Apakah Anda mengikuti diet seimbang selama kehamilan untuk menyingkirkan kekurangan gizi yang mungkin membahayakan si kecil di dalam rahim Anda?
Pernahkah Anda mendengar tentang pentingnya Vitamin K? Apakah Anda ingin tahu bagaimana cara meningkatkan asupan vitamin K dan mempertahankan kekurangannya?
Nah, jika Anda tidak mengerti dan penasaran, simak terus artikel berikut ini untuk mengetahui betapa pentingnya vitamin k selama kehamilan!
Mengapa Vitamin K penting?
Vitamin K termasuk kelompok senyawa seperti Vitamin K1 dan Vitamin K2. Sayuran hijau berdaun adalah gudang Vitamin K1. Sementara daging, telur, dan keju merupakan sumber yang kaya akan Vitamin K2.
Vitamin K biasanya tidak diambil dalam bentuk suplemen makanan, tetapi sangat penting untuk fungsi tubuh.
Selain meningkatkan pembekuan darah dan mencegah pendarahan yang berlebihan, vitamin K ini juga dapat membantu mengobati kondisi seperti osteoporosis, kehilangan tulang yang diinduksi steroid, dan lain-lain.
Kekurangan vitamin K cukup jarang terjadi pada orang dewasa. Namun, individu yang kekurangan gizi parah atau menderita gangguan pencernaan seperti penyakit Crohn dan penyakit celiac cenderung menderita defisiensi ini.
Asupan obat-obatan tertentu juga dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting ini dan dapat menyebabkan kekurangan vitamin K.
Vitamin K selama Kehamilan
Selama kehamilan, sangat penting untuk memenuhi persyaratan gizi untuk memastikan kesehatan ibu yang baik dan pertumbuhan bayi yang baik.
Oleh karena itu, penting untuk memahami berapa banyak asupan vitamin K yang diperlukan selama kehamilan, dan beberapa cara sederhana untuk mendapatkan vitamin ini lebih banyak melalui diet.
Secara umum, kebutuhan vitamin K tidak meningkat selama kehamilan, dan persyaratannya sama untuk wanita dewasa yang hamil dan yang tidak.
Tubuh Anda membutuhkan 90 mikrogram vitamin K sehari. Mengkonsumsi terlalu banyak vitamin ini terbukti berbahaya, dan dapat menyebabkan darah menjadi terlalu tipis.
Penting untuk memastikan Anda mendapatkan cukup vitamin K selama kehamilan, terutama saat memasuki trimester ketiga.
Vitamin K juga membantu proses penyembuhan, yang bisa sangat membantu Anda pasca persalinan dan melahirkan.
Selain itu, kekurangan vitamin K dalam kehamilan bisa menjadi berisiko bagi ibu dan bayi, dan dapat menyebabkan perkembangan kolestasis.
Kondisi ini sebagian besar memengaruhi wanita pada trimester ketiga kehamilan dan merupakan gangguan hormonal yang diinduksi aliran empedu di kantong empedu.
Gejala-gejala kolestasis termasuk depresi, kelelahan, kehilangan nafsu makan, urin gelap, gatal-gatal parah, dan lain-lain. Jika Anda menderita kolestasis, meningkatkan asupan vitamin K Anda menjadi prioritas dan kebutuhan mutlak.
Sumber makanan Vitamin K
Dalam kebanyakan kasus, mengikuti diet seimbang selama kehamilan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin K tubuh Anda, dan mungkin juga banyak vitamin dan mineral lainnya.
Selain itu, Anda juga dapat mempertimbangkan untuk memasukkan lebih banyak makanan yang mengandung vitamin K dalam diet Anda, beberapa di antaranya termasuk:
- Sayuran berdaun hijau
- Bayam
- Kubis
- Jenis sawi
- Yogurt
- Keju
- Susu
- Daging
Jangan khawatir, kandungan vitamin K di sebagian besar makanan ini tidak akan berkurang ketika dimasak.
Jika Anda menderita kekurangan vitamin K, segera periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Juga, konsultasikan dengan dokter Anda sebelum melakukan perubahan dalam diet kehamilan Anda.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.