Meski tak berbahaya, namun mata berair (epifora) dapat menimbulkan iritasi dan mengganggu daya lihat bila dibiarkan terjadi terus-menerus. Untungnya, kita dapat mengatasi kondisi ini dengan mudah. Mari kita simak bersama apa saja penyebab mata berair dan cara mengatasinya.
Sebelum beranjak ke pembahasan inti, maka perlu diketahui bahwa pada bagian mata manusia terdapat beberapa kelenjar yang tugasnya memproduksi air mata (lakrimal) serta minyak (sebum) keduanya berupa cairan.
Kelenjar lakrimalis yang berada di bagian atas kelopak mata menghasilkan air mata yang mengandung air dan garam. Saat berkedip, air mata menyebar ke seluruh permukaan bola mata dan menjaga mata agar tetap lembab. Air mata juga sering kita andalkan untuk mengeluarkan benda asing seperti debu dan lain-lain, yang mungkin masuk ke dalam indera penglihatan kita tersebut.
Air mata yang jumlahnya banyak, misalnya saat menangis, maka akan dialirkan ke saluran duktus nasolakrimalis yang berada di sudut tengah mata menembus hidung. Maka tak heran ketika kita menangis air mata terasa mengalir di bagian dalam hidung.
a : kelenjar lakrimalis, bcdef : saluran air mata yang menuju ke hidung, g : duktus nasolakrimalis
Sementara itu, minyak dari kelenjar minyak memiliki peran lain, yaitu menjaga air mata yang mengandung air dan garam tersebut supaya tidak mudah menguap dan kering. Oleh sebab itu, apabila ada masalah dengan fungsi kelenjar minyaknya, maka menyebabkan mata untuk lebih banyak memproduksi air mata guna mencegah kekeringan.
Jadi, apabila air mata tidak mengandung keseimbangan air, garam, dan minyak yang tepat, maka mata bisa menjadi terlalu kering. Iritasi yang dihasilkan akibat kekeringan ini menyebabkan kelebihan produksi air mata sehingga menyebabkan mata berair. Sampai di sini mungkin Anda merasa heran, mata kering kok menyebabkan mata berair? - Namun itulah kenyataannya!
Keluarnya air mata berlebihan juga disebabkan oleh iritasi atau pembengkakan pada permukaan mata. Hal ini dapat terjadi karena sejumlah alasan, termasuk masalah bulu mata dan kelopak mata atau reaksi alergi.
Menelisik Penyebab Mata Berair
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka bisa disimpulkan bahwa ada beberapa penyebab mata berair, yaitu:
1. Cuaca sekitar
Suhu udara yang dingin disertai banyak angin bisa membuat mata lebih cepat kering ketimbang biasanya. Hal ini dikarenakan suhu dingin kerap mencuri kelembaban dari tubuh kita, salah satunya bagian mata. Akibat proses kekeringan ini akan membuat mata lebih banyak menghasilkan air mata.
2. Tersumbatnya saluran air mata (nasolakrimalis)
Bayi baru lahir biasanya memiliki kondisi mata yang berair terus-menerus. Penyebabnya biasanya dikarenakan tersumbatnya saluran air mata (duktus nasolakrimalis). Penyumbatan ini akan menyebabkan air mata tak dapat dilaurkan sehingga meluber keluar.
Hal ini boleh dibilang wajar mengingat saluran air mata pada bayi baru lahir rata-rata memang belum terbuka dan berfungsi sepenuhnya pada 12 bulan pertama pasca kelahirannya.
3. Proses Penuaan
Bertambahya usia ternyata juga dapat menjadi penyebab mata berair lebih dari sebelumnya. Ini terjadi kalau kulit sekitar kelopak mata melorot sehingga air mata dapat menumpuk di dalamnya.
4. Efek samping obat-obatan tertentu
Beberapa jenis obat seperti yang dipakai untuk kemoterapi, epinephrine, dan tetes mata (terutama echothiophate iodide dan pilocarpine) juga bisa membuat mata berair.
Penyebab mata berair lainnya adalah:
- Radang kelopak mata (blepharitis)
- Trichiasis
- Luka sayat atau gores pada mata
- Bisul pada mata
- Mata kering (dikarenakan menurunnya produksi air mata)
- Ektropion (kondisi membaliknya kelopak mata ke luar)
- Entropion (kondisi membaliknya kelopak mata ke dalam)
- Mata kemasukan benda asing (kelilipan)
- Tumbuhnya bulu mata ke dalam dan bukannya ke luar (trichiasis)
- Keratitis (radang pada kornea mata)
- Konjungtivitis (radang mata yang ditandai dengan mata merah)
- Bintitan atau hordeolum
- Trakoma (penyakit mata menular akibat infeksi bakteri Chlamydia trachomatis)
- Infeksi saluran air mata
- Alergi rhinitis (hay fever) atau alergi lainnya
- Bell’s palsy (lemah/ lumpuhnya otot di wajah)
- Mata habis ditiup
- Mata jadi korban luka bakar
- Paparan zat kimia tertentu, seperti bawang putih atau asap misalnya
- Sinusitis kronis
- Dampak terapi radiasi
- Rematik artritis
- Sarkoidosis
- Sindrom Sjogren (kelainan autoimun yang membuat sel imun menghancurkan kelenjar air mata)
- Sindrom Steven-Johnson/ SJS yang menyerang kulit dan memengaruhi selaput lendir
- Pasca operasi mata atau hidung
- Gangguan tiroid
- Adanya tumor
- Granulomatosis wegener (radang pembuluh darah di seluruh tubuh)
- Mata capek atau tegang karena jarang beristirahat
- Paparan cahaya yang terlalu terang
Baca juga:
- 16 Penyebab Mata Merah dan Cara Mengobatinya
- 12 Penyebab Mata Pedih, Merah, dan Cara Mengatasinya
Kapan saatnya periksa ke dokter?
Kalau Anda mengalami mata berair yang terlalu lama dan diikuti beberapa gejala berikut, segeralah periksa ke dokter:
- Daya pandang terganggu/ kabur.
- Mata habis terluka.
- Ada zat kimia atau benda asing yang tersangkut dalam (kelopak) mata.
- Ada darah atau zat lain yang keluar dari mata.
- Mata merah, iritasi, sakit, dan bengkak.
- Timbul lebam di sekitar mata tanpa sebab yang jelas.
- Melunaknya area hidung atau sinus.
- Sakit kepala.
Cara Mengatasi Mata Berair
Untungnya, mata berair dapat dirawat dengan mudah. Metode perawatannya pun tergantung dari apa yang menjadi penyebabnya. Pada kasus mata berair yang tergolong ringan, dokter mungkin takkan menyarankan pengobatan apapun karena gangguan tersebut diperkirakan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun beberapa penyebab mata berair di bawah ini biasanya membutuhkan penanganan medis, yaitu:
1. Iritasi
Kalau mata berair disebabkan iritasi atau konjungtivitis, maka dokter mungkin akan menunggu seminggu atau lebih untuk melihat apakah kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya. Bila tidak, maka bantuan antibiotik sepertinya diperlukan dalam kasus ini.
2. Trichiasis
Trichiasis adalah kelainan kelopak mata yang umum di mana tumbuhnya bulu mata salah arah, yaitu mengarah ke mata.Untuk menanganinya, dokter mungkin akan mengambil langkah medis tertentu guna menyingkirkan bulu mata atau benda asing yang ada dalam mata.
3. Ektropion
Pada kasus ini, pasien biasanya perlu menjalani prosedur bedah.
4. Tersumbatnya saluran air mata
Anda dapat mengatasi gangguan ini dengan meletakkan kompres hangat di mata beberapa kali dalam sehari. Namun kalau kondisinya tak kunjung membaik, maka tindakan operasi mungkin diperlukan untuk membuat saluran baru dari kantong air mata ke dalam hidung. Metode penyembuhan ini biasanya dinamakan DCR (dacryocystorhinostomy).
5. Mata berair pada bayi
Pada kebanyakan kasus, kondisi mata berair pada bayi bisa hilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia. Pada kondisi ini seringkali disertai cairan kental di sekitar mata bayi (seperti belekan), tapi Anda bisa menghilangkannya dengan menggunakan cotton wool yang sebelumnya sudah dibasahi dengan air bersih.
Selain beragam cara di atas, mata berair juga bisa dihentikan dengan memakai obat tetes mata dan beberapa jenis obat yang diresepkan oleh dokter.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.