Setiap orang memiliki trauma yang berbeda. Trauma kepala sering kali terjadi akibat pukulan keras, terbentur, kecelakaan atau penyebab lainnya. Padahal jaringan pada saraf otak sangatlah halus, sehingga sangat rentan rusak dan sobek.
Secara normal, jaringan saraf telah dilindungi dengan tulang tengkorak. Apabila terjadi benturan secara mendadak, maka perlindungan tersebut bisa diredam. Namun cedera kepala tetap mungkin terjadi, karena benturan yang keras. Misalnya karena kecelakaan maupun mengalami serangan fisik.
Trauma pada otak dapat menimbulkan pendarahan yang dapat berujung pada kematian. Kematian dapat terjadi lebih cepat jika pembuluh darah pecah. Berikut ini 6 jenis trauma pada kepala yang berdampak buruk pada pembuluh darah di kepala. Berikut ini daftar penyebabnya:
Benturan ringan pada kepala dengan tingkat cedera lebih ringan
Benturan ringan disebut juga sebagai concussion. Trauma kepala jenis ini mempunyai tingkatan cedera lebih rendah namun paling sering terjadi. Benturan ringan dapat ditandai karena hantaman yang yang memberikan gertakan pada otak. Efeknya terjadi kerusakan jaringan di kepala.
Untuk penderita trauma ringan ini sebaiknya berhenti melakukan aktivitas yang berisiko. Konsumsi juga nutrisi spesifik misalnya seperti omega 3, protein, magnesium dan vitamin D. Nutrisi tersebut berguna memulihkan kerusakan pada bagian otak.
Gangguan fungsi otak sementara
Gegar otak dapat menyebabkan gangguan fungsi otak sementara. Kondisi ini sering juga disertai rasa kebingungan dan tidak sadarkan diri. Cedera traumatis pada kepala bisa menyebabkan sakit kepala dan gegar otak bersamaan. Ditambah lagi dengan kemungkinan munculnya masalah emosi maupun konsentrasi.
Trauma kepala dapat menurunkan kesadaran seseorang
Trauma kepala yang dapat menurunkan kesadaran seseorang disebut sebagai compression. Dalam kondisi ini terjadi peningkatan tekanan cairan darah atau otak. Hal ini dapat menurunkan tingkat kesadaran diri seseorang. Kondisi ini bisa terjadi karena tumor otak, infeksi, stroke, dan cerebral.
Kerusakan otak secara permanen
Kerusakan otak traumatis dapat terjadi secara tiba-tiba. Hal ini bisa menimbulkan kerusakan otak secara permanen. Akibatnya bisa menyebabkan gangguan mental maupun gangguan kepribadian. Dampak lainnya bisa menyebabkan perubahan mood yang gampang terjadi.
Perdarahan intraserebral
Pendarahan yang terjadi di dalam otak bisa disebabkan karena cedera traumatis maupun stroke. Pemicunya bisa karena tekanan darah tinggi. Kondisi ini menyebabkan terjadinya trauma kepala.
Trauma kepala akibat pendarahan atau luka
Pendarahan atau luka pada bagian kepala dapat menimbulkan trauma kepala. Trauma ini bisa terjadi kepada siapa saja dan membutuhkan penanganan sesegera mungkin. Biasanya trauma jenis ini disebabkan karena adanya benturan saat terjatuh maupun terkena hantaman benda tajam.
Trauma kepala jenis contusion bisa juga disertai dengan adanya luka serius, misalnya terjadi keretakan pada tulang tengkorak, adanya pembengkakan di leher, dan wajah menjadi lebih kaku. Gangguan kepala ini bisa menimbulkan gangguan kognitif yang serius.
Apabila kepala mengalami trauma, maka Anda harus segera berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Cara yang bisa Anda lakukan yaitu dengan tidak membasahi luka pada bagian kepala dan tidak mencabut benda yang menancap pada bagian luka. Sebaiknya biarkan pihak medis yang mengatasi hal ini.
Untuk mencegah terjadinya trauma kepala, Anda harus meminimalkan terjadinya kecelakaan maupun benturan. Oleh karena itu,saat berkendara selalu biasakan menggunakan helm.
Selain itu, selalu jaga organ kepala dengan baik. Jangan sampai organ ini ketika terjatuh bersentuhan langsung dengan objek yang keras seperti aspal. Kita bisa mencegahnya dengan menggunakan tangan atau kaki sebagai pelindung.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.