Efek minuman beralkohol terhadap tubuh dimulai segera setelah kita meminumnya. Satu gelas wine atau bir yang dikonsumsi sekali-kali pada umumnya tidak memiliki efek jangka panjang yang mengkhawatirkan.
Ketika menenggak alkohol menjadi kebiasaan yang sulit dihentikan, perhatikanlah apa yang terjadi pada tubuh saat konsumsi alkohol berlebihan dan dalam jangka panjang.
Konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan dan dalam jangka waktu yang panjang mempengaruhi banyak fungsi tubuh dan dapat juga menyebabkan perubahan fisik pada berbagai organ tubuh yang penting.
Pada umumnya yang dimaksud konsumsi alkohol berlebihan adalah dalam waktu 2 jam lebih dari 4 gelas pada wanita dan lebih dari 5 gelas pada pria.
Kelenjar pencernaan dan Endokrin
Konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan juga menyebabkan kerja berlebih kelenjar Pankreas, kelenjar yang memproduksi berbagai enzim yang penting untuk pencernaan.
Penumpukan enzim-enzim ini dapat menyebabkan Pankreatitis, yaitu peradangan pada Pankreas.
Bila peradangan ini berlangsung terus-menerus maka dapat menyebabkan komplikasi serius seperti terganggunya penyerapan zat gizi, timbulnya diabetes dan hipoglikemia (kadar gula darah rendah) dan terbentuknya kista-kista kecil dalam pankreas.
Kerusakan organ karena peradangan
Hati adalah organ tempat di mana alkohol dipecah oleh tubuh dan dinetralisir. Jumlah asupan alkohol yang terlalu besar dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan peradangan pada hati.
Peradangan pada organ hati adalah kondisi dimana terjadi perubahan jaringan hati sehat menjadi jaringan parut (sirosis hati) yang tidak lagi bisa berfungsi normal sehingga kemampuan tubuh untuk memecah berbagai zat makanan, obat dan zat-zat berbahaya bagi tubuh akan jauh berkurang.
Penyakit hati kronis dapat mengancam nyawa dan perlu diingat bahwa tubuh wanita lebih mudah menyerap alkohol tapi membutuhkan waktu lebih lama untuk mengolahnya sehingga lebih rentan untuk terkena penyakit hati kronis yang dikarenakan konsumsi alkohol.
Sistem saraf pusat
Sudah bukan rahasia lagi bahwa alkohol dapat mempengaruhi proses berpikir dan kemampuan kita mengontrol keseimbangan dan koordinasi anggota gerak kita.
Kesulitan bicara atau bicara yang tidak jelas adalah salah satu tanda awal bahwa kita terlalu banyak mengkonsumsi alkohol.
Pada umumnya gejala-gejala ini tidak berlangsung lama, tapi konsumsi alkohol berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan rasa kebal dan kesemutan pada tangan dan kaki, kesulitan membuat ingatan jangka panjang, dan mengurangi kemampuan membuat keputusan rasional.
Selain itu, kerusakan dapat terjadi pada area lobus frontalis otak, yaitu bagian yang bertanggungjawab mengontrol emosi, ingatan jangka pendek dan pengambilan keputusan.
Ketergantungan pada alkohol
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat berujung pada ketergantungan terhadap alkohol dan dibutuhkan penanganan profesional untuk mengatasinya.
Beberapa gejala umum yang dialami pecandu alkohol saat dilakukan penghentian konsumsi alkohol adalah rasa cemas, tegang, mual, gemetar, tekanan darah tinggi, detak jantung tidak teratur dan keringat berlebihan.
Sistem pencernaan
Alkohol dapat menyebabkan iritasi dan kerusakan pada jaringan pencernaan dan dapat mengganggu penyerapan zat-zat makanan dan dalam jangka panjang dapat berujung pada kurang gizi.
Dalam jumlah besar, konsumsi alkohol pada umumnya menyebabkan kembung dan diare serta sulit buang air besar.
Resiko terjadinya ambeien serta perlukaan dan kanker pada saluran pencernaan lebih tinggi pada orang dengan mengkonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan.
Sistem peredaran darah
Peminum alkohol jangka panjang memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung dan wanita peminum alkohol lebih rentan terkena penyakit jantung daripada prianpeminum alkohol.
Kelainan menyangkut peredaran darah yang umum ditemukan adalah tekanan darah tinggi, irama jantung tidak teratur, kesulitan memompa darah ke seluruh tubuh, stroke, serangan jantung dan gagal jantung.
Selain itu, kekurangan vitamin dan mineral dapat menyebabkan anemia yang utamanya ditandai rasa lesu.
Kesehatan seksual dan reproduksi
Konsumsi alkohol berlebihan pada pria dapat menyebabkan disfungsi ereksi dan penurunan libido.
Pada wanita, dapat menyebabkan berhentinya menstruasi dan ketidaksuburan. Wanita yang mengkonsumsi alkohol selama kehamilan memiliki resiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi prematur, keguguran dan bayi lahir mati.
Selain itu, janin dalam kandungan juga rentan terkena Fetal Alcohol Syndrome Disorders yang mempengaruhi kemampuan belajar, emosional, tumbuh kembang dan kesehatan di masa depan.
Tulang dan otot
Dalam jangka panjang, konsumsi alkohol dapat menyebabkan osteoporosis (pengeroposan jaringan tulang) dan juga kelemahan otot, kram dan mengecilnya jaringan otot.
Imunitas tubuh
Alkohol mengurangi kemampuan tubuh untuk mengatasi serangan dari virus dan kuman. Dalam jangka panjang hal ini berujung pada meningkatnya resiko terkena pneumonia (infeksi paru) dan tuberkulosis.
Semua yang berlebihan pada akhirnya akan menjadi tidak baik. Kesadaran dan tanggung jawab sangat penting saat memutuskan mengkonsumsi alkohol supaya kita bisa memelihara kesehatan tubuh kita.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.