Setiap wanita memiliki pola menstruasi yang tidaklah sama, karena memang masing-masing wanita memiliki hormon yang berbeda. Ada wanita yang memiliki siklus haid pendek, ada juga yang memiliki siklus menstruasi panjang, hal ini pun juga berlaku pada jumlah darah yang dikeluarkan selama menstruasi.
Darah menstruasi yang Anda keluarkan akan dikatakan normal jika volume darah yang dikeluarkan selama menstruasi tidak berubah untuk setiap bulannya.
Jika Anda mendapati darah menstruasi yang berbeda dari darah haid di bulan kemarin, atau darah menstruasi yang Anda keluarkan tidak sebanyak pada biasanya, Anda harus mengetahui penyebabnya.
Meskipun hal ini tidak akan berpengaruh terhadap kesehatan Anda, namun jangan menyepelekan perubahan tersebut. Untuk mengetahuinya, simak ulasan berikut:
1. Memiliki kelenjar tiroid yang terlalu aktif
Apabila produksi hormon tiroid terlalu banyak, maka hal ini dapat berdampak pada otot, jantung dan juga tekanan darah. Dalam kondisi inilah yang bisa mempengaruhi pada kelancaran pola menstruasi Anda.
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif inilah yang akan mengakibatkan aliran pada darah haid berkurang dan tidak seperti pada biasanya.
2. Efek stres akibat perubahan hormon
Pikiran stres ternyata juga dapat mengganggu perubahan terhadap siklus menstruasi wanita. Sedangkan untuk pemikiran yang stres bisa memicu kehadiran hormon kortisol, karena dapat menghambat sistem kerja hormon yang ada di dalam tubuh.
Sedangkan untuk salah satu dari hormon estrogen ini pun memiliki peran di siklus ovulasi.
3. PCOS
PCOS atau Polycystic Ovary Syndrome merupakan gangguan yang terjadi pada bagian reproduksi karena ketidakseimbangan hormon pada tubuh wanita. Apabila wanita memiliki kadar hormon seks, maka hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan.
Kondisi inilah yang berpengaruh pada aliran menstruasi yang menjadikan aliran darah haid menjadi berkurang.
4. Penggunaan alat KB
Apabila Anda menggunakan alat kb, maka hal ini akan berdampak pada hari menstruasi Anda yang cenderung lebih singkat dibandingkan sebelum Anda kb. Terutama untuk kb yang berupa seperti kb spiral dan pil kb yang lebih beresiko pada kestabilan hormon yang ada di dalam tubuh. Kontrasepsi ini tidak hanya akan mengganggu hari menstruasi Anda, akan tetapi juga bisa menyebabkan Anda tidak menstruasi sama sekali.
5. Sedang dalam masa menyusui
Apabila Anda masih dalam masa menyusui, maka hal ini akan berimbas pada tingkat darah haid yang Anda produksi. Jika Anda menyusui menggunakan ASI eksklusif, maka Anda akan mengalami menstruasi kembali setelah 6 bulan melahirkan.
Apabila Anda tidak menyusui, menstruasi dapat Anda alami 6 hingga 8 minggu setelah Anda melahirkan.
6. Menginjak masa menopause
Semakin bertambahnya usia, maka akan berpengaruh pada produksi darah yang dikeluarkan semakin sedikit dari biasanya. Perubahan secara hormonal ini pun juga akan dialami oleh hampir semua wanita, sehingga tidak perlu mengkhawatirkan ketika Anda sedang mengalami hal ini.
kondisi dimana usia sudah memasuki 40-50 tahun, maka produksi darah haid tidak sebanyak di saat usia 20 an dan bahkan saat memasuki usia kepala 4 atau kepala 5 pun juga bisa membuat Anda tidak mengalami haid sama orang lain.
Itulah penyebab yang menjadikan darah menstruasi yang Anda keluarkan semakin berkurang dan cenderung lebih sedikit dibandingkan dari biasanya.
Apabila Anda sudah mengetahui apa penyebabnya, Anda tidak perlu mengkhawatirkan hal ini, karena siklus menstruasi dengan darah yang sedikit cenderung alamiah dan hal yang wajar.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.