beralkohol setiap harinya, tanyakan pada dokter Anda apakah Anda boleh mengonsumsi aspirin atau obat penghilang rasa sakit lainnya. Diskusikan juga riwayat tukak lambung, anemia, atau pendarahan dengan dokter. Hal ini bertujuan untuk menghindari masalah ginjal, keracunan hati, dan pendarahan di masa mendatang.
10. Hindari Aspirin Saat Hamil atau Menyusui
Aspirin harus dihindari oleh ibu hamil dan menyusui. Apabila seseorang sedang hamil dan membutuhkan aspirin, diskusikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya. Konsumsi aspirin selama beberapa bulan terakhir kehamilan dapat membahayakan janin dan menyebabkan masalah selama persalinan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.