Penyebab kulit kepala gatal tak selalu di picu oleh masalah ketombe. Namun masih ada banyak kondisi medis yang melatarbelakanginya, seperti tinea capitis, dermatitis seboroik hingga gangguan autoimun kronis yang dikenal dengan psoriasis.
Berikut penyebab kulit kepala gatal selengkapnya:
1. Ketombe
Seperti yang jamak diketahui, bahwa ketombe menjadi penyebab kulit kepala gatal yang paling umum dijumpai. Meski nampak biasa, masalah kulit yang terkait erat dengan proliferasi jamur lipofilik dari genus Malassezia ini tak bisa pula diabaikan. Bila tak kunjung diatasi, maka pertumbuhan rambut akan terhambat dan dalam jangka panjang dapat berujung pada kebotakan.
Selain menggunakan sampo khusus yang mengandung zinc, selenium disulfide, sulfur atau asam salisilat, ada cara alternatif yang dapat diterapkan, yakni dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti tea tree oil, minyak kelapa murni, gel lidah buaya dan banyak lagi. Selengkapnya baca: 7 Cara Efektif Menghilangkan Ketombe Sampai Tuntas
2. Dermatitis Seboroik
Dermatitis seboroik merupakan hasil dari peradangan folikel rambut dan dianggap sebagai bentuk ketombe yang parah. Pasalnya, ketombe berikut gejala lainnya seperti kulit berkerak dan kemerahan dapat ikut menyebar ke sejumlah area kulit lain yang berminyak. Mulai dari alis, sisi hidung, belakang telinga, ketiak, dada hingga sampai ke area selangkangan.
Pada bayi, dermatitis seboroik dikenal sebagai cradle cap yang ditandai dengan bercak tebal dan bersisik pada kulit kepala bayi. Untuk pengobatannya sendiri, dermatitis seboroik dapat diatasi dengan menggunakan sampo antijamur, krim atau salep yang mengandung kortikosteroid dan berbagai cara lain bergantung pada tingkat keparahan.
3. Tinea Capitis
Penyebab kulit kepala gatal selanjutnya ditenggarai oleh tinea capitis atau kurap di kulit kepala. Suatu gangguan kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur dari golongan dermatofit. Penyakit ini sangat mudah menular baik melalui sentuhan kulit langsung atau melalui perantara seperti baju, sisir, handuk atau selimut yang sebelumnya telah dipakai penderita.
Selain rasa gatal, pada bagian kulit kepala yang terinfeksi juga akan terbentuk lingkaran botak yang bersisik dan kemerahan dengan pola titik-titik hitam disisi-sisinya. Dalam kasus yang parah, dapat terjadi pembengkakan berkerak dan bernanah yang disebut dengan kerion.
Pengobatan tinea capitis umumnya berupa kombinasi obat oral seperti terbinafine hydrochloride atau griseofulvin dan sampo khusus yang mengandung selenium sulfide minimal 2,5% dan ketoconazole.
4. Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit autoimun kronis yang terjadi akibat overproduksi sel-sel kulit tubuh sehingga mengalami penumpukan dan membentuk penebalan. Penyakit ini umumnya ditandai oleh munculnya sisik tebal berwarna keperakan (plak) yang sangat gatal atau perih terutama pada area lutut, siku dan kulit kepala.
Pengobatan psoriasis sendiri dilakukan melalui pengobatan topikal, sistemik hingga penyinaran. Tujuannya bukan untuk menyembuhkan namun hanya untuk mengurangi tingkat keparahan atau memperbaiki tekstur kulit sehingga tidak mengganggu kehidupan pribadi maupun sosial penderitanya.
5. Kutu Rambut
Kutu rambut bisa dibilang merupakan penyebab kulit kepala gatal yang paling klasik dan kerap menyerang anak-anak. Parasit kecil ini tumbuh dan berkembang biak di kulit kepala manusia dengan cara menghisap darah tiap 2 hingga 3 jam sehari.
Selama siklus hidupnya, kutu rambut betina dewasa dapat menghasilkan hingga 50-150 telur kutu. Telur-telur tersebut lantas akan menempel erat pada batang rambut yang sangat dekat dengan kulit kepala. Kemudian menetas menjadi nimfa (kutu dewasa muda) dalam waktu 7-10 hari.
Rasa gatal yang timbul akibat liur kutu tak hanya berdampak pada ketidaknyamanan, namun dapat meradang dan berpeluang menjadi infeksi sekunder sebagai dampak dari keseringan menggaruk. Oleh karena itu, masalah ini harus segera diatasi. Baik melalui penggunaan sampo anti kutu atau metode klasik seperti menggunakan sisir serit ataupun mencukur rambut hingga botak.
6. Dermatitis Kontak
Dermatitis kontak adalah suatu bentuk peradangan berupa ruam gatal kemerahan pada kulit yang disebabkan oleh kontak langsung dengan alergen atau pemicunya. Pada kulit kepala, kondisi ini kerap dipicu oleh bahan kimia paraphenylenediamine (PPD) yang terdapat pada pewarna rambut.
Cara terbaik dalam mengatasi dermatitis kontak, yakni dengan menghindari paparan langsung atau mengganti produk perawatan yang disinyalir menjadi penyebab. Sedang untuk meringankan gejalanya, dapat menggunakan preparat steroid topikal.
7. Folikulitis
Kulit kepala yang gatal disertai dengan benjolan merah berisi nanah seperti jerawat merupakan indikasi besar dari folikulitis. Suatu bentuk peradangan pada folikel rambut yang disebabkan oleh bakteri atau jamur.
Kondisi ini umum terjadi di kulit kepala atau bagian tubuh lain yang ditumbuhi rambut dan kerap mengalami pencukuran seperti dagu, pipi, leher ketiak, dll. Pada sebagian besar kasus, folikulitis tergolong ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya kurun waktu satu minggu tanpa perlu penanganan khusus.
Itulah beberapa penyebab kulit kepala gatal yang dapat dikenali. Segera periksakan diri ke dokter ahli, bila masalah kulit kepala gatal yang dialami tak jua sembuh, terdapat infeksi sekunder atau sudah amat sangat mengganggu kehidupan sehari-hari.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.