Masa kehamilan merupakan masa yang dinanti sekaligus dikhawatirkan karena semua gejala yang menyertainya. Tidak sekadar mual dan muntah saja, vagina gatal juga menjadi salah satu gejala keh amilan yang umum terjadi.
Karenanya, jangan anggap remeh kondisi ini dan harus segera diatasi.Jika dibiarkan, maka bisa semakin serius dan membahayakan janin.
Apa penyebab vagina gatal saat hamil?
- Vagina yang terasa gatal saat hamil adalah suatu hal yang normal. Hal tersebut terjadi karena terdapat perubahan hormon estrogen penyebab produksi keputihan berlebih. Akibatnya, kulit berpotensi mengalami iritasi serta membuat vagina terasa gatal.
- Vagina gatal juga disebabkan oleh produksi keringat berlebihan di area vagina, sehingga menjadi lembab. Pada akhirnya, vagina mengalami iritasi dan timbullah rasa gatal yang menyertai. Kurang mengonsumsi air yang membuat Anda dehidrasi juga jadi pemicu vagina gatal.
- Dehidrasi menjadikan kulit vagina lebih kering dibandingkan biasanya, sehingga menjadi terasa gatal.
- Di samping berbagai penyebab alami di atas, terdapat faktor lain yang lebih serius. Vagina gatal disebabkan oleh bakteri candidiasis, vaginosis, serta infeksi saluran kencing.
- Jika terdapat gejala lain, seperti keputihan berlebih, bau tidak sedap, nyeri, atau lainnya, langsung periksakan saja ke dokter untuk menanganinya. Dikhawatirkan, persoalan vagina gatal adalah tanda penyakit serius.
Bagaimana cara mengatasi vagina yang gatal saat hamil?
Vagina gatal yang termasuk gejala kehamilan harus segera diatasi agar tidak menjadi masalah lain yang lebih serius. Kesehatan vagina harus lebih diutamakan agar tidak menjadi masalah yang lebih serius.
Cara mengatasi vagina gatal tersebut bisa dilakukan sendiri di rumah melalui berbagai cara berikut ini.
1. Mengompres vagina dengan air dingin untuk meredakan rasa gatal pada vagina.
2. Mengonsumsi air lebih banyak untuk mencegah mengalami dehidrasi. Air putih akan membuat kulit terhidrasi dan mencegah kerutan pada kulit vagina. Dengan demikian, rasa gatal bisa dikurangi, bahkan dicegah.
3. Mengonsumsi makanan mengandung probiotik, seperti yoghurt, dapat membantu menyeimbangkan jumlah bakteri pada vagina. Tersedianya jumlah bakteri baik yang seimbang mampu membersihkan area vagina, sehingga mengatasi rasa gatal pada vagina.
4. Menghindari pakaian yang terlampau ketat, sebaiknya memilih pakaian dari bahan katun yang mudah dalam menyerap keringat. Dengan demikian, vagina Anda tidak akan lembab. Anda tidak akan mengalami keputihan berlebih yang hanya membuat bertambahnya rasa gatal pada vagina.
5. Memilih deterjen ataupun sabun mandi yang tidak mengandung parfum. Saat hamil, kulit Anda bisa jadi lebih sensitif, sehingga akan gatal apabila terkena pewangi.
6. Menjaga daerah sekitar vagina agar selalu dalam keadaan kering, terutama setelah mandi atau setelah dari toilet.
7. Membersihkan vagina menggunakan air hangat secara rutin. Caranya adalah dengan membasuh vagina dari arah depan ke belakang agar bakteri yang ada di area anus tidak akan menyebar ke area vagina. Tujuannya agar terhindar dari kemungkinan infeksi.
8. Anda juga dapat memakai produk pembersih area vagina yang tepat, yaitu mengandung povodine iodine.
Zat tersebut adalah antiseptik dengan spektrum luas untuk mengendalikan penyebaran serta perkembangan infeksi topikal, mengatasi berbagai kuman pathogen, serta tidak menyebabkan kebal pada antiseptik.
Penjelasan seputar kondisi vagina gatal sebagai gejala kehamilan harus segera diatasi. Anda harus memahaminya secara detail beserta dengan penanganannya yang benar.
Berbagai cara di atas dapat dipelajari dan perlu dilakukan demi menjaga kesehatan vagina, sebelum semakin parah. Anda harus menggunakan cara yang benar tersebut dalam mengatasi rasa gatal pada vagina saat hamil.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.