Ngiler adalah keluarnya air liur dari mulut. Setiap orang pasti pernah ngiler, entah itu ketika tidur, melihat makanan lezat, tertawa terlalu keras, atau akibat berbicara terlalu cepat. Ketiga kondisi yang disebutkan terakhir mungkin dapat dicegah, namun bagaimana sewaktu tidur?!
Bukankah ketika tidur kita cenderung tidak sadar sehingga tidak bisa mengontrol air liur yang keluar?! Belum lagi sewaktu tidur malam, gerak refleks menelan berada dalam kondisi rileks (sama seperti otot wajah lainnya). Ini artinya akumulasi air liur dapat menetes keluar dari sisi mulut dengan mudah.
Ngiler pada bayi memang tidak bikin malu dan bukanlah sesuatu yang perlu dicemaskan. Biasanya bayi banyak ngiler ketika giginya hendak tumbuh. Nanti begitu giginya sudah tumbuh sempurna dan umurnya kian bertambah, kondisi ini akan menghilang dengan sendirinya. Tapi bagi orang dewasa, apalagi anak kos yang harus berbagi kamar dengan orang lain, kondisi ini bisa bikin malu dan minder.
Penyebab ngiler
Sebenarnya ngiler merupakan hal normal. Akan tetapi ini juga bisa jadi gejala gangguan medis tertentu. Maka dari itu, muncul istilah sialorrhea atau hipersalivasi untuk kondisi ngiler berlebihan. Nah supaya lebih jelas, mari kita simak lebih dulu apa saja penyebab ngiler itu.
- Kebiasaan bernafas menggunakan mulut.
- Anatomi mulut, contoh: lidah terlalu besar, kebanyakan gigi sehingga mulut selalu terbuka, dll.
- Tidur dengan posisi yang ‘salah’.
- Alergi atau keracunan.
- Masalah gigi, contoh infeksi, tumbuh gigi, dll.
- Gangguan sinus.
- Amandel bengkak.
- Gangguan saraf seperti autisme, down syndrome, Alzheimer, Parkinson, Cerebal Palsy, Stroke, Multiple Sclerosis, dll.
- Efek samping obat, contoh antibiotik, antipsikotik (khususnya clozapine), maupun obat Alzheimer.
- Gangguan lambung, seperti GERD, asam lambung.
- Disfagia (susah menelan) – bisa disebabkan penyakit tertentu seperti Parkinson, distrofi otot, hingga beberapa jenis kanker.
- Sleep apnea (apnea tidur).
- Mononukleosis.
- Hobi makan makanan asam.
Tips agar tidak ngiler saat tidur
Setelah menyimak beberapa penyebab ngiler tadi, sekarang waktunya untuk mengetahui solusinya. Berikut beberapa tips agar tidak ngiler saat tidur.
1. Tidur dengan mulut tertutup
Bila Anda tidur dengan mulut terbuka, kelenjar air liur berada dalam kondisi aktif. Otomatis produksi air liur meningkat, dan Anda jadi ngiler. Oleh sebab itu, usahakan untuk tidur dengan mulut tertutup.
2. Mengubah posisi tidur
Mengubah posisi tidur merupakan salah satu tips agar tidak ngiler saat tidur. Bila selama ini Anda tidur menyamping atau telungkup (perut di bawah), maka ubah posisinya menjadi terlentang. Posisi ini meminimalisir kemungkinan ngiler karena posisi mulut menghadap ke atas.
Alternatif lain adalah dengan mempertinggi tumpukan bantal sehingga posisi kepala lebih tinggi dari tubuh. Lakukan trik ini juga ketika asam lambung sedang naik.
3. Bernafas melalui hidung
Menurut hasil observasi, bernafas dengan mulut dapat meningkatkan risiko ngiler. Biasanya teknik pernafasan ini dilakukan oleh mereka yang saluran pernafasannya sempit atau penderita gangguan pernafasan lainnya, seperti flu atau infeksi sinus. Karenanya bagi Anda yang terbiasa melakukannya, berlatihlah teknik pernafasan menggunakan hidung.
4. Pengobatan alami
Menurut American Dental Association, air liur penting fungsinya, yakni melindungi tubuh dari infeksi. Oleh sebab itu, kesehatan kandungan air liurpun perlu dijaga. Salah satu cara melakukannya (sekaligus mampu mengurangi ngiler sewaktu tidur) adalah dengan menggigit potongan lemon. Beberapa pihak meyakini sitrus dapat mengurangi akumulasi air liur ketika tidur. Alternatif lain adalah dengan minum banyak air. Teorinya adalah jika mulut terhidrasi, maka produksi air liur akan berkurang.
5. Mandibular device
Mandibular device merupakan alat khusus yang diletakkan dalam mulut. Fungsinya adalah meningkatkan kualitas tidur sekaligus mengurangi kemungkinan ngiler dan mendengkur.
6. Mesin CPAP
Kalau ngilernya disebabkan apnea tidur, maka bantuan medis agaknya diperlukan guna mengatasinya. Salah satu perawatan yang paling direkomendasikan adalah dengan menggunakan mesin CPAP. Mesin ini tak hanya membuat tidur lebih nyenyak, namun memastikan pasien tetap bernafas dengan semestinya ketika ia terlelap. Kemungkinan tetap ngiler sewaktu menggunakan mesin ini memang masih ada, segera bicarakan dengan dokter bila itu terjadi.
7. Injeksi botox
Beberapa orang memilih solusi agresif untuk mengatasi hipersalivasi. Salah satunya dengan suntik botox ke kelenjar air liur di sekitar mulut untuk menurunkan produksinya. Sayangnya, metode ini tidak bersifat permanen karena bila botox-nya ‘habis’, maka kelenjar air liur akan kembali overproduksi seperti sebelumnya.
8. Konsultasi ke dokter
Beberapa penyebab ngiler memang perlu campur tangan dokter untuk menanganinya. Jadi bila infeksi sinus, alergi, atau efek samping obat adalah penyebabnya, konsultasikan jalan keluar terbaiknya dengan dokter.
9. Operasi
Ada kalanya dokter menyarankan agar kelenjar air liurnya dihilangkan saja. Biasanya ini terjadi pada pasien yang memiliki kelainan saraf. Prosedur ini biasanya baru diterapkan ketika tak ada jalan lain lagi untuk mengatasi hipersalivasi.
Jadi itulah tadi beberapa tips agar tidak ngiler saat tidur. Selamat mencoba!
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.