Apa yang ada di dalam benak Anda saat mendengar kata salad? Menu sayuran khusus buat orang diet dan membosankan, ya? Padahal, jika Anda menyantap dan menyajikan dengan cara yang benar seperti yang disarankan oleh Kristin Kirkpatrick, M.S., R.D., L.D, Manajer Wellness Nutrition Services at Cleveland Clinic Wellness Institute, salad akan menjadi makanan yang tidak hanya sehat tapi juga lezat.
1. Singkirkan dressing rendah lemak
Anda mungkin berpikir jika Anda memilih dressing versi rendah lemak berarti Anda sudah aman. Padahal, tidak. Banyak produk makanan yang mengklaim "rendah lemak" atau "fat free" mengompensasinya dengan menambahkan gula. Hal ini akan menurunkan total kalori dari produk tersebut (karena satu gram gula mengandung kalori lebih sedikit dari satu gram lemak) naumn masih memberikan Anda rasa manis.
Itu semua baik dan bagus dari perspektif pemasaran tetapi pankreas dan hati tidak terlalu menyukai pilihan tersebut. Konsumsi gula (bukan lemak) meningkatkan produksi insulin, hormon penyimpan lemak, membuat Anda lebih berisiko mengalami kenaikan berat badan. Gula juga dapat meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes dan kanker payudara.
Di sisi lain, lemak membuat Anda cepat kenyang, membantu memuaskan nafsu makan Anda dan membantu penyerapan vitamin larut lemak (A, E, D & K), yang lazim ada di dalam sayuran bahan baku salad. Bahkan, protein dan lemak membantu mengontrol dan mengatur kadar insulin dengan mengurangi risiko naik turunnya kadar glukosa dalam aliran darah.
Saat Anda sedang berburu dressing untuk salad, perhatikan label kemasan. Jika ada gula dalam lima bahan pertama, cari alternatif lain. Atau lebih baik lagi, coba membuat saus sendiri.
2. Selektif (dan kreatif) dengan minyak zaitun dan cuka
Terintimidasi oleh pikiran harus membuat saus atau dressing sendiri? Jangan. Membuat dressing salad tidak sulit, kok. Peras lemon segar, jeruk nipis atau jeruk manis di atas salad lalu percikkan minyak zaitun extra virgin.
Pilihan lain? Ada! Siapkan dulu sendok, mangkuk, minyak dan cuka.
Mulailah dengan cuka balsamic. Kemudian, pasangkanan dengan minyak bawang putih, cabai, herbal dan lemon. Minyak-minyak ini bisa menambah lezat rasa sayuran tanpa tambahan gula seperti sirup jagung fruktosa tinggi, perasa buatan atau pengawet.
Oya, jangan lupa memeriksa tanggal panen buah zaitun yang ada di label.minyak zaitu pilihan Anda. Pilih yang tanggalnya tidak melebihi dua tahun dihitung dari Anda membelinya atau lebih bagus lagi, dihitung dari perkiraan Anda akan menghabiskan minyak itu. Jika terlalu lama, bahkan minyak yang sehat pun bisa menjadi tengik.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.