Di zaman yang modern seperti sekarang ini, kehidupan manusia tidak terlepas dari makanan kemasan atau produk olahan yang dikemas dengan praktis. Namun sadarkah Anda bahwa makanan yang dijual itu ternyata mengandung bahan tambahan atau zat aditif pada makanan.
Zat aditif pada makanan ini memiliki peran dalam menambah rasa, warna dan umur simpan makanan, tetapi zat aditif juga mungkin memiliki efek negatif pada tubuh. Luangkan waktu untuk mengenal macam-macam zat aditif pada makanan yang umum digunakan dan banhaya bagi tubuh, sehingga Anda akan tahu apa yang harus dicari tau dihindari, saat berbelanja.
11 Jenis Zat Aditif Makanan dan Efeknya bagi Tubuh
1 | Mono Sodium Glutamat (MSG)
Mungkin zat yang satu ini sering kita kenal sebagai mecin, MSG adalah agen penambah rasa dan pengawet yang ditambahkan ke banyak makanan kemasan dan kaleng. Bahkan, ditemukan dalam makanan yang tidak dikemas, seperti bakso, mie ayam, masakan di warung-warung makan, bahkan masakan rumah.
Pada label biasanya tertulis sebagai MSG, penyedap alami atau asam glutamat. Menurut laporan Arizona Center for Advanced Medicine, MSG dalam jumlah tertentu dapat mendorong pertumbuhan, dan penyebaran, sel kanker dalam tubuh, dan juga dapat dihubungkan dengan "kematian jantung mendadak."
Dalam sebuah penelitian di bulan Februari-Maret 2008 edisi "Journal of Autoimunitas," para peneliti menyatakan bahwa MSG terkait dengan obesitas dan peradangan dalam tubuh, terutama hati. Para peneliti juga menyerukan untuk dievaluasi kembali penggunaan MSG sebagai aditif makanan, dan menyarankan mengeluarkannya dari rantai makanan.
- Bahaya Mie Instan yang Perlu Diwaspadai
2 | Aspartam
Aspartam adalah zat aditif makanan yaang berperan sebagai pemanis buatan, dan ditemukan di banyak minuman, minuman ringan, permen, makanan penutup bebas gula, permen karet dan sebagainya. Penelitian pada Juni 2009, "Clinical Journal of Pain" menyebutkan Aspartam sebagai pemicu sakit kepala migrain. Aspartam dapat menyebabkan masalah neurologis, seperti halusinasi, dan konsumsi pemanis buatan dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko kanker.
3 | Siklamat
Siklamat adalah pemanis buatan lain, di Amerika Serikat zat aditif makanan ini dilarang karena berpotensi menyebabkan kanker. Hal ini diduga bahwa siklamat dapat benar-benar meningkatkan aktivitas penyebab kanker dari zat lain, daripada menyebabkan kanker itu sendiri.
4 | Olestra
Olestra adalah pengganti lemak yang tidak memiliki kalori dan tidak dapat diserap oleh sistem pencernaan, sehingga hanya lewat begitu saja. zat aditif ini sering digunakan pada makanan keripik kentang dan makanan berminyak lainnya. Olestra sering memiliki dampak negatif pada sistem pencernaan. Selain masalah pencernaan, Center for Science in the Public Interest, atau CSPI melaporkan bahwa Olestra dapat mengganggu penyerapan tubuh dari senyawa penting dari tanaman seperti lutein, lycopene dan beta-karoten, yang semuanya membantu melindungi tubuh dari kanker dan penyakit jantung.
5 | Lemak trans
Lemak trans sering ditemukan dalam makanan seperti margarin, donat, microwave popcorn dan berbagai makanan yang digoreng. Pada 15 Agustus 2009 "American Family Physician" menyatakan bahwa lemak trans harus dihindari, karena salah satu zat yang dapat menimbulkan masalah pada penyakit jantung koroner.
6 | Butylated hydroxyanisole atau BHA
BHA adalah zat aditif pengawet yang memperlambat perubahan lemak menjadi tengik. Zat ini sering ditemukan dalam sereal, keripik dan produk minyak nabati. Ketika BHA diuji pada hewan, ditemukan dapat menyebabkan kanker. CSPI menyatakan bahwa jika suatu zat telah ditemukan menyebabkan kanker pada tiga spesies yang berbeda, dalam hal ini tikus, hamster dan kelinci, maka itu menjadi karsinogen. Namun, The Food and Drug Administration masih memungkinkan penggunaan BHA sebagai aditif, pada 2009.
7 | Propil Gallate
Propil gallate adalah zat aditif pada makanan yang berupa pengawet yang ditemukan dalam minyak, sup, permen dan produk daging. Ia bekerja seperti BHA, yang tercantum di atas, dan merupakan dua bahan pengawet makanan yang sering digunakan bersama-sama.
8 | Sakarin
Sakarin adalah pemanis buatan lain, digunakan dalam minuman ringan. CSPI menyatakan bahwa, seperti pemanis buatan lainnya, telah ditemukan bahwa sakarin dapat menyebabkan kanker pada saluran kemih dan kandung kemih pada tikus. Sakarin juga telah ditemukan menyebabkan kanker indung telur, serta organ lainnya, dan meningkatkan efek penyebab kanker senyawa lainnya.
9 | Nitrit dan nitrat
Natrium nitrit dan nitrat adalah pengawet yang meningkatkan warna dan rasa daging olahan. CSPI melaporkan bahwa sementara tidak ada studi definitif yang menunjukkan bahwa nitrat dan nitrit menjadi penyebab kanker, menambahkan zat aditif nitrit pada makanan sebagai pengawet benar-benar dapat mendorong pembentukan bahan kimia yang menyebabkan kanker dalam makanan itu. Natrium nitrit dan natrium nitrat harus dihindari, sampai studi masa depan dapat membuktikan bahwa itu aman dikonsumsi.
10 | Acesulfame-K
Acesulfame-K merupakan pemanis buatan yang pada satu waktu hanya diperbolehkan dalam produk bebas gula. Sebuah studi "Preventive Medicine" Juli 2008 menyatakan bahwa penggunaan pemanis buatan selama 10 tahun mendorong perkembangan tumor saluran kemih, sementara laporan dari "National Toxicology Program" 2005 menyatakan secara khusus bahwa acesulfame-K tidak menunjukkan bukti menyebabkan kanker pada tikus. CSPI menyatakan bahwa hal itu dapat berpotensi berbahaya, dan merupakan zat aditif pada makanan yang harus dihindari.
11 | Pewarna Buatan
Zat pewarna makanan, seperti Blue #1, Blue #2, Yellow #6 dan Red #3, yang digunakan dalam berbagai produk makanan, seperti soda, minuman dan permen. CSPI melaporkan bahwa keempat zat aditif pewarna makanan tersebut telah ditemukan mengandung zat penyebab kanker.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.