Zat besi dan beberapa nutrisi lain untuk menambah darah tidak melulu bersumber dari produk hewani. Nyatanya, ada banyak buah penambah darah yang juga kaya akan zat besi serta nutrisi lainnya. Untungnya lagi, tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkannya, cukup memanfaatkan buah-buah yang memang lazim keberadaannya di Indonesia.
Sekilas tentang kurang darah (anemia)
Ada satu kesamaan antara penderita kurang darah, ibu hamil, dan wanita yang sedang datang bulan. Mereka semua sama-sama membutuhkan lebih banyak zat besi dibandingkan biasanya.
Saat mengalami kekurangan asupan zat besi, maka biasanya Anda akan merasa lemas, tak bertenaga, pandangan berkunang-kunang, bahkan sistem imun tubuh juga bisa menurun.
Kondisi tersebut tentu saja harus segera diatasi, mengingat peran zat besi sebagai pembentuk hemoglobin dalam darah sangat penting. Ini dikarenakan hemoglobin yang memberikan warna merah pada darah bertugas mengikat oksigen agar bisa dialirkan ke seluruh tubuh.
Akan tetapi untuk menambah asupan zat besi, tak semua orang mau mengandalkan obat-obatan dan multivitamin. Beberapa orang lebih suka memanfaatkan hasil alam untuk menambah darah dalam tubuh mereka.
Baca juga: 100 Makanan Penambah Darah untuk Tingkatkan Kadar Hb
Buah Penambah Darah untuk Cegah dan Atasi Anemia
1. Manisan tomat
Meski wujudnya memang bukanlah buah sesungguhnya, akan tetapi dalam 100 gram manisan berbahan dasar tomat ini mengandung zat besi sebanyak 9,1 mg. Jumlah ini tentu cukup signifikan mengingat setiap harinya, para dewasa membutuhkan sekitar 18 mg zat besi, sedangkan anak-anak rata-rata hanya 10 mg saja.
Bila Anda kesulitan menemukan pedagang yang menjual manisan tomat kering, maka Anda bisa membuatnya sendiri. Caranya sangat mudah, cuci dan potong tomat menjadi 2.
Setelah itu, peras sampai bijinya keluar dan potong-potong lagi menjadi beberapa bagian kecil. Letakkan potongan tomat di atas loyang, taburi dengan sedikit garam sebagai penambah rasa. Panggang tomat dalam oven bersuhu 95 derajat Celsius hingga teksturnya mengeras.
Tak suka dengan manisan? Tenang, masih ada solusi lainnya. Apa pun bentuk buah tomatnya, entah itu yang baru dipetik, sebagai kuah sup, maupun diawetkan dalam kaleng, semua masih kaya akan zat besi.
2. Jambu biji
Buah ini memang sudah terkenal sebagai buah penambah keping darah atau trombosit. Tetapi tahukah Anda bahwa jambu biji juga bisa menambah darah merah. Hal ini karena jambu biji kaya akan vitamin A, vitamin B1, vitamin C, dan zat besi yang berperan penting dalam pembentukan hemoglobin.
3. Mangga
Mangga terkenal mengandung vitamin C yang berguna untuk membantu penyerapan zat besi di dalam usus. Buah mangga juga kaya akan vitamin B, C, E, K, dan berbagai mineral penting seperti magnesium, kalsium, tembaga, mangan, zinc, dan zat besi.
4. Jeruk
Siapa sangka buah yang terkenal akan kandungan vitamin C dan antioksidan ini juga menjadi salah satu buah penambah darah. Ya, buah jeruk ternyata juga mengandung mineral penting dalam pembentukan sel darah merah, seperti zat besi, asam folat, kalsium, fosfor, tembaga, dan juga berbagai vitamin B.
5. Alpukat
Alpukat terkenal sebagai bahan baku jus alpukat yang banyak digemari. Buah ini juga terkenal akan kandungan lemak tak jenuhnya.
Namun, masih belum banyak yang tahu bahwa ini merupakan salah satu buah penambah darah yang bisa mencegah anemia. Alpukat juga mengandung zat besi, fosfor, kalsium, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C.
6. Aprikot kering
Aprikot yang sudah dikeringkan memang sepintas terlihat mirip dengan kismis. Hanya saja kalau kismis rata-rata berwarna gelap, maka aprikot kering lebih kekuningan.
Saat rutin mengonsumsi 100 gram aprikot kering setiap harinya, maka Anda bisa menambah asupan zat besi ke dalam tubuh sebanyak 6,3 gram.
7. Kismis
Untuk menambah zat besi dalam darah, ada baiknya Anda memilih kismis yang menggunakan buah plum (prune) atau anggur (raisin) sebagai bahan dasarnya. Dalam 100 gram kismis terdapat sekitar 3 mg zat besi, sedangkan untuk prune, kadarnya lebih kecil dari itu yakni sekitar 0,9 mg.
8. Kesemek
Ada keajaiban dalam buah yang dijuluki sebagai makanannya para dewa, yakni kesemek. Buah yang memiliki tampilan warna orange dengan tekstur padat dan renyah ini ternyata tidak hanya kaya antioksidan, vitamin C, dan nutrisi lain. Namun dalam 100 gram buah yang terkenal di negeri sakura Jepang ini terdapat 2,5 mg zat besi.
9. Mulberry
Buah mulberry umumnya muncul dalam warna merah, putih, dan hitam. Tanaman yang bisa kita pelihara di rumah ini termasuk salah satu makanan super dan pernah mendapat pujian dari Dr. Oz.
Mulberry tak hanya baik untuk penderita diabetes namun kandungan zat besinya bisa menjauhkan anemia. Dalam 100 gram mulberry, diperkirakan terdapat sekitar 1,7 mg zat besi.
10. Kurma
Buah yang merupakan simbol nasional dari Saudi Arabia ini sangat disarankan untuk ibu hamil yang butuh banyak stamina dikarenakan tingginya nutrisi dan energi yang terkandung di dalamnya. Tak hanya bebas kolesterol dan rendah lemak, buah yang melambangkan vitalitas tersebut juga dipadati dengan zat besi.
Setiap 100 gram kurma mengandung 3 mg zat besi. Meski demikian, bila Anda mengidap diabetes, maka sebaiknya jangan mengonsumsi buah ini karena kadar gulanya yang cukup tinggi.
Baca juga: 27 Makanan Penambah Darah yang Baik untuk Ibu Hamil
11. Delima
Di kebanyakan negara, delima merupakan buah yang paling direkomendasikan bagi penderita anemia. Oleh sebab itu, bila di rumah Anda ada pohon delima, rajin-rajinlah mengonsumsi buahnya karena dalam 100 gram delima terdapat 0,3 mg zat besi.
12. Terong belanda
Dalam 100 gram terong belanda ternyata terkandung zat besi sebesar 0,9 mg. Meski buah ini mungkin terlalu asam untuk dikonsumsi langsung, namun Anda bisa mengolahnya menjadi es buah atau jus.
Baca juga: 20 Khasiat Terong Belanda yang Tak Banyak Orang Tahu
13. Apel
Bagi yang memiliki darah rendah dianjurkan untuk mengonsumsi buah apel secara rutin. Apel bisa menjadi buah penambah darah karena mengandung sejumlah vitamin dan mineral, yaitu vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, C, zat besi, kalsium, asam folat, fosfor, magnesium, kalium, natrium, dan seng. Apel juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan organ jantung.
14. Semangka
Buah yang 90% bagiannya terdiri dari air ini memang sering dianggap sebagai buah detoks yang dapat membersihkan tubuh. Dalam 100 gram buah semangka tak hanya terdapat 0,2 mg zat besi, namun juga ada vitamin C yang bisa mempercepat proses penyerapan zat besi.
15. Buah naga
Kandungan zat besi yang tinggi pada buah naga baik untuk menigkatkan hemoglobin agi penderita anemia. Zat besi yang terkandung dalam buah naga dapat membatu memproduksi sel darah merah, yang kemudian membantu oksigenasi organ tubuh manusia.
16. Stroberi
Kandungan vitamin dalam buah stroberi dapat membantu meningkatkan jumlah sel darah merah. Selain itu, stroberi juga kaya akan antioksidan yang dapat membantu mencegah kanker.
Jangan lupa seimbangkan dengan asupan vitamin C
Jika selama ini Anda merasa bahwa asupan zat besi sudah cukup, namun tubuh masih saja sering kurang bertenaga, maka mungkin ada nutrisi yang terlewatkan pemenuhannya. Bersamaan dengan zat besi, tubuh juga memerlukan vitamin C karena nutrisi inilah yang berjasa mempercepat penyerapan zat besi dalam tubuh.
Tanpa kadar vitamin C yang cukup, zat besi sebanyak apa pun takkan terserap maksimal. Oleh sebab itu, jangan lupa untuk mengonsumsi pula buah lainnya seperti jambu, kiwi, pepaya, jeruk, stroberi, serta jeruk bali yang tinggi vitamin C.
Bila kadar hemoglobin dalam tubuh masih juga rendah, maka penyebab lainnya bisa karena kurangnya vitamin B kompleks dalam tubuh. Untuk itu, perbanyak pula konsumsi makanan seperti lentil, polong, pisang, buah bit, nanas, maupun nasi.
Ingatlah, semakin banyak vitamin C yang dikonsumsi, maka sebaiknya kian banyak pula vitamin B yang dimakan. Hal ini karena vitamin C bisa melarutkan vitamin B sehingga mudah keluar dari tubuh. Dengan mengonsumsi makanan-makanan termasuk buah penambah darah semoga Anda terbebas dari anemia dan tubuh pun selalu bugar.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.