Tahukah Anda, tak hanya sepatu, tas dan pakaian, namun kosmetik juga menjadi salah satu barang penting yang selalu masuk ke dalam list belanja perempuan pada umumnya?
Oleh karena itu, mengetahui tanggal kadaluarsa dari kosmetik merupakan hal penting demi memastikan produk kecantikan yang sedang Anda pakai tetap layak digunakan.
Pasalnya, jika tak ingin kulit menjadi bermasalah, ada baiknya bila Anda menyimpan serta menggunakan kosmetik layak pakai dan belum melewati tanggal expired.
Penting memerhatikan tanggal kadaluarsa!
Memiliki packaging lucu dan warna-warni memang membuat kosmetik terlihat menarik dan begitu menggoda untuk dibeli.
Terlepas dari banyaknya daftar kosmetik yang telah kita miliki, Anda tentu perlu tahu bahwa kosmetik adalah barang yang tidak dapat disimpan dalam waktu yang sangat panjang.
Sama seperti obat, barang yang satu ini juga mempunyai expired date atau tanggal kadaluarsa (meski kadang kala tidak terlampir dengan tanggal tertentu).
Jika terus menerus digunakan bahkan setelah melewati tanggal kadaluarsa, maka hal yang didapat bukannya mempercantik tampilan wajah, melainkan dapat menyebabkan kulit menjadi iritasi atau bahkan hal yang lebih buruk dari itu.
Seiring berjalannya waktu, berbagai jenis kuman hingga bakteri akan berkembang di dalam kotak kosmetik yang kita simpan.
Dengan menggunakan kosmetik yang telah memasuki masa expired date atau sudah berusia sangat lama, hal ini sama saja dengan memindahkan para kuman yang telah bersarang di kosmetik ke kulit, mata ataupun bibir kita.
Lebih dari itu, masalah lain mungkin juga akan Anda alami seperti gangguan pencernaan karena mencoba berbagai macam kosmetik yang tidak terjamin kehigenisannya di pusat perbelanjaan.
Apa yang Menyebabkan Kerusakan kosmetik?
Segel yang telah terbuka
Umumnya kosmetik yang Anda simpan dalam suhu ruang dan masih tersegel dengan baik dapat bertahan hingga bertahun-tahun.
Tapi, ketika segel pada kosmetik telah kita buka dan terpapar dengan udara luar, pada saat itulah kandungan yang terdapat di dalam kosmetik mulai teroksidasi hingga mengalami penurunan kualitas.
Bakteri dari tangan
Seperti yang kita tahu, tangan merupakan sarang dari bakteri. Dengan menyentuh kosmetik menggunakan tangan, hal tersebut secara tidak langsung membuat bakteri yang ada di tangan berpindah ke dalam kosmetik.
Itulah sebabnya, sangat disarankan Anda terlebih dahulu mencuci tangan dengan sabun sebelum memakai sejumlah kosmetik ke area kulit.
Temperatur udara
Suhu udara yang terlalu panas dan lembap bisa menyebabkan zat pembasmi kuman yang ada di dalam kosmetik menjadi rusak. Hal ini tentu akan membuat bakteri cepat berkembangbiak.
Oleh karena itu, Anda tidak boleh menyimpang kosmetik di di area kamar mandi yang lembap. Simpanlah kosmetik yang dimiliki di tempat kering dan tidak terkena sinar UV secara langsung.
Ketahui saat yang tepat untuk membuang kosmetik
Perlu Anda tahu, tidak semua kosmetik yang dijual di pasaran mencantumkan masa expired date. Oleh karena itu, simak ulasan berikut ini mengenai seberapa lama waktu yang dimiliki oleh produk kosmetik Anda sebelum kondisinya sudah tidak layak untuk dipakai.
Maskara dan eyeliner cair
Dua produk ini memang dikenal mempunyai usia paling pendek bila dibandingkan dengan kosmetik lain yang kita miliki.
Pasalnya, tiap kali Anda mengembalikan sikat maskara/eyeriner ke dalam tabung, hal ini mengakibatkan bakteri yang ada di udara juga ikut masuk ke dalam tabung. Untuk itu, Anda perlu mengganti produk kecantikan ini minimal 2 sampai 3 bulan sekali.
Lipgloss dan lipstik
Sama halnya seperti maskara ataupun eyeliner cair, produk kecantikan lipgloss juga mudah terkotaminasi bakteri.
Silahkan ganti lipgloss atau lipstik yang Anda miliki sekitar 6 bulan sekali atau ketika produk tersebut sudah mengeluarkan bau-bau aneh seperti bahan kimia, atau ketika warnanya telah berubah.
Kosmetik wajah
Bedak maupun produk kosmetik kita yang berbahan dasar bubuk dapat digunakan dalam kisaran waktu 18 hingga 24 bulan.
Dengan catatan warna dari kosmetik tersebut tidak mengalami perubahan dan tidak mengeluarkan aroma yang aneh, maka Anda masih aman untuk menggunakannya.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.