Tubuh kita membutuhkan serat makanan agar tetap sehat, karena akibat kurang serat dapat menimbulkan berbagai resiko kesehatan mulai dari masalah pencernaan hingga risiko kanker. Maka dari itu sangat penting untuk mengonsumsi cukup serat setiap hari yakni 20 sampai 25 gram serat per hari.
Bagaimana memenuhi kebutuhan serat? Mungkin sudah banyak yang tahu bahwa makanan tinggi serat terdapat pada buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian. Ciri khas makanan tinggi serat yaitu rendah kalori, tinggi vitamin dan mineral. Walaupun makanan ini kurang lezat jika dibandingkan dengan daging dan ikan, tapi ini bisa mencegah penyakit-penyakit akibat kurang serat seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.
Penyakit yang Disebabkan Karena Kurang Serat
Pencernaan Tidak Sehat
Sering mengonsumsi makanan yang kurang serat namun tinggi lemak akan meningkatkan risiko sembelit (konstipasi), penyakit diverticulosis (radang pada divertikel) dan wasir. Perlu diketahui ada dua jenis serat dalam makanan, yaitu serat larut dan tak larut. Keduanya menguntungkan bagi tubuh, masuk dipencernaan tanpa dicerna. Serat tak larut memiliki peranan yang penting dalam menjaga usus agar berfungsi dengan baik. Hal ini akan membuat buang air besar menjadi lancar dan dapat mengurangi risiko kanker usus besar. Sumber serat tidak larut yang baik antara lain gandum dan buah, sebagian besar sayuran dan kacang-kacangan.
Penyakit Kardiovaskular
Akibat kurang serat dalam makanan, maka akan terjadi penurunan kadar kolesterol baik atau High Density Lipoprotein (HDL). Penurunan HDL akan meningkatkan kadar kolesterol total dalam darah secara signifikan meningkatkan risiko penyakit arteri, seperti penyakit jantung koroner dan stroke. Padahal, serat larut, yang ditemukan dalam makanan seperti buah jeruk, pir, kacang-kacangan dan gandum, akan mengikat kolesterol jahat LDL dalam saluran pencernaan sehingga sedikit yang diserap tubuh dengan demikian dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat.
Di samping itu, serat juga memiliki pengaruh besar terhadap tekanan darah seseorang. Beberapa studi menunjukkan bahwa asupan serat yang tinggi dapat menurunkan tekanan darah, baik sistolik maupun diastolik.
Berat Badan Berlebih
Tahukah Anda bahwa serat membantu meningkatkan rasa kenyang dan sebaliknya apabila kekurangan maka seseorang akan makan lebih sering dan berlebihan. Mengapa demikian? Karena makanan tinggi serat umumnya memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna dibanding karbohidrat olahan atau gula. Itulah mengapa salah satu akibat kurang serat dalam makanan adalah kegemukan atau obesitas. Jadi, bagi yang ingin menurunkan berat badan jangan lupa makan makanan yang tinggi serat.
Diabetes (Kencing Manis)
Makanan rendah serat, karbohidrat olahan, seperti roti putih dan makanan manis, akan dicerna dengan cepat sehingga menyebabkan kenaikan gula darah. Sedangkan makanan tinggi serat dapat memperlambat penyerapan gula yang dikonsumsi pada waktu yang sama. Dengan demikian, kadar gula darah akan lebih stabil. Makanan rendah serat juga menurunkan resistensi insulin sehingga glukosa tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh sel tubuh.
Hal ini juga ditunjang oleh penelitian yang menunjukkan bahwa serat makanan dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 atau penyakit kencing manis.
Kanker
Seperti telah disinggung sebelumnya, masalah pencernaan akibat kurang serat antara lain adalah kanker usus besar dan kanker lambung. Populasi dengan konsumsi serat yang tinggi memiliki insiden lebih rendah terkena penyakit kanker usus. Satu teori menunjukkan bahwa serat dapat mencegah efek buruk racun terhadap sel-sel usus, dengan cara membuangnya keluar dari tubuh sebelum racun tersebut melakukan kerusakan karena makanan berserat akan melancarkan buang air besar. Serat juga memiliki kemampuan untuk menyerap asam empedu serta zat iritan lainnya yang mungkin yang dapat mempengaruhi lapisan usus dan menyebabkan perkembangan kanker.
Selain kanker pencernaan, studi awal menunjukkan bahwa konsumsi serat terbukti bermanfaat dalam mencegah kanker payudara. Kok bisa? karena serat memodulasi estrogen berlebih dalam darah yang menjadi faktor risiko kanker payudara. Serat juga berfungsi sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas yang meningkatkan kejadian kanker payudara.
Menurut Shumei Chen, 2016 menyatakan bahwa konsumsi serat 10 gram sehari dapat menurunkan angka kejadian kanker payudara sebesar 12 %.
Setelah mengetahui risiko-risiko penyakit yang dapat timbul akibat kurang serat makanan, maka tidak ada alasan lagi untuk tidak makan sayur, buah, dan semisalnya. Salam sehat!
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.