Merawat dan menjaga kebersihan vagina adalah hal yang harus dilakukan oleh setiap wanita. Perawatannya pun tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan douching vagina. Namun, amankah melakukan douching vagina? Apakah ada efek sampingnya? Yuk disimak info lengkapnya.
Apa itu douching vagina?
Douching merupakan pembersihan vagina menggunakan cairan yang terbuat dari berbagai campuran bahan kimia. Cairan douching biasanya mengandung air, cuka, baking soda, pewangi, dan antiseptik.
Cairan tersebut dikemas dalam sebuah douche, yaitu kantong dengan selang atau penyemprot yang berfungsi untuk menyemprotkan cairan pada area kewanitaan. Metode ini diyakini dapat membersihkan vagina hingga ke dalam.
Mengapa orang melakukan douching?
Pada dasarnya, douching vagina tidak perlu dilakukan. Sebenarnya vagina memiliki cara tersendiri untuk dapat membersihkan diri dari bakteri. Namun, 1 dari 5 wanita di dunia memilih melakukan douching vagina.
Hal ini disebabkan karena setelah melakukan douching vagina, vagina menjadi terasa lebih bersih dan segar. Selain itu, cairan douching juga mengandung pewangi sehingga vagina Anda akan menjadi harum setelah douching.
Pada kenyataannya, tidak ada penelitian yang berhasil membuktikan douching vagina mampu mencegah penyakit dan menjaga kesehatan vagina. Berbagai studi justru menyatakan bahwa metode ini dapat berbahaya dan meningkatkan resiko kesehatan yang buruk bagi sistem reproduksi Anda.
Risiko penyakit akibat douching vagina
Berikut berbagai resiko yang dapat terjadi bila Anda melakukan douching vagina :
Infeksi saluran kencing atas
Melakukan douching vagina lebih dari sebulan 1x ternyata dapat meningkatkan resiko terkena infeksi saluran kencing atas hingga 60%. Hal ini dinyatakan dalam jurnal Sexually Transmitted Diseases pada tahun 2001. \
Hal ini disebabkan karena douching vagina justru akan membunuh bakteri baik yang melindungi vagina. Dengan begitu, vagina jadi lebih rentan terkontaminasi bakteri penyebab infeksi saluran kencing.
Infeksi bakteri vagina
Salah satu penyebab infeksi bakteri vagina atau bacterial vaginosis adalah karena melakukan douching vagina. Menurut The American Journal of Maternal/ Child Nursing, douching vagina dapat melipatgandakan risiko Anda terkena infeksi bakteri vagina hingga 5x.
Hal ini disebabkan karena dengan menyemprotkan cairan douching ke dalam dinding vagina dapat mengacaukan keseimbangan koloni bakteri baik dan bakteri jahat pada vagina. Akibatnya, bakteri baik justru banyak yang mati sehingga bakteri jahat dapat menginfeksi vagina dan menyebabkan infeksi bakteri pada vagina.
HPV
HPV atau human papillomavirus adalah penyakit kelamin yang bisa ditularkan melalui hubungan seksual. Penyebab penyakit HPV ini adalah infeksi virus. Apabila terlambat ditangani atau tidak diobati, HPV dapat memicu pertumbuhan kanker di area anus, vagina, dan vulva.
Menurut sebuah penelitian dalam The Journal of Infectious Diseases, wanita yang suka melakukan douching vagina dapat meningkatkan resiko kanker oleh virus HPV hingga 40%.
Kanker serviks
Sejumlah penelitian juga telah membuktikan bahwa douching vagina dapat meningkatkan risiko kanker serviks hingga 2x lipat jika dibandingkan dengan wanita yang membersihkan area kewanitaannya normal seperti biasa.
Penularan penyakit kelamin
Douching vagina dapat meningkatkan resiko terkena penyakit melalui hubungan seksual. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, douching vagina dapat membuat bakteri baik di vagina mati, sehingga Anda mudah tertular penyakit kelamin dari pasangan Anda.
Penyakit kelamin yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual antara lain : HIV/ AIDS, herpes genital, gonore, serta trikomoniasis. Resiko terkena penyakit menular seksual ini akan semakin besar bila Anda melakukan douching vagina sebelum berhubungan seksual.
Komplikasi kehamilan
Melakukan douching vagina saat Anda hamil juga dapat memicu berbagai komplikasi kehamilan, seperti kelahiran bayi yang prematur. Menurut sebuah penelitian tahun 2002 dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology, resiko kelahiran bayi prematur naik hingga 4x lipat apabila ibu hamil melakukan douching vagina lebih dari seminggu sekali.
Penyakit radang panggul
Dengan melakukan douching vagina, bakteri jahat di sekitar bibir vagina akan terdorong masuk ke organ dalam. Bakteri bisa masuk ke dalam vagina menuju rahim, saluran tuba falopi, dan indung telur dan menginfeksinya. Hal ini dapat memicu terjadinya penyakit radang panggul.
Dengan rutin melakukan douching vagina, maka resiko Anda terkena radang panggul akan meningkat hingga 73%. Berhatil-hatilah karena penyakit ini bisa membuat Anda mengalami kerusakan saluran tuba falopi dan organ di area panggul lainnya sehingga menyebabkan Anda sulit hamil.
Metode douching vagina ini juga membuat Anda lebih rentan mengalami kehamilan ektopik atau hamil anggur. Kehamilan ektopik ini terjadi ketika pembuahan sel telur oleh sel sperma terjadi di luar rahim, yaitu di saluran tuba falopi.
Bagaimana cara membersihkan vagina dengan benar?
Sebenarnya, vagina sudah punya cara tersendiri untuk membersihkan diri, yaitu dengan menjaga kadar pH serta koloni bakteri baik dan jahat yang seimbang. Maka dari itu, Anda cukup membasuh vagina dengan air hangat (suam-suam kuku) 1-2 kali sehari.
Apabila Anda ingin meringankan gejala atau mencegah infeksi pada area vagina, Anda bisa menggunakan produk antiseptik kewanitaan, terutama saat Anda menstuasi, yaitu masa dimana vagina Anda sangat rentan terkena infeksi. Tentu saja produk antiseptik kewanitaan ini hanya digunakan di bagian luar vagina, tidak di saluran vagina seperti proses douching.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.