Kebiasaan merokok sudah mengakibatkan sekitar 6 juta penduduk dunia meninggal setiap tahun. Sebanyak lebih dari 5 juta jiwa meninggal akibat efek langsung dari kebiasaan merokok, sementara sisanya meninggal dikarenakan asap rokok atau jadi perokok pasif.
Merokok menyebabkan banyak dampak buruk untuk tubuh, salah satunya adalah sistem pencernaan. Apa saja efeknya?
1. Sering mengalami gangguan asam lambung
Gangguan asam lambung adalah kondisi yang sangat serius. Pernahkah Anda mengalami gangguan asam lambung yang parah? Heartburn yang berupa sensasi perih serta panas di dada adalah salah satu gejalanya. Kondisi ini disebabkan naiknya asam lambung ke esofagus.
Antara esofagus dengan lambung memang terdapat katup yang fungsinya mencegah naik kembalinya asam lambung serta makanan yang sudah masuk ke lambung. Akan tetapi, otot yang merupakan katup tersebut cenderung lemah pada perokok. Akibatnya, asam lambung sering naik kembali.
Kondisi ini sangat mengganggu kelancaran pencernaan.
2. Menyebabkan luka pada lambung
Luka pada labung bisa disebabkan oleh kebiasaan merokok. Luka ini ditandai dengan rasa nyeri yang parah. Kondisi seperti ini bisa berkurang hingga menghilang jika berhenti merokok.
Kebiasaan merokok justru menyebabkan aliran darah ke dinding lambung dan usus menurun. Akibatnya, timbullah peradangan sampai mengalami luka.
Para ahli juga menyebutkan bahwa kebiasaan merokok dapat meningkatkan jumlah bakteri H. pylori atau Helicobacter pylori. Bakteri tersebut menyebabkan infeksi dan peradangan di usus kecil serta lambung.
3. Gangguan pada hati
Hati merupakan organ vital dalam tubuh yang berperan dalam detoksifikasi racun di dalam tubuh. Akan tetapi, aktivitas merokok menurunkan kemampuan hati dalam menyaring racun dari darah.
Mengapa demikian? Pasalnya, racun dalam rokok sangat banyak dan menumpuk menjadi semakin banyak. tentu saja kerja hati akan semakin berat untuk menyaring racun tersebut.
Jika kebiasaan tersebut ditambah dengan mengonsumsi alkohol, maka masalah pada hati akan bertambah dan semakin memburuk. Gangguan pada hati yang disebabkan kebiasaan merokok disebut juga sirosis dan kanker hati.
4. Meningkatkan risiko penyakit crohn
Sudah tahukah Anda mengenai penyakit Crohn? Peradangan kronis pada usus ini diakibatkan gangguan di sistem imun tubuh. Menurut beberapa penelitian, dinyatakan bahwa kebiasaan merokok adalah salah satu faktor penyebab penyakit Crohn.
Jadi, jika Anda sudah terbiasa merokok, maka sangat berpeluang mengalami penyakit serius ini.
Aliran darah ke usus juga menurun dengan sistem pertahanan usus terganggu akibat kebiasaan merokok. Sistem imun juga mengalami gangguan secara menyeluruh, sehingga penyakit Crohn dapat dialami oleh perokok.
5. Terbentuknya batu empedu
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa batu empedu merupakan risiko dari kebiasaan merokok. Batu empedu ini terbentuk dari cairan empedu yang sudah mengeras membentuk batu. Ukuran batu empedu ini berbeda-beda dari setiap individu.
Kondisi ini sangatlah serius dan harus menjadi perhatian bagi Anda yang terbiasa merokok. Upayakan untuk bisa berhenti merokok.
6. Memperbesar peluang mengalami radang pankreas
Pankreas merupakan organ yang terletak di belakang perut dan dekat usus dua belas jari. Organ ini berfungsi mengatur kadar gula dalam darah serta metabolisme berbagai zat gizi. Kebiasaan merokok justru sangat mengganggu kesehatan pankreas.
Pankreas dapat mengalami peradangan yang disebut dengan penyakit pankreatitis. Kondisi ini bisa terjadi jika terus menerus merokok.
7. Kanker pada berbagai organ sistem pencernaan
Sel kanker bisa tumbuh dan berkembang di mana pun akibat kebiasaan merokok. Pasalnya, risiko penyakit kanker juga semakin besar pada perokok.
Dalam sistem pencernaan, kebiasaan merokok bisa menyebabkan kanker mulut, pita suara rusak, dan gangguan lain yang menyerang esofagus, hati, lambung, pankreas, usus, hingga rektum.
Itulah berbagai penyakit sebagai efek buruk dari aktivitas merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Alangkah baiknya, kebiasaan merokok tersebut dihentikan mengingat banyaknya penyakit serius yang mengintai.
Anda harus mengutamakan kesehatan dibandingkan dengan keinginan dan kepuasan semata. Alihkan kebiasaan merokok dengan hal lain yang positif demi kesehatan Anda.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.