Apa itu probiotik?
Probiotik adalah bakteri atau mikroorganisme baik dan menguntungkan yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Selain membantu menjaga kesehatan saluran cerna, ternyata ada beragam manfaat probiotik yang baik bagi tubuh.
Walau probiotik bisa ditemukan dengan mudah melalui suplemen berbentuk pil atau kapsul, namun kandungan probiotik juga bisa didapatkan melalui makanan. Menurut Kristi King dari Academy of Nutrition and Dietetics, probiotik dari makanan alami akan lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh.
Probiotik juga memiliki sifat yang rapuh karena mudah dirusak oleh suhu panas dan lingkungan yang bersifat asam. Untuk itu, sumber probiotik harus disimpan dalam lemari es.
Beberapa sumber makanan yang mengandung probiotik, antara lain seperti yogurt, kedelai, tempe, kimchi, miso sup, asinan/acar kubis, keju tua, minyak zaitun, ganggang, sayuran yang diasinkan, hingga makanan yang mengalami proses fermentasi.
Anda juga bisa menambahkan makanan yang mengandung prebiotik (bahan alami dalam makanan yang merangsang pertumbuhan probiotik dalam tubuh), seperti bawang-bawangan, madu, asparagus, gandum, dan pisang. Baik probiotik maupun prebiotik, keduanya bagus untuk menjaga kesehatan pencernaan.
Baca juga: Cara Meningkatkan Bakteri Baik dalam Pencernaan
Manfaat Probiotik Bagi Tubuh
Faktanya, berat dari keseluruhan bakteri yang hidup di saluran cerna itu biasanya lebih dari 1,5 kg dengan jumlah lebih dari 100 triliun bakteri. Dari 100 triliun bakteri yang ada, paling tidak terdapat lebih dari 500 spesies berbeda yang kebanyakan bersifat menguntungkan.
Bahkan keseimbangan bakteri dalam sistem pencernaan juga akan mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk pada proses penurunan berat badan dan fungsi kekebalan tubuh.
Lantas apa saja manfaat probiotik bagi tubuh? Berikut ini manfaat probiotik bagi kesehatan:
1. Melancarkan proses pencernaan
Karena mampu mengurangi inflamasi pada saluran cerna, keberadaan bakteri baik ini membuat proses pencernaan berjalan dengan baik. Selain itu, bakteri baik dalam tubuh juga bisa memperbaiki dinding usus yang rusak. Probiotik jenis lactobacillus dan bifidobacteria khususnya dapat menyembuhkan diare pada bayi baru lahir, anak-anak, serta orang dewasa.
2. Menurunkan kadar kolesterol
Tak hanya ampuh mencegah peradangan, probiotik juga dapat menurunkan kolesterol dan mencegah penyakit akibat alergi seperti eksema, demam, serta pilek. Bakteri penghasil asam laktat tertentu dapat mengurangi kadar kolesterol dengan memecah empedu dalam usus. Tak hanya menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), tetapi probiotik yang dikonsumsi juga dapat menjaga kesehatan jantung dan menurunkan tekanan darah.
Baca juga: Tips Turunkan Kolesterol dengan Yogurt
3. Melawan infeksi atau peradangan
Sudah sejak lama probiotik dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai macam masalah kesehatan, terutama masalah pada saluran cerna, seperti intoleransi laktosa, diare, konstipasi, penyakit Crohn, radang usus, IBS atau iritasi usus besar, infeksi saluran kencing, reumatoid artritis, hingga infeksi jamur. Selain itu, probiotik juga bermanfaat untuk membersihkan dan mengangkat kotoran yang mengendap pada usus.
4. Meningkatkan sistem imun tubuh
Sekitar 80 persen fungsi sistem imun berpusat di usus. Oleh karenanya, kesehatan pencernaan sangat erat kaitannya dengan sistem imun dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Alasannya, bakteri probiotik dalam ususlah yang mengaktifkan komponen kekebalan tubuh seperti limfosit B dan T (sel imun yang penting untuk mencegah infeksi).
Baca juga: Makanan Probiotik untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
5. Membantu penyerapan nutrisi
Probiotik bertanggung jawab membantu proses penyerapan nutrisi dalam saluran cerna, seperti asam folat, niasin, riboflavin, vitamin B6 dan B12. Selain itu, probiotik juga dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama serta membakar lebih banyak kalori sehingga dapat mencegah terjadinya penimbunan lemak yang berisiko meningkatkan berat badan.
Bila tubuh kekurangan probiotik, entah akibat kurang gizi, penyakit, stres, atau overdosis antibiotik, maka biasanya akan terjadi gangguan kesehatan. Sebab bakteri baik hanya dapat tumbuh subur saat seseorang berada dalam kondisi sehat.
Aturan mengonsumsi probiotik
Aturan mengonsumsi probiotik yang dianjurkan adalah dengan mengonsumsinya sebelum tidur dan saat pagi hari. Alasannya, karena pada waktu ini, aktivitas dalam sistem pencernaan tidak terlalu berat sehingga pH dalam lambung relatif lebih rendah.
Bila jumlah asam lambung sedikit, maka bakteri memiliki kesempatan lebih besar untuk tumbuh subur. Namun kalau Anda tidak bisa mengonsumsinya pada waktu yang disarankan, maka tak perlu khawatir. Anda dapat mengonsumsinya setiap hari sebanyak 2-3 kali sehari, sekitar 30 menit sebelum makan.
Tak seperti obat-obatan lain, suplemen probiotik harus dikonsumsi rutin agar khasiatnya maksimal. Anda disarankan mengonsumsi rutin selama 30 hari untuk mengetahui apakah ada efek manfaat yang dihasilkan bagi tubuh.
Setelah berhenti mengonsumsinya, maka manfaat probiotik akan berkurang dalam kurun waktu 2 minggu. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk melanjutkannya dengan pola makan sehat yang melibatkan probiotik alami yang berasal dari makanan atau minuman fermentasi.
Efek samping probiotik
Menurut penelitian, pada dasarnya probiotik aman untuk dikonsumsi. Namun saat awal mengonsumsi probiotik mungkin akan menimbulkan efek samping ringan, seperti perut kembung, mual, reaksi alergi, hingga diare. Bila efek samping ini tetap berlanjut hingga lebih dari 2-3 hari, maka segera hentikan mengonsumsi probiotik dan berkonsultasilah dengan dokter.
Probiotik juga bisa membahayakan bagi mereka yang memiliki alergi terhadap jenis bakteri tertentu, seperti lactobacillus acidophilus, bifidobacterium atau Streptococcus thermophilus. Pada kondisi kesehatan tertentu seperti orang yang memiliki sistem imun yang lemah atau baru menjalani operasi, mereka harus berhati-hati jika ingin mengonsumsi probiotik karena dampaknya mungkin bisa menimbulkan infeksi.
Baca juga: 10 Makanan yang Mengandung Enzim Pencernaan Alami
Kapan harus berhenti mengonsumsi probiotik?
Jika Anda merasa kurang enak badan setelah mengonsumsi probiotik, maka sebaiknya konsumsinya dihentikan. Konsulitasikan lebih lanjut dengan dokter bila muncul gejala seperti gangguan lambung, mual-mual, kembung, dan diare.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.