Sekitar 135 ribu anak-anak usia 5-18 tahun menginjakkan kaki di ruang gawat darurat hanya karena gegar otak dan luka trauma lainnya pada kepala. Melalui pengenalan akan beberapa fakta berikut, Anda dapat melakukan pencegahan akan terjadinya gegar otak :
Fakta Mengenai Gegar Otak
1. Memakai helm bukan berarti aman
Menggunakan helm sebagai pelindung kepala merupakan hal yang penting karena helm mampu mencegah patahnya tulang tengkorak dan mengurangi dampak pukulan. Gegar otak dapat terjadi saat otak bergeser di dalam tengkorak, dan helm tidak dapat mencegah gerakan tersebut. Gegar otak tidak dapat dicegah. Berlatihlah beladiri untuk menghindari pukulan tak diduga pada kepala.
2. Gegar otak tidak selalu membuat pingsan
Kebanyakan orang menganggap bahwa gegar otak dimulai dengan adegan pingsan, namun hal itu tidak selamanya terjadi. Gejala serius setelah terjadinya luka pada kepala justru meliputi kantuk berlebihan, muntah berulang kali, kejang, atau sakit kepala yang memburuk, gugup berlebihan, dan pandangan kabur.
3. Istirahat mental sama pentingnya dengan istirahat fisik
Solusi terbaik dari pemulihan gegar otak adalah istirahat. Istirahat dapat dilakukan berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Jangan melakukan aktifitas seperti bersepeda ataupun skateboarding hingga dokter menyatakan kesembuhan total pada penderita. Jika terjadi permasalahan saat berbicara, ataupun membaca berarti penderita memerlukan waktu yang lebih banyak untuk beristirahat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.