Sperma encer adalah kondisi dimana sperma dihasilkan dalam jumlah yang rendah atau dibawah rata-rata jumlah sperma normal.
Kekentalan dan kelengketan air mani berperan untuk membuat sperma lebih lama menempel dalam organ reproduksi wanita.Kekentalan air mani juga mempengaruhi pergerakan sperma untuk membuahi sel telur.
Tetapi sperma encer tidak selalu berhubungan dengan masalah infertilitas dan jumlah sperma yang kurang tidak mutlak menghalangi terjadinya pembuahan.
Kualitas dan kuantitas sperma yang sehat dan normal tidak bisa hanya dilihat secara fisik, namun membutuhkan pemeriksaan analisis sperma dan konsultasi dengan dokter andrologi.
Pemeriksaan guna melakukan analisis sperma biasanya terdiri dari volume air mani, waktu mencairnya air mani, tingkat keasaman, jumlah sperma, kemampuan gerak, ukuran dan bentuk sperma. Simak uraian dibawah ini untuk mengetahui penyebab sperma encer dan cara mengatasinya.
Apa saja penyebab sperma encer?
Sebelum mengetahui cara mengatasi sperma encer, sebaiknya Anda mengetahui penyebab sperma encer. Berikut ini beberapa penyebab sperma menjadi encer:
1. Sistem reproduksi belum matang
Sperma encer wajar terjadi pada remaja pria usia 11-15 tahun, karena pada saat itu sistem reproduksi mereka masih dalam tahap perkembangan. Saat remaja pria dalam masa pubertas, hormon seks juga masih dalam tahap penyesuaian, sehingga kualitas sperma belum sempurna.
2. Jumlah sperma kurang banyak
Sel sperma yang normal pada orang dewasa ialah 15 juta sel per mililiter. Apabila jumlah sperma yang dihasilkan di bawah jumlah normal, potensi terjadinya sperma encer akan lebih besar. Kekentalan sperma juga dipengaruhi oleh jumlah sperma yang dikeluarkan.
Apabila pria jarang mengalami ejakulasi, jumlah sperma akan banyak dan cenderung kental, dan sebaliknya.
Beberapa kondisi yang menyebabkan jumlah sperma dibawah normal adalah sebagai berikut:
- Ejakulasi terbalik (retrograde) juga dapat menyebabkan sperma menjadi encer. Ejakulasi terbalik adalah kondisi dimana sperma yang seharusnya keluar di luar justru masuk dan bercampur dengan urine. Kondisi ini dapat disebabkan karena adanya kelainan pada kandung kemih atau prostat.
- Oligospermia, adalah kondisi saat jumlah sperma yang dihasilkan sangat rendah. Kondisi ini dapat disebabkan karena penyakit menular seksual, peradangan organ reproduksi, tumor, varikokel, dan ketidakseimbangan hormon pria.
- Adanya antibodi antisperma, yaitu antibodi yang dihasilkan oleh sistem imunitas tubuh yang salah dalam menanggapi sperma sebagai benda asing.
- Adanya gangguan pada organ yang berfungsi menyalurkan sperma.
3. Sering mengalami ejakulasi
Kuantitas dan kualitas sperma juga dipengaruhi oleh frekuensi ejakulasi, baik melalui hubungan seksual ataupun mastrubasi. Bukan hanya kualitas sperma yang menurun, tetapi sperma juga akan menjadi lebih encer daripada sebelumnya.
Hal tersebut dikarenakan tubuh memerlukan waktu untuk memproduksi sperma dengan kualitas dan kuantitas yang sehat dan normal.
4. Kekurangan zinc dan fruktosa
Mineral zinc (seng) mampu mempengaruhi jumlah sperma yang dihasilkan. Apabila Anda kekurangan mineral zinc, maka jumlah sperma juga berkurang dari jumlah normal. Menurut penelitian, mineral zinc dapat membantu melawan efek antibodi antisperma yang dapat mempengaruhi produksi sperma.
Penurunan kekentalan sperma dapat terjadi akibat makanan yang dikonsumsi pria setiap harinya. Apabila Anda kekurangan fruktosa, maka cairan sperma yang keluar saat penetrasi akan menjadi lebih bening daripada sebelumnya.
Melakukan olahraga yang terlalu berat juga dapat menyebabkan sperma menjadi encer, karena fruktosa terpakai sampai habis.
5. Gaya hidup yang tidak sehat
Apakah selama ini Anda mempunyai kebiasaan yang buruk seperti merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol? Jika iya, mungkin hal ini bisa menjadi sebab sperma Anda encer. Selain itu, sperma encer juga bisa disebabkan oleh pola makan, gaya hidup, lingkungan tempat tinggal dan lingkungan kerja.
Sudah saatnya Anda mulai menerapkan gaya hidup sehat.
Bagaimana cara mengatasi sperma encer?
Jangan risau jika Anda mempunyai masalah sperma encer, ada beberapa cara untuk meningkatkan kualitas sperma dan membuatnya lebih kental. Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan:
1. Mengurangi frekuensi ejakulasi
Kekentalan sperma juga dapat disebabkan oleh seberapa sering Anda mengalami ejakulasi. Apabila sperma Anda encer, cobalah untuk mengurangi frekuensi ejakulasi agar sperma dalam testis Anda berkembang dan matang.
2. Menerapkan pola makan dan hidup sehat
Cobalah untuk memperbaiki asupan makanan Anda, tambahkan protein untuk meningkatkan kualitas sperma Anda. Selain itu, Anda juga bisa menambahkan makanan yang mengandung zinc, kacang-kacangan dan daging tanpa lemak. Berhentilah untuk merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol.
3. Olahraga rutin
Menjaga berat badan ideal dapat membantu memperbaiki kualitas sperma Anda. Orang yang mengalami kelebihan berat badan cenderung mengalami penurunan kualitas dan jumlah sperma yang diproduksi. Anda bisa menjaga berat badan ideal dengan melakukan olahraga secara rutin.
4. Menghindari paparan zat beracun
Zat-zat beracun seperti zat kimia atau polusi juga dapat mempengaruhi kualitas sperma. Gunakan alat pelindung untuk mengurangi risiko Anda terpapar zat beracun tersebut.
5. Jangan menggunakan pakaian yang terlalu ketat
Gunakanlah celana yang tidak terlalu ketat agar udara di dalam celana dapat meningkat. Apabila Anda menggunakan celana yang sangat ketat, hal ini dapat meningkatkan suhu tubuh Anda. Selain itu, suhu pada testis juga akan meningkat yang dapat mengganggu produksi sperma.
Apabila beberapa cara di atas belum mampu mengatasi masalah sperma encer, silakan untuk berkonsultasi dengan dokter andrologi. Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai penyebab dan mencari solusinya.
Apabila Anda dan istri berencana untuk mendapatkan momongan, sebaiknya pasangan suami-istri bersamaan mengunjungi dokter andrologi. Jangan canggung untuk periksa kepada dokter, semakin Anda cepat berkonsultasi akan membantu dokter dalam menangani masalah kesehatan reproduksi Anda.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.