5 Jenis Phobia yang Jarang Ditemui

Dipublish tanggal: Apr 10, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 7, 2019 Waktu baca: 2 menit
5 Jenis Phobia yang Jarang Ditemui

Mungkin masih banyak yang belum tahu apakah yang dimaksud dengan phobia. Memang sudah banyak orang yang merasa, phobia merupakan salah satu bagian dari hidup kita. Karenanya sudah biasa orang menyebutkan kata yang satu ini.

Lalu, apakah yang dimaksud dengan phobia ini? Menurut banyak ahli, phobia merupakan ketakutan berlebihan pada manusia terhadap sesuatu, baik ketakutan terhadap benda ataupun ketakutan terhadap suatu keadaan lainnya dimana pemicunya merupakan hal yang wajar bagi orang lain.

Ketakutan dan kecemasan yang muncul akan mendorong menjadi reaksi beragam seperti menghindari berlebihan, teriakan, menangis histeris, bahkan reaksi tubuh muncul ruam kemerahan seketika.

Phobia ini pada dasarnya dari kata fobos dari Bahasa Yunani kuno, yang artinya adalah “Ketakutan”. Maksudnya, phobia merupakan rasa takut dalam diri manusia dimana ada sesuatu yang membuat mereka sangat terganggu dengan kehadiran suatu hal tersebut.

Jenis-jenis Phobia Langka

Pada dasarnya ada beberapa hal yang bisa menyebabkan Anda bisa terkena phobia yang mendalam akan sesuatu hal. Di sini kami akan memberikan Anda 5 jenis phobia yang Anda jarang temui. Apa sajakah phobia langka ini? Apakah terjadi di sekitar lingkungan Anda? Mari kita simak sama-sama ulasannya berikut ini.

Genuphobia, Phobia Terhadap Lutut

Salah satu phobia yang langka atau jarang sekali ditemui adalah genuphobia atau phobia terhadap lutut. Mungkin agak aneh kedengarannya phobia terhadap lutut ini. Namun, genuphobia ini bisa benar-benar terjadi kepada Anda. Genphobia ini akan membuat Anda takut kepada lutut sendiri ataupun lutut orang lain. Biasanya, ini terjadi karena trauma yang mendalam akibat cidera di lutut sehingga membuat korban takut dengan lutut.

Ablutophobia, Phobia Terhadap Bersih-bersih

Mungkin, bagi sebagian orang bersih merupakan salah satu yang bisa membuat nyaman. Namun tentu saja tidak bagi orang yang menderita ablutophobia. Ablutophobia merupakan phobia atau takut kepada bersih-bersih seperti mandi, cuci tangan atau kegiatan bersih-bersih yang lainnya. Phobia ini juga bisa dipengaruhi rasa malas dari diri si korban. Ini merupakan salah satu kategori phobia yang sangat langka untuk bisa ditemukan.

Urophobia, Phobia Terhadap Buang Air Kecil

Salah satu phobia yang sangat langka dan sangat menyiksa adalah urophobia atau phobia terhadap buang air kecil. Buang air kecil memang kebutuhan yang sangat harus dipenuhi, jika Anda tidak buang air kecil maka akan ada rasa sakit. Karenanya, ini akan membuat seseorang sangat tersiksa jika mengidap phobia atau ketakutan yang mendalam terhadap buang air kecil.

Somniphobia, Ketakutan Untuk Tidur

Bagi sebagian orang, tidur merupakan salah satu aktifitas yang menyenangkan. Karena dengan tidur Anda bisa merasakan istirahat. Tapi tidak dengan orang yang menderita somniphobia. Anda akan takut untuk tidur, padahal Anda sudah mengantuk. Ini biasanya disebabkan oleh trauma mendalam yang dialami ketika si korban sedang tidur. Misalnya, ketika Anda tidur mengalami mimpi buruk, atau ketika tidur terjadi gampa bumi yang sangat dahsyat.

Ergophobia, Ketakutan Untuk Bekerja

Bagi orang yang ingin mendapatkan kesuksesan, memang terdengar sulit jika orang tersebut merupakan pengidap phobia yang satu ini yakni Ergophobia atau ketakutan untuk berkerja. Biasanya ketakutan Ergophobia ini disebabkan oleh trauma yang mendalam yang dialami ketika berkerja. Contohnya, terjadi pembunuhan di tempat kerja atau mengalami kekerasan seksual ketika sedang berkerja. Semuanya akan membuat korban takut kembali bekerja.

Di dunia ini, ada banyak sekali jenis phobia yang bisa Anda temui. Mungkin memang akan jarang sekali menemukan seseorang yang phobia seperti hal-hal diatas. Itulah beberapa jenis phobia yang jarang ditemui di sekitar kita dan beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang bisa terkena phobia, semoga bermanfaat.

 


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app