Alasan Wanita Rentan Terkena Infeksi Saluran Buang Air Kecil

Dipublish tanggal: Mei 26, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Alasan Wanita Rentan Terkena Infeksi Saluran Buang Air Kecil

Fakta bahwa wanita kerap menjadi incaran penyakit infeksi saluran buang air kecil menggiring rasa penasaran kita. Kenapa organ vital wanita sangat rentan dan bisa jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan organ vital pria? Konon bahkan selama hidupnya kemungkinan wanita terkena serangan infeksi tersebut bisa terjadi lebih dari satu kali. Faktor penyebabnya ada banyak dan akan kita ulas satu per satu.

Sebelum masuk ke sana, ketahui dulu bahwa pada dasarnya infeksi saluran kencing ini bisa menyerang berbagai organ. Di antaranya organ yang rentan terserang adalah ginjal, kandung kemih, ureter, dan juga uretra. Dari fakta penderita saluran buang air kecil di lapangan, nyaris banyak wanita yang mengeluh karena mengalami infeksi di bagian bawah, yakni kandung kemih dan uretra.

Penyebab Infeksi pada Kemaluan Wanita

Kemudian apa yang membuat wanita lebih rentan terkena infeksi dibandingkan pria? Berikut penjelasannya.

Anatomi Tubuh
Anatomi tubuh perempuan memang didesain memiliki saluran buang air kecil yang jauh lebih pendek jika dibandingkan dengan pria. Posisi organ vital yang tidak dapat dimungkiri berdekatan dengan anus juga menjadi hal yang mesti diperhatikan. Sebab dengan kedua kondisi tersebut bisa menjadi sebab kenapa bakteri jauh lebih mudah untuk mencapai kandung kemih. Pastikan Anda membersihkan diri dari depan ke belakang supaya kontaminasi bakteri dari usus besar tidak masuk dan menyerang vagina.

Keaktifan Berhubungan Seks
Keaktifan dalam berhubungan seksual bisa menjadi sebab terjangkitnya infeksi di saluran buang air kecil pada wanita. Terlebih jika Anda suka berganti-ganti pasangan ketika berhubungan seksual, bisa jadi hal tersebut pun disebabkan oleh hubungan seksual tersebut. Ini kenapa dalam kesehatan sekalipun setia pada pasangan itu penting sebab akibatnya bisa amat fatal, terutama pada tubuh wanita.

Penggunaan Alat KB
Jika Anda berencana menggunakan alat KB, hendaknya selektif dan lebih dulu konsultasikan ke dokter. Sebab ada dua jenis alat KB rentan terhadap infeksi saluran buang air kecil. Alat KB yang pertama adalah diaphragma, efek sampingnya menekan uretra sehingga proses pengosongan kandung kemih diperlambat. Alat KB yang kedua adalah krim pembebas sperma yang menyebabkan iritasi kulit.

Menopause
Terakhir ada kondisi menopause atau penuaan yang terjadi pada wanita berumur. Konon di kondisi ini infeksi saluran buang air kecil bisa juga terjadi.

Hal-hal yang Bisa Mencegah Infeksi

Dari sekian penjelasan di atas, tentu Anda sudah mau mulai hidup sehat dan melakukan berbagai pencegahan. Seperti apa pencegahan yang tepat? Berikut penjelasannya.

  • Hilangkan kebiasaan Anda menunda buang air kecil, apapun alasannya. Sebab mengosongkan kandung kemih ketika buang air kecil bisa membantu Anda menghindari infeksi.
  • Jangan lupa untuk membilas kemaluan dari depan ke belakang untuk menghindarkan penyebaran bakteri lebih serius.
  • Minum secukup mungkin, yakni 8 sampai 10 gelas per hari.
  • Jangan biasakan mandi berendam di bath tub. Gunakan saja shower atau gayung.
  • Jangan tergiur dengan iklan dengan menggunakan semua zat kimia untuk embel-embel membersihkan, mewangikan, atau membuat vagina lebih kesat.
  • Jangan malas buang air kecil pasca berhubungan seksual.

Tanda-tanda Ketika Anda Terkena Infeksi

Setelah tahu cara mengatasinya, di bawah ini akan diulas juga cara mengetahui jika Anda terkena infeksi saluran buang air kecil, antara lain:

  • Indikasi pertama adalah terasa panas ketika buang air kecil.
  • Kerap ingin buang air kecil, padahal jumlah urin yang dikeluarkan hanya sedikit.
  • Terjadi nyeri bagian panggul, terutama area sekitar tulang kemaluan.
  • Urin berbau tajam dan keruh.

Pastikan Anda paham betul berbagai hal yang diutarakan terkait saluran buang air kecil untuk wanita di atas sebagai edukasi.


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
FDA drug safety communication: FDA updates warnings for oral and injectable fluoroquinolone antibiotics due to disabling side effects. U.S. Food and Drug Administration. https://www.fda.gov/Drugs/DrugSafety/ucm511530.htm.
Hooper DC. Fluoroquinolones. https://www.uptodate.com/contents/search.
Werner K. Allscripts EPSi. Mayo Clinic, Rochester, Minn. April 7, 2017.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app