Selain kanker payudara, kanker serviks juga menjadi penyakit yang terus menghantui kaum wanita. Survei membuktikan bahwa 1 wanita di Indonesia meninggal setiap jam akibat kanker serviks. Jangan tunggu sampai gejalanya datang. Yuk, mulai hidup sehat dengan mengonsumsi makanan-makanan bergizi. Memangnya, adakah makanan untuk mencegah kanker serviks? Tentu ada, berikut daftarnya untuk Anda.
Pilihan makanan untuk mencegah kanker serviks
Kanker serviks terjadi akibat adanya perubahan struktur sel di daerah mulut rahim menjadi ganas. Penyakit yang lebih dikenal dengan nama kanker rahim ini disebabkan oleh virus HPV, terutama tipe 16 dan 18, dan biasanya ditularkan melalui hubungan seksual.
Tentu tidak ada satupun wanita yang ingin terkena penyakit mematikan ini. Oleh karena itu, penting bagi kaum wanita untuk mencegah sedini mungkin dengan cara menjaga kesehatan organ reproduksi dan menerapkan gaya hidup sehat.
Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi juga penting dilakukan guna menurunkan risiko terkena kanker serviks. Berikut ini daftar makanan untuk mencegah kanker serviks, di antaranya:
1. Sayuran hijau
Para ahli mengungkapkan bahwa konsumsi makanan yang tinggi antioksidan dan flavonoid yang ditemukan pada sayuran hijau dapat membantu tubuh melawan infeksi HPV penyebab kanker serviks. Tak hanya itu, sayuran berdaun hijau juga dapat mencegah pembentukan sel-sel serviks menjadi lesi ganas.
Baca juga: Fakta Menarik Tentang Flavonoid
Brokoli, misalnya, mengandung sulforaphane yang bersifat antikanker. Senyawa tersebut diketahui mampu mengecilkan ukuran dan menurunkan jumlah kanker hingga 75%.
Selain brokoli, ada banyak jenis sayuran hijau lainnya yang Anda pilih. Mulai dari bayam, kubis, hingga kol.
2. Wortel
Selain baik untuk kesehatan mata, wortel juga termasuk salah satu makanan untuk mencegah kanker. Wortel mengandung karotenoid, sumber vitamin A sekaligus antioksidan yang mampu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas pemicu kanker.
Sayur wortel bisa dikreasikan ke dalam berbagai masakan, mulai dari sajian bayam wortel, sup wortel, hingga jus wortel. Konsumsi ubi jalar dan labu juga mengandung karotenoid yang ampuh menurunkan risiko kanker serviks.
3. Kunyit
Kunyit tentu sudah sering Anda gunakan untuk memperkaya rasa masakan setiap hari. Namun, tahukah Anda bahwa rempah-rempah ini juga mampu mencegah kanker serviks?
Kunyit mengandung kurkumin, senyawa aktif yang bertindak sebagai anti-inflamasi, antioksidan, sekaligus anti kanker. Sebuah studi menunjukkan bahwa konsumsi 4 gram kurkumin selama 30 hari mampu menurunkan jumlah lesi kanker hingga 40%.
Anda bisa membuat berbagai olahan makanan untuk mencegah kanker dengan menggunakan kunyit. Caranya, campurkan 1-3 gram kunyit atau setara dengan 1/2-3 sendok teh (sdt) bubuk kunyit ke dalam masakan. Tambahkan sejumput lada hitam secukupnya untuk membantu mempercepat penyerapan dalam tubuh.
4. Makanan yang mengandung tinggi folat
Sebuah studi melaporkan bahwa makanan yang kaya folat (vitamin B larut air) dapat menurunkan risiko kanker serviks pada orang-orang yang terinfeksi HPV. Asupan folat dipercaya mampu menghentikan perkembangan infeksi HPV supaya tidak kambuh lagi dalam tubuh.
Contoh makanan yang mengandung kaya folat meliputi alpukat, buncis, jus jeruk, stroberi, sereal dan roti yang diperkaya, hingga kacang-kacangan.
Baca juga: Asam Folat dan Folat, Apakah Keduanya Berbeda?
5. Makanan kaya vitamin C dan vitamin E
Vitamin C dan vitamin E telah lama diketahui sebagai sumber antioksidan yang baik untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Bukan cuma itu, kedua jenis vitamin ini juga mampu menghentikan nitrosamin yang bertanggung jawab terhadap pembentukan kanker.
Selain jeruk, makanan untuk mencegah kanker serviks yang mengandung kaya vitamin C meliputi lemon, jeruk nipis, hingga cabai. Sedangkan asupan vitamin E terbanyak bisa Anda dapatkan dengan mengonsumsi kiwi, mangga, jambu biji, pepaya, hingga beri-berian.
Baca selengkapnya: 10 Daftar Buah yang Mengandung Vitamin E Terbanyak
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.