Pernahkah terpikir oleh Anda bahwa Anda bisa menyusui bayi dengan berlebihan?
Seorang bayi mungkin tidak dapat mengetahui kapan mereka merasa sudah kenyang atau apakah mereka sudah mendapat ASI yang cukup. Tetapi ada beberapa cara untuk mengetahui apakah bayi Anda mendapatkan jumlah makanan yang tepat.
Dengan cara yang sama, Anda harus mencari tanda-tanda jika bayi sedang makan berlebihan.
Apa penyebab pemberian susu berlebih pada bayi?
Hal-hal yang menyebabkan pemberian makanan berlebih pada bayi termasuk:
1. Memberi susu atau susu formula melalui botol:
Bayi yang diberi susu formula berisiko lebih tinggi untuk mengonsumsi berlebih. Botol memungkinkan susu mengalir secara bebas, sehingga bayi terus mendapatkan tetesan susu yang konstan meskipun mereka sudah kenyang.
2. Botol susu yang besar:
Sebuah penelitian mencatat bahwa bayi yang diberi susu dari botol susu yang besar sering makan berlebihan dan dengan demikian cenderung menjadi kelebihan berat badan.
Mendorong anak untuk menghabiskan seluruh botol, berapapun ukurannya, dapat menyebabkan makan berlebih dan akhirnya obesitas.
3. Membujuk bayi untuk menyusu:
Bayi umumnya memberi Anda tanda isyarat saat mereka sudah kenyang seperti tidak mengisap puting botol atau berpaling dari puting susu. Beberapa orang tua mungkin membujuk anak untuk menyusu dengan memasukkan puting ke dalam mulut mereka berulang kali, secara berlebihan memberi mereka makan.
4. Menggunakan botol sebagai dot:
Orang tua seringkali menggunakan botol sebagai cara untuk menenangkan bayi setiap kali mereka menangis. Hal ini secara tidak langsung memberi bayi Anda makanan berlebih daripada yang mereka butuhkan. Untuk menghindarinya, gunakan dot bukannya botol untuk menenangkan bayi yang rewel.
5. Memperkenalkan MPASI terlalu dini:
Yang terbaik adalah memberikan MPASI kepada bayi setelah usia empat bulan. Memulai makanan padat lebih cepat dapat membuat bayi makan lebih dari kebutuhan tubuh mereka, yang tidak lain adalah pemberian makanan berlebih.
Terkadang orang tua dapat memberi makan bayi mereka secara berlebihan dan tidak menyadarinya. Karena itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda menyusui bayi yang berlebihan.
Apa tanda-tanda pemberian susu berlebih?
Bayi yang makan terlalu banyak akan menampilkan tanda-tanda berikut:
- Meludah berulang kali: Secara umum bayi memang sering muntah, tetapi bayi akan muntah lebih sering ketika mereka makan berlebihan.
- Tinja air: Jumlah popok yang kotor, dengan tinja berair akan meningkat.
- Perut kembung dan gas: Minum dari botol dapat menyebabkan bayi menelan banyak udara. Hal ini bisa membuat perut bayi kembung dan menyebabkan rasa tidak nyaman.
- Nyeri kolik: Semua gejala kembung, gas, dan sering buang air besar akan membuat ketidaknyamanan bagi si kecil, yang akan menyebabkan nyeri kolik pada bayi.
- Mengonsumsi lebih dari 1064 ml susu formula / ASI dalam sehari: Bahkan bayi yang berusia setahun tidak memerlukan lebih dari 887 ml susu formula atau ASI dalam sehari. Bayi yang menuntut lebih dari 1064 ml susu formula atau ASI dalam sehari merupakan hal yang tidak wajar dan perlu diperiksakan ke dokter.
Komplikasi dari pemberian susu berlebih bayi
Pemberian susu berlebihan dapat menyebabkan:
- Kegemukan dan obesitas: Karena bayi selalu mendapatkan makanan berlebih, mereka juga mendapatkan kelebihan kalori yang menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak normal.
- Memperburuk refluks asam: Jika bayi menderita refluks asam atau penyakit gastroesofageal reflux (GERD), makan terlalu banyak dapat memperburuk kondisinya. Bayi dengan GERD akan menunjukkan penurunan gejala ketika mereka mulai menyusu.
- Muntah: Bayi yang makan berlebihan bisa muntah setelah menyusu. Muntah kronis dapat meninggalkan sedikit makanan untuk dicerna perut, sehingga menyebabkan masalah kesehatan dalam jangka panjang.
Memberi makan bayi berlebihan adalah masalah yang dapat dihindari dengan mengikuti metode pemberian makanan yang tepat. Waspadai tanda-tanda makan berlebih dan mencari tanda-tanda jika si kecil lapar untuk memberikan makanan yang cukup tanpa mengalami risiko memberi makan berlebih pada bayi Anda.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.
