Mencukur kumis dan jenggot adalah salah satu perawatan rutin yang dilakukan oleh laki-laki. Namun, acapkali Anda melakukan beberapa kesalahan sewaktu mencukur, sehingga hasil yang didapatkan tidak maksimal atau malah menimbulkan berbagai masalah.
Meski telah menggunakan alat cukur tercanggih, tetap saja kesalahan itu bisa terjadi. Beberapa ahli menjelaskan jika sejumlah kesalahan yang umum terjadi ketika Anda mencukur jenggot ataupun kumis bisa Anda temukan pada ulasan sebagai berikut ini.
Memakai Air Dingin
Air dingin dapat mengerutkan ukuran pori-pori, sehingga menyebabkan krim cukur meresap dengan baik dan menyebabkan pisau cukur bekerja lebih keras. Kami sarankan agar Anda mencuci muka menggunakan air hangat untuk membuka pori-pori dan bisa melembutkan pangkal jenggot.
Tidak Membersihkan Muka
Kebiasaan kedua yang acap dilakukan adalah tidak membersihkan wajah terlebih dahulu sebelum mencukur. Bahwa kebanyakan pria beranggapan jika krim cukup memberikan kelembaban yang cukup ketika akan mencukur. Dalam beberapa kasus hal itu memang benar, tetapi membasahi kulit membuat hasil lebih baik.
Mencuci wajah menggunakan sabun wajah dan pembersih kulit wajah yang bagus sebelum menggunakan krim cukup merupakan kuncinya. Fungsi lain adalah membersihkan debu dan minyak sehingga meningkatkan kinerja pisau cukur.
Tidak Satu Arah
Kesalahan selanjutnya yang kerap dilakukan adalah mencukur secara bolak-balik dan tidak mencukur jenggot ataupun kumis hingga bawah. Mencukur dengan arah yang tidak serupa merupakan salah satu kesalahan yang utama. Anda harus mencukur dari atas ke bawah, atau hanya dari bawah ke atas, dan tidak berganti-ganti arah atau bolak-balik.
Kesalahan lain yang kerap terjadi ialah mencukur terlalu tinggi atau bagian atas semata dan tidak memperhatikan bagian yang berada di bawahnya. Kemudian, Anda harus melanjutkan proses mencukur hingga leher jika ada rambut halus atau jenggot sampai bawah leher.
Memakai Krim Berkualitas Buruk
Kesalahan berikutnya adalah memakai krim kemasan kaleng. Krim yang diperjual-belikan di dalam kemasan kaleng memang murah. Tetapi Anda bisa saja mengalami iritasi seperti kulit yang memerah dan mudah terluka ketika mencukur, karena busa krim tersebut tidak diformulasikan untuk melembutkan maupun ramah di kulit wajah Anda.
Harus Anda ketahui jika cukuran bisa mengelupas lapisan kulit paling luar, dan membuka kulit baru yang memerlukan kelembaban dan perlindungan. Anda harus menggunakan krim cukur yang mengandung minyak dan bahan yang bisa memelihara kulit.
Terburu-Buru
Selanjutnya, mencukur jenggot dan kumis terlalu terburu-buru. Kami sarankan agar Anda tidak terlalu terburu-buru sewaktu mencukur. Jika terlalu cepat, Anda akan melukai dan menyebabkan kulit teriritasi. Begitu juga dengan mencukur terlalu agresif. Alasannya adalah, makin menekan sewaktu mencukur dirasa hasil dari potongan lebih rapi.
Padahal tidak seperti itu. Makin kuat Anda menekan, risiko terkena luka cukur akan lebih meninggi. Dengan rutinitas mencukur dengan benar, jenggot dan wajah Anda bisa mencukurnya lebih baik.
Tidak Membersihkan Usai Mencukur
Kesalahan terakhir yang kerap dilakukan adalah tidak membersihkan wajah sesudah Anda bercukur. Kami sarankan agar sesudah bercukur, Anda langsung membersihkan wajah laiknya membersihkannya sebelum mencukur.
Harus Anda lakukan untuk mencegah sensitivitas, kemerahan, dan benjolan kecil karena pisau cukur. Sesudah membersihkan wajah Anda dapat memberikan pelembab di kulit yang baru dicukur. Manfaatnya untuk mencegah iritasi dan gatal-gatal.
Dengan ulasan di atas mungkin Anda baru sadar jika kebiasaan yang kerap dilakukan bisa berdampak buruk pada kulit wajah, bagian jenggot maupun kumis. Karena itu, jangan sampai melakukan kesalahan tersebut.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.