Asma adalah salah satu penyakit yang sangat umum terjadi pada anak-anak.
Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2013, sekitar 4.5% penduduk Indonesia memiliki penyakit asma, dimana sebagian besar penderita adalah anak-anak di bawah 14 tahun.
Kebanyakan orang tua mungkin pernah mendengar apa itu penyakit asma, namun kebanyakan orang tua kurang memahami bagaimana penyakit asma bisa terjadi dan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.
Jika anak Anda merupakan penderita asma, berikut adalah 6 hal yang perlu Anda perhatikan :
1. Serangan Asma sulit diprediksi
Asma adalah suatu kondisi yang hilang timbul. Beberapa orang mungkin tidak memiliki gejala sama sekali selama berminggu-minggu, berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Walaupun demikian, dengan pemicu yang tepat, serangan asma dapat muncul kapan saja. Pemicu dapat disebabkan oleh virus, polusi, alergi, olahraga, stres.
Bahkan pada beberapa kasus mungkin perlu kombinasi pemicu untuk menyebabkan munculnya serangan asma.
Oleh karena itu, Anda sebagai orang tua perlu mengetahui pemicu yang menyebabkan munculnya serangan asma pada anak, untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat serangan asma yang tidak diinginkan.
2. Mengetahui jenis-jenis pengobatan Asma
Untuk mengatasi serangan asma, secara garis besar terdapat dua jenis golongan obat asma. Yang pertama adalah obat golongan reliever yang digunakan untuk meredakan serangan asma.
Sesuai dengan tingkat serangan asma (ringan dan sedang-berat) kombinasi obat reliever yang diberikan pun akan berbeda, Pada kasus serangan asma ringan, obat asma yang biasa diberikan adalah golongan Beta agonis kerja lambat (salbutamol).
Pemberian obat ini biasanya diberikan secara inhalasi. Sedangkan pada kasus sedang berat, obat yang biasa diberikan adalah obat beta agonis kerja lambat seperti kasus ringan tetapi ditambah obat kortikosteroid secara oral.
Obat golongan kedua adalah obat controller. Obat golongan controller adalah obat yang diberikan untuk mencegah terjadinya kekambuhan. Obat golongan ini biasanya diberikan secara khusus oleh dokter berdasarkan frekuensi serangan asma yang dialami anak Anda.
Dokter dapat memberikan obat beta agonis kerja lambat, beta agonis kerja cepat, kortikosteroid inhalasi, agen kolinergik dan lain-lain.
Untuk lebih jelasnya mengenai kombinasi obat golongan ini, silahkan konsultasikan dengan dokter anak Anda lebih lanjut.
3. Kenali tanda-tanda Asma pada Anak
Jika Anda memiliki anak dengan asma menahun, tentu Anda akan mengetahui, kapan dan dimana anak Anda akan kambuh. Tanda-tanda awal seperti mengi dan batuk mungkin dapat menjadi pertanda kapan serangan asma akan muncul.
Anak-anak dapat mengalami perubahan dalam hal penampilan, suasana hati atau pola pernapasan, atau mereka akan lebih rewel dari biasanya.
Pastikan Anda mengenali tanda-tanda munculnya serangan asma pada anak agar dapat memberikan penanganan yang sesuai.
4. Memiliki rencana pengobatan yang diinstruksikan oleh Tenaga Medis Profesional
Asma adalah kondisi medis yang memerlukan rencana perawatan dari dokter.
Dokter akan memberikan instruksi selangkah demi selangkah mengenai obat apa yang harus diminum dan kapan, bagaimana cara menghindari pemicu, apa yang harus dilakukan di antara serangan, dan bagaimana mengenali dan menanganinya jika hal itu terjadi.
Dengan mengikuti rencana ini, Anda akan belajar cara merawat anak Anda dan kapan harus menghubungi dokter untuk meminta bantuan.
5. Minum obat sesuai resep
Sebagian besar anak-anak dengan asma perlu minum obat. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat obat untuk menghentikan serangan dan obat untuk kontrol jangka panjang.
Sebagian besar obat memerlukan penggunaan nebulizer atau inhaler untuk membantu memasukkan obat secara langsung ke dalam paru-paru.
Kadang-kadang obat diberikan dalam bentuk pil atau cairan. Dokter akan memberitahu Anda obat apa yang dibutuhkan anak Anda dan bagaimana cara meminumnya.
6. Ketahui kapan Anda perlu membawa Anak Anda ke Rumah Sakit
Ketahui kapan gejala anak Anda memerlukan perawatan medis, atau membawa anak Anda ke Unit Gawat Darurat (UGD). Biasanya gejala asma akan membaik dengan menggunakan obat reliever.
Namun jika anak Anda tidak menunjukan respon yang cukup baik setelah penggunaan obat, segera bawa anak Anda ke UGD rumah sakit terdekat.
Setiap orang yang merawat anak Anda (seperti guru dan pelatih) juga harus tahu kapan dan bagaimana memberikan obat dan segera membawanya ke rumah sakit.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.