Penyebab Bayi Sering Muntah Setelah Minum ASI
Berikut adalah beberapa penyebab mengapa bayi sering muntah setelah minum ASI:1. Naiknya asam lambung
Asam lambung dapat menyebabkan bayi sering muntah setelah minum ASI. Penyebabnya karena katup esofagus bawah pada bayi masih dalam tahap perkembangan sehingga belum sempurna. Ini artinya ketika lambung si kecil penuh, makanan dan asam lambung di dalamnya bisa naik kembali ke saluran esofagusnya. Hal ini umumnya terjadi hingga usia 4-5 bulan. Setelah itu, ia biasanya berhenti muntah. Tak hanya memicu gumoh, refluks juga berpotensi membuat anak cegukan atau batuk. Meski begitu, kondisi ini rata-rata normal selama si kecil baik-baik saja. Untuk mencegahnya terjadi, lakukan:- Pertahankan posisi tubuh bayi tetap tegak lurus usai makan hingga 30 menit berikutnya.
- Pastikan perutnya tidak tertekan, jadi tunggu 30 menit sebelum meletakkannya di kursi khusus.
- Buat ia bersendawa setiap kali usai makan.
- Hindari mengajaknya bermain atau bercanda setelah maupun ketika makan.
- Jangan beri minum ketika posisinya berbaring.
- Pastikan lubang puting botol tidak terlalu besar sehingga anak tidak sampai refleks memuntahkan susu yang diminumnya.
2. Alergi susu sapi
Kalau bayi alergi susu sapi, maka sistem imunnya akan bereaksi terhadap protein yang terkandung di dalamnya. Intoleransi susu sapi menyebabkan tubuh si kecil kesulitan mencerna laktosa, gula alami dalam susu. Bunda mungkin menyanggah:”tapi anak saya kan minum ASI, bukan susu formula?”. Benar, tapi bila dalam keseharian bunda minum susu sapi atau makan yogurt maupun keju, maka protein dan laktosa dari makanan tersebut akan ‘mencemari’ ASI. Prinsip serupa berlaku juga makanan, vitamin, zat besi, atau fluoride. Memang agak sulit membedakan apakah asam lambung ataukah refluks yang menyebabkan bayi sering muntah setelah minum ASI. Namun coba amati apakah muncul gejala intoleransi susu sapi berikut ataukah tidak:- Eksim.
- Colic.
- Diare.
- Konstipasi.
- Sulit mencapai berat badan ideal.
3. Galaktosemia
Penyebab satu ini sangat jarang terjadi, diperkirakan hanya 1 dari 70.000 bayi yang mengalaminya. Galaktosemia merupakan kondisi dimana tubuh bayi kekurangan enzim galaktosa untuk mencerna ASI. Jika tubuh kebanjiran galaktosa dan itu tak bisa diubah menjadi glukosa, maka organ hati akan melemah karenanya. Gejala galaktosemia berikut rata-rata dialami 3 hari setelah bayi lahir:- Muntah.
- Berat badan rendah.
- Gangguan makan.
- Penyakit kuning.
- Membesarnya organ hati dan limfa.
- Pendarahan.
- Katarak.
- Gagal hati.
- Keterbelakangan mental.
- Lebih rawan terserang infeksi E coli.
4. Gastroenteritis
Kalau kasus bayi sering muntah setelah minum ASI baru terjadi belakangan dan si kecil juga diare, penyebabnya bisa jadi gastroenteritis. Gastroenteritis merupakan infeksi yang disebabkan virus atau bakteri. Dalam hal ini, bunda harus membawa bayi ke dokter. Beliau mungkin akan memeriksa sample kotoran guna mencari cara terbaik mengobati si kecil. Salah satunya dengan memberi jenis oralit yang aman untuk bayi. Baik muntah maupun diare, keduanya membuat bayi kehilangan banyak cairan. Bila cairan yang hilang tidak segera diganti, itu mampu memicu dehidrasi.5. Infeksi atau sakit
Penyebab bayi sering muntah setelah minum ASI berikutnya adalah karena ia sakit atau mengalami infeksi. Gejala lain biasanya juga muncul, seperti:- Demam.
- Hilang nafsu makan.
- Rewel.
- Lesu.
- Timbul ruam.
- Batuk.
- Hidung tersumbat.
- Flu.
- Demam scarlet (disertai ruam merah, disebabkan bakteri Streptococcus).
- Infeksi saluran kemih.
- Infeksi telinga.
- Meningitis.
6. Stenosis Pilorus
Penyebab bayi sering muntah setelah minum ASI yang terakhir ini juga jarang terjadi. Bayi yang mengalaminya bisa muntah-muntah selama 30 menit setelah makan. Walau bisa muncul kapan saja sebelum usia 4 bulan, namun stenosis pilorus ini rata-rata dialami pada usia 6 minggu. Selain bersifat genetik, bayi laki-laki memiliki risiko 4 kali lebih besar terkena stenosis pilorus ketimbang anak perempuan. Stenosis pilorus terjadi saat otot yang mengontrol katup dari lambung ke usus menebal. Penebalan inilah yang mencegah katup terbuka sehingga makanan tetap berada dalam lambung atau naik ke esofagus. Untuk mengatasinya, dokter mungkin harus melakukan bedah minor. Jadi bun, itulah tadi 6 penyebab mengapa bayi sering muntah setelah minum ASI. Ingatlah untuk segera membawa si kecil ke dokter bila ia terlihat tidak sehat atau rewel.
15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vomiting and/or diarrhea (3 months to 10 years). (2019). (https://myhealth.alberta.ca/alberta/pages/Child-vomiting-and-or-diarrhea-after-your-visit.aspx)
Villarreal R, et al. (2018). Urticaria, nausea, and vomiting. (http://10.1016/j.anai.2018.09.393)
Pediatric ear infections. (2019). (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17330-pediatric-ear-infections)
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.