Flek coklat dan kemerahan yang terdapat di celana padahal belum saatnya haid terkadang membuat wanita galau. Anda pasti bertanya itu normal atau tidak, bercak tanda hamil, atau tanda penyakit? Jangan cepat panik. Banyak wanita yang mengalami hal ini. Yuk cari tahu apa sebenarnya penyebab flek kecoklatan tersebut.
Warna darah menstruasi mengindikasikan seberapa cepat darah mengalir melalui pembuluh darah di dinding rahim. Warna darah menstruasi yang gelap, baik merah tua maupun coklat adalah tanda darah yang tidak mengalir dengan lancar di dinding rahim.
Jika darah di dinding rahim mengalir dengan lancar maka darah akan berwarna merah terang seperti darah segar pada umumnya.
Tak Perlu Khawatir Terhadap Flek Kecoklatan
Flek coklat yang muncul dan bukan saatnya menstruasi umumnya merupakan cairan keputihan yang bercampur dengan darah tua sisa haid. Namun, Anda tak perlu khawatir. Flek coklat bisa jadi tanda bahwa Anda akan haid dalam waktu dekat.
Pada wanita yang sudah menikah, terkadang flek kecoklatan muncul setelah berhubungan seks. Bisa jadi disebabkan karena hubungan seks yang kasar ataupun iritasi karena tersangkutnya kondom di dalam vagina.
Bercak juga muncul beberapa hari setelah menjalani tes Pap smear ataupun setelah memasang alat kontrasepsi, baik itu minum pil KB ataupun memasang KB spiral IUD. Jika posisi IUD bergeser maka akan terjadi sedikit pendarahan.
Bercak kecoklatan bisa juga sebagai tanda awal kehamilan, namun tidak semua wanita mengalaminya. Sedangkan pada wanita yang berumur sekitar 40-50 tahun, flek coklat yang muncul adalah tanda masa perimenopause yaitu masa peralihan sebelum menstruasi benar-benar berhenti.
Penyebab Flek Coklat yang Berbahaya
Flek coklat umumnya memang bukan tanda suatu penyakit, namun Anda juga tidak bisa menyepelekannya begitu saja jika disertai gejala-gejala yang mengganggu. Berikut beberapa penyakit yang harus diwaspadai dengan kemunculan flek coklat tersebut.
Penyakit Menular Seksual
Flek coklat dengan bau tak sedap bisa jadi tanda penyakit kelamin seperti klamidia dan gonore yang disebabkan oleh hubungan seksual tanpa kondom. Penyakit kelamin juga dapat ditandai dengan adanya rasa sakit seperti terbakar ketika buang air kecil dan ketika berhubungan seks, vagina terasa gatal, dan Anda juga merasakan nyeri di bagian pinggul.
Penyakit Radang Panggul
Penyakit Radang Panggul (PID) adalah infeksi yang terjadi pada organ kewanitaan seperti rahim, leher rahim, dan indung telur atau tuba fallopi yang disebabkan oleh bakteri menular melalui hubungan seksual tanpa kondom.
Penyakit radang panggul dapat ditandai dengan munculnya flek kecoklatan dengan bau tak sedap, demam tinggi, sakit saat berhubungan seks serta nyeri hebat pada bagian panggul.
Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Sindrom ovarium polikistik terjadi karena ketidakseimbangan hormon androgen dalam tubuh yang membuat siklus haid menjadi tidak teratur. Wanita yang memiliki sindrom ovarium polikistik biasanya akan sulit hamil.
Sindrom ovarium polikistik ditandai dengan gejala tumbuhnya rambut di bagian wajah dan dada, cenderung berjerawat, dan sering merasakan nyeri pada bagian panggul.
Kanker Serviks
Ternyata flek kecoklatan pada masa tidak haid juga dapat menandakan kanker serviks yang bisa menyebabkan berbagai komplikasi dengan akibat yang fatal dan bisa berujung kematian.
Kanker serviks dapat ditandai dengan rasa sakit yang dialami ketika berhubungan seks, menstruasi yang lebih lama dan parah, nyeri hebat pada panggul, dan kelelahan tanpa sebab.
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya agar segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Anda juga dianjurkan untuk mengikuti tes kesehatan untuk memastikan penyebabnya.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.