AIDS dan Penyakit Kulit

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
AIDS dan Penyakit Kulit

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus penyebab AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Virus tersebut menyebabkan kemampuan tubuh seseorang sulit mencegah infeksi dan kanker. Akibat sistem kekebalan tubuh yang buruk tersebut, penderita AIDS umumnya memiliki kondisi kesehatan yang sangat buruk pula, termasuk pada kulit.

Gejala AIDS pada Kulit

Memang, jika seseorang menderita salah satu dari penyakit kulit berikut, belum tentu orang tersebut menderita AIDS , tapi dapat menjadi indikasi awal penyakit AIDS.

Iklan dari HonestDocs
Scalling & Polishing 1 Kali Dengan Scaller Ultrasonik Di Klinik Royal Smile Dental

Pembersihan karang gigi untuk seluruh permukaan gigi ( rahang atas dan rahang bawah ), tidak termasuk tindakan medis lainya, tidak ada limit untuk pembelian, paket untuk 1 x kunjungan.

Oral Thrush

Adalah infeksi pada mulut yang disebabkan oleh jamur kandida, gejala umum penyakit ini adalah seperti ada krim putih di dalam mulut (lidah, langit-langit mulut, gusi, tonsil dan sekitar tenggorokan), yang menimbulkan nyeri atau luka saat Anda mencoba mengikisnya atau sedang menyikat gigi.

Parahnya infeksi jamur kandida dapat menyebar ke bagian tubuh lain seperti paru-paru, hati dan kulit. Hal ini lebih sering terjadi pada mereka yang mengidap Aids,kanker atau penyakit lain yang menyerang sistem kekebalan tubuh.

Sarkoma Kaposi

Adalah salah satu bentuk kanker yang terjadi pada kulit. Gejalanya adalah keunguan pada kulit dan dapat menyebar dengan mudah, termasuk ke organ internal. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan pembuangan kulit yang mengalami gangguan kemoterapi dan radiasi.

Oral hairy leukoplakia

Adalah infeksi yang terjadi di mulut, disebakan oleh Epstein-Barr virus. Gejalanya adalah terdapat bercak putih pada mulut (di bawah atau disamping lidah). Bercak bisa berbentuk datar atau menonjol dan berbulu. Oral hairy leukoplakia tidak menimbulkan rasa sakit.

Molluscum Contagiosum

Adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dan menular. Gejalanya ialah bercak putih atau ada benjolan berwarna. Penyakit ini akan menjadi serius jika dialami oleh penderita gangguan sistem kekebalan tubuh.

Herpes

Herpes dibagi menjadi dua, yaitu herpes simplex type 1, yang sering mengenai daerah mulut, leher, wajah, dan mata serta menimbulkan luka, sedangkan herpes simplex type 2, sering mengenai daerah organ reproduksi (genital herpes). Herpes simplex  bisa menular melalui kontak tubuh, misalnya berciuman atau bersetubuh.

Herpes Zoster

Penyakit ini disebabkan oleh virus cacar. Virus ini tetap aktif dalam susunan saraf penderita cacar dan dapat aktif kembali. Gejala awalnya adalah mati rasa, gatal dan nyeri yang berdenyut. Kemudian gejala akan bertambah, seperti bintik merah, berair, nyeri, hanya pada sebelah bagian tubuh atau wajah.

Psoriasis

Gejalanya adalah bercak kemerahan, berkerak, mengkilap dan menimbulkan gatal. Biasanya terdapat pada kulit kepala, siku, lutut, punggung dan kuku tangan, di tempat yang sama pada kedua sisi tubuh.

Seborrheic Dermatitis

Adalah peradangan di sekitar wajah, kepala, dada, punggung dan pangkal paha. Kulit akan kemerahan dan mengelupas.

18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tschachler, Erwin et al. HIV-related skin diseases. The Lancet, Volume 348, Issue 9028, 659 - 663. (https://www.thelancet.com/pdfs/journals/lancet/PIIS014067369601032X.pdf)
Skin diseases in HIV-infected patients: Impact of immune status and histological correlation. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3326859/)
HIV/AIDS-Related Conditions: Skin Problems. AIDSource. (https://aids.nlm.nih.gov/topic/1092/hiv-related-conditions/1128/skin-problems)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app