Kanker usus besar adalah jenis kanker yang dimulai di usus besar (kolon). Kanker usus besar adalah jenis kanker yang paling sering ditemukan pada lansia, meskipun kanker ini bisa terjadi pada usia berapapun.
Biasanya kanker usus besar muncul sebagai gumpalan kecil, sel non-kanker (jinak) yang disebut polip, yang terbentuk di bagian dalam usus besar. Seiring waktu beberapa polip ini dapat menjadi kanker usus besar.
Seperti halnya semua jenis kanker, kunci pengobatan utama kanker adalah deteksi dini. Oleh karena itu dokter menggunakan banyak pemeriksaan untuk dapat menemukan, atau mendiagnosis kanker usus besar yang mungkin muncul.
Dokter juga dapat melakukan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui apakah sel kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain dari tempat awalnya.
Misalnya, pemeriksaan pencitraan dapat menunjukkan apakah kanker payudara telah menyebar ke otak, paru, tulang atau bagian tubuh lainnya.
Untuk sebagian besar jenis kanker, biopsi adalah satu-satunya cara pasti bagi dokter untuk mengetahui apakah suatu area tubuh menderita kanker.
Pada pemeriksaan biopsi, dokter dapat mengambil sampel kecil jaringan untuk diuji di laboratorium. Jika biopsi tidak memungkinkan untuk dilakukan, dokter mungkin menyarankan pemeriksaan lain yang dapat membantu menentukan diagnosis.
Berikut adalah 9 jenis pemeriksaan yang paling sering dilakukan untuk mendiagnosis kanker kolorektal. Tidak semua tes yang tercantum di bawah ini akan digunakan untuk setiap orang.
Dokter Anda mungkin mempertimbangkan beberapa faktor seperti di bawah ini ketika memilih tes diagnostik:
- Jenis kanker yang dicurigai
- Tanda dan gejala yang muncul
- Usia dan kondisi kesehatan secara umum
- Riwayat medis dan keluarga
- Hasil pemeriksaan medis sebelumnya
Selain pemeriksaan fisik, berikut beberapa pemeriksaan yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kanker kolorektal.
1. Kolonoskopi
adalah pemeriksaan yang memungkinkan dokter untuk melihat ke dalam seluruh rektum dan usus besar menggunakan mikro kamera yang dimasukan menggunakan selang khusus.
Prosedur ini dapat menggambarkan lokasi dan penyebaran kanker secara nyata.
2. Biopsi
adalah pengangkatan sejumlah kecil jaringan untuk diperiksa di bawah mikroskop. Tes lain dapat menunjukkan bahwa ada kanker, tetapi hanya biopsi yang dapat membuat diagnosis pasti kanker kolorektal.
3. Tes Molekuler terhadap Tumor
Dokter Anda mungkin merekomendasikan untuk menjalani tes laboratorium pada sampel tumor untuk mengidentifikasi gen spesifik, protein, dan faktor lain yang unik yang dapat menandakan tumor.
Hasil dari pemeriksaan ini dapat membantu menentukan pilihan perawatan Anda.
4. Tes darah
Karena kanker kolorektal dapat menyebabkan pendarahan internal, penderita penyakit ini dapat menjadi anemia.
Pemeriksaan jumlah sel darah merah dalam darah, yang merupakan bagian dari hitung darah lengkap, dapat mengindikasikan bahwa perdarahan mungkin terjadi.
Pemeriksaan darah lain yang mendeteksi kadar protein yang disebut carcinoembryonic antigen (CEA). Tingkat CEA yang tinggi dapat mengindikasikan bahwa kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang lain.
5. Pemindaian Tomografi Computer (CT scan atau CAT)
CT scan adalah pemeriksaan pencitraan yang mengambil gambar bagian dalam tubuh menggunakan sinar-x yang diambil dari berbagai sudut.
Komputer menggabungkan gambar-gambar ini menjadi gambar 3 dimensi yang mendetail, sehingga dapat menunjukkan adanya kelainan atau tumor.
CT scan dapat digunakan untuk mengukur ukuran tumor. Terkadang pewarna khusus yang disebut media kontras diberikan sebelum pemindaian untuk memberikan detail gambar yang lebih baik.
6. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
MRI adalah pemeriksaan menggunakan medan magnet, bukan sinar-x, untuk menghasilkan gambar tubuh yang lebih detail.
MRI dapat digunakan untuk mengukur ukuran tumor. Pewarna khusus yang disebut media kontras diberikan sebelum pemindaian untuk membuat gambar lebih jelas.
7. USG
adalah pemeriksaan pencitraan yang menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar organ internal untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar.
Ultrasonografi endorectal biasanya digunakan untuk mengetahui seberapa dalam kanker rektum telah tumbuh dan dapat digunakan untuk membantu merencanakan perawatan.
Namun, tes ini tidak dapat memberikan hasil secara akurat mendeteksi kanker yang telah menyebar ke kelenjar getah bening di dekatnya atau di luar panggul.
Ultrasonografi juga dapat digunakan untuk memeriksa organ hati, meskipun pemeriksaan CT scan atau MRI lebih baik untuk menemukan tumor pada organ hati.
8. Rontgen dada
X-ray adalah cara untuk membuat gambar struktur di dalam tubuh, menggunakan sejumlah kecil radiasi. Rontgen dada dapat membantu dokter mencari tahu apakah kanker telah menyebar ke paru-paru.
9. Tomografi Emisi Positron (PET) atau PET-CT scan
Pemindaian PET biasanya dikombinasikan dengan pemindaian CT , yang disebut pemindaian PET-CT. Pemindaian PET adalah cara untuk membuat gambar organ dan jaringan di dalam tubuh secara lebih terperinci.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.