Diare atau mencret merupakan kondisi medis yang hampir setiap orang pernah mengalaminya, dan tentunya semua pasti sudah tahu bahwa mencret adalah buang air besar dengan tinja encer dengan frekuensi lebih sering dari biasanya.
Pernahkah terfikir oleh kita kenapa bisa diare atau mencret, apa penyebab mencret yang sesungguhnya?
Hal ini tentu sangat penting untuk diketahui, karena dengan mengetahui apa penyebab mencret yang mungkin saat ini sedang Anda alami, maka itu akan sangat membantu dalam pengobatan agar cepat sembuh dan juga penting sebagai dasar langkah pencegahan agar tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Pada orang dewasa, diare biasanya terjadi ringan dan tidak menimbulkan bahaya, namun hal ini berpotensi lebih berbahaya jika terjadi pada anak-anak, salah satu komplikasi yang terjadi adalah dehidrasi, syok, dan berlanjut dengan kematian.
Untuk itu, upaya untuk melakukan pengobatan diare dengan efektif juga sangat penting untuk diketahui. Semua akan kami bahas dalam artikel ini.
Penyebab Mencret Berdasarkan Jenisnya
Agar memudahkan dalam mempelajari penyebab mencret, maka kita jelaskan terlebih dahulu jenis-jenis diare. Secara garis besar diare dibagi menjadi dua jenis, yaitu diare akut dan kronis.
Penyebab Diare Akut
Disebut mencret atau diare akut apabila gejalanya berlangsung tidak lebih dari dua minggu. Adapun penyebab mencret dalam kelompok ini meliputi:
- Infeksi Virus. Jenis virus yang paling umum menyebabkan mencret pada orang dewasa adalah norovirus, sedangkan pada anak-anak, rotavirus.
- Infeksi bakteri. Jenis bakteri yang paling sering menjadi penyebab mencret adalah enterotoksigenik Escherichia coli (ETEC).
- Infeksi Parasit. Penyebab umum diare akut yang terakhir adalah infeksi parasit, yang dapat masuk ke saluran cerna ketika seseorang mengkonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi atau tidak bersih.
Penyebab Diare Kronis
Disebut mencret atau diare kronis apabila berlangsung lebih dari empat minggu. Seperti halnya diare akut, diare kronis memiliki banyak penyebab, penyebab mencret kronis meliputi:
- Infeksi, paling sering oleh parasit
- Malabsorpsi dan diare osmotik (yang menghasilkan terlalu banyak air yang diserap ke usus), seperti penyakit Celiac dan intoleransi laktosa
- Radang usus, seperti kolitis ulserativa atau penyakit Crohn
- Iskemia usus, atau aliran darah berkurang ke usus
- Menjalani terapi kanker tertentu, seperti radiasi
- Penggunaan obat-obat tertentu, seperti antibiotik
Cara Mengatasi Mencret
Sebagian besar kasus mencret akan sembuh secara spontan dalam beberapa hari dan semua hal yang diperlukan adalah mencegah dehidrasi dengan mengganti cairan yang hilang, baik melalui mencret (buang air besar) atau melalui muntah yang sering menyertai.
Sementara itu, banyak tersedia di apotek dan toko obat, obat-obat diare yang cukup membantu, diantaranya bekerja dengan cara membuat feses menjadi lebih padat dan mengurangi pergerakan usus, sehingga tidak gampang kebelet buang air besar.
Obat mencret yang dimaksud termasuk loperamide hidroklorida (umumnya dikenal dengan merek Imodium), subsalisilat dan atapulgit (Kaolin dan pectin).
Walaupun obat-obat mencret ini membantu meringankan gejala, namun tidak dianjurkan untuk diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit, karena organisme penyebab akan terjebak dalam usus bila diare berhenti sebelum organisme tersebut benar-benar dikeluarkan dan ini malah akan membuat kasus diare berulang atau infeksi yang semakin masif. Pada kondisi ini terkadang memerlukan antibiotik yang sesuai.
Di sampig penggunaan obat diare, hal paling utama adalah konsumsi banyak cairan untuk mengganti cairan yang hilang, minumlah 2-3 liter cairan setiap hari hingga diare benar-benar pulih.
Jangan hanya minum air putih, karena itu tidak bisa menggantikan garam atau nutrisi yang hilang selama mencret. Oleh karena itu cairan pilihan terbaik adalah kaldu, teh dengan madu, minuman oralit dan jus buah.
Adapun makanan yang harus dihindari ketika mencret adalah produk susu, kafein, alkohol, makanan pedas, bersantan, dan makanan berlemak, karena ini merupakan kelompok makanan yang dapat memperburuk diare.
Sedangkan makanan yang dianjurkan antara lain pisang, nasi, roti, kerupuk, kentang rebus, selai kacang, keju cottage, mie dan saus apel. Karena yoghurt dan keju mengandung probiotik, mengandung strain bakteri yang sama dengan yang ada di usus sehat, maka makanan-makanan ini juga menjadi pilihan yang baik.
Lebih lanjut silahkan baca Makanan Untuk Penderita Diare (Anjuran dan Pantangan)
Dengan memperhatikan berbagai penyebab mencret seperti di atas, maka kita dapat melakukan upaya langkah-langkah pencegahan mencret termasuk minum hanya dengan air kemasan atau air matang, sering mencuci tangan (terutama sebelum makan) dan makan makanan matang dan baru dimasak (belum basi).
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.