Banyak yang beranggapan bahwa dengan menyikat gigi saja, kotoran yang menempel pada gigi bisa hilang. Padahal, menyikat gigi tidak selalu mampu menjangkau plak yang tersembunyi di sela-sela gigi. Itulah kenapa terkadang diperlukan benang gigi atau flossing untuk membantu mengeluarkannya. Namun, kapan anak boleh pakai benang gigi? Baca terus ulasan berikut ini.
Apa itu benang gigi?
Masa kecil merupakan masa ketika semua anak-anak akan merasakan gigi berlubang dan gigi ompong. Sebab pada masa inilah, anak sedang senang-senangnya mengonsumsi makanan manis seperti permen, cokelat, kue, dan sebagainya.
Sebagai orangtua, sebaiknya batasi konsumsi makanan manis untuk melindungi gigi anak dari kerusakan. Tak hanya itu, anak-anak juga perlu diberikan pengetahuan sejak dini tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan gigi, seperti cara menyikat gigi dengan baik dan memakai benang gigi atau flossing.
Benang gigi adalah sebuah benang yang berfungsi untuk membersihkan plak yang tersembunyi di sela-sela gigi. Tak hanya itu, benang gigi juga bisa digunakan untuk membuat gigi menjadi lebih mengkilat, mengurangi bau mulut, serta mencegah berkembangnya bakteri penyebab penyakit gusi dan penyakit lainnya yang dapat menyebar ke seluruh tubuh.
Baca Selengkapnya: Pentingnya Benang Gigi
Kapan anak Anda boleh memakai benang gigi?
Agar gigi anak tetap bersih dan terhindar dari gigi berlubang maupun penyakit gusi, berikan pemahaman mengenai cara menggunakan benang gigi. Namun, hal ini mungkin agak sulit bagi si kecil untuk menggunakannya sendiri. Lalu, pada umur berapakah si kecil bisa menggunakan benang gigi?
Stanford Children Health merilis sebuah artikel yang menyatakan bahwa anak usia 2-3 tahun sudah bisa menggunakan benang gigi. Anda bisa melakukan suatu uji coba sederhana untuk mengetahui apakah anak Anda harus memakai benang gigi atau tidak.
Ketika akan melakukan flossing, mintalah anak membuka mulutnya dan perhatikan ruang di antara gigi si kecil. Apabila tidak ada ruang di antara gigi, maka Anda bisa menggunakan benang gigi pada anak Anda.
Sebaliknya, jika terdapat ruang di antara gigi anak, maka hindari menggunakan benang gigi atau flossing sebab dikhawatirkan akan melukai gusi anak.
Pada usia 2-3 tahun, anak masih membutuhkan bantuan dalam menggunakan benang gigi. Namun begitu memasuki usia 6-9 tahun, si kecil biasanyaakan lebih mandiri dalam menggunakan benang gigi.
Meskipun anak Anda sudah fasih melakukan flossing, tetap awasi pergerakan si kecil saat menggunakannya. Hal ini bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Mengganti Sikat Gigi Anak?
Bagaimana cara menggunakan benang gigi?
Membersihkan gigi menggunakan benang gigi mungkin terlihat mudah untuk diterapkan. Akan tetapi, sebelum melakukan flossing, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter gigi anak untuk mengetahui teknik flossing yang benar dan aman.
Salah cara menggunakan benang gigi berisiko melukai gusi atau bagian mulut yang lain. Cara yang keliru juga dapat memicu terjadinya peradangan pada gusi yang disebut gingiva.
Ada 2 metode flossing yang bisa digunakan, yaitu metode spool (finger-wrap) dan metode loop.
1. Metode spool (finger-wrap)
Metode spool menggunakan benang gigi dengan ukuran 4-50 cm. Setelah memotong benang, lilitkan ujung benang beberapa kali pada jari telunjuk Anda. Sesudah itu, gesekkan benang di sela-sela gigi dengan gerakan naik dan turun yang membentuk huruf C.
2. Metode loop
Untuk metode loop, Anda membutuhkan benang dengan panjang 45 cm. Ikat ujung benang membentuk sebuah lingkaran, lalu masukkan jari Anda (kecuali jempol) pada benang yang sudah terikat. Setelah itu, gesekkan benang pada sela-sela gigi dengan gerakan ke atas dan ke bawah.
Jangan panik dulu ketika anak mengalami gusi berdarah saat melakukan flossing. Hal ini bisa jadi ada plak yang menyebabkan iritasi pada gusi si kecil.
Namun, apabila perdarahan terjadi terus-menerus dan jumlahnya cukup banyak, segera bawa anak ke dokter gigi terdekat. Dokter akan melakukan penanganan guna mencegah sakit gigi pada anak.
Baca Juga: Apakah Anda Tahu Cara Sikat Gigi yang Benar?
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.