Antioksidan adalah zat alami ataupun buatan manusia yang dapat mencegah atau menunda beberapa jenis kerusakan sel akibat proses oksidasi oleh oksidan. Oksidan itu sendiri merupakan radikal bebas yang ada di lingkungan, tetapi juga diproduksi secara alami dalam tubuh. Antioksidan banyak ditemukan pada makanan, termasuk buah dan sayuran.
Saat membaca artikel tentang kesehatan ataupun kecantikan, kita sering mendengar istilah antioksidan. Namun tahukah Anda, apa itu antioksidan secara lebih mendetail? Pada bahasan kali ini, kita akan mengulas mengenai antioksidan, jenis-jenis dan manfaatnya bagi tubuh.
Booking Klinik Suntikan dan Infus via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket suntikan dan infus hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Setiap dari kita memiliki antioksidan dan radikal bebas yang ada di dalam tubuh setiap saat. Beberapa antioksidan diproduksi oleh tubuh itu sendiri, disamping itu zat ini juga bisa didaptkan dari makanan. Tubuh kita juga menghasilkan radikal bebas sebagai produk sampingan dari reaksi seluler. Misalnya, hati memproduksi dan menggunakan radikal bebas untuk mendetoksifikasi tubuh, sementara sel darah putih mengirim radikal bebas untuk menghancurkan bakteri, virus dan sel yang rusak.
Ketika beberapa jenis molekul oksigen (oksidan yang merupakan radikal bebas) bebas berkeliaran di dalam tubuh, maka akan berpotensi menyebabkan kerusakan oksidatif. Bila kadar antioksidan dalam tubuh lebih rendah daripada radikal bebas, maka proses penuaan akan lebih cepat, sel menjadi rusak atau bermutasi, jaringan rusak, aktivasi gen berbahaya dalam DNA, dan sistem kekebalan tubuh menjadi kelebihan beban.
Itulah pentingnya manfaat antioksidan dalam tubuh kita, kita bisa mendapatkan berbagai jenis antioksidan seperti:
- Beta karoten
- Lutein
- Likopen
- Selenium
- Vitamin A
- Vitamin C
- Vitamin E
Sayuran dan buah merupakan sumber antioksidan yang baik. Oleh sebab itu, terbukti bahwa mengonsumsi makanan dengan banyak sayuran dan buah-buahan itu menyehatkan dan menurunkan risiko penyakit tertentu.
Mengenal Jenis-Jenis Antioksidan
Secara umum, ada 3 jenis antioksidan yang dapat ditemukan di alam, yaitu fitokemikal, vitamin, dan enzim. Dan dari sekian sumber antioksidan, yang memiliki manfaat paling hebat biasanya ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan.
Alasannya sederhana, hampir sepanjang hari tumbuhan selalu terpapar sinar matahari dan juga radikal bebas. Untuk melindungi diri dari pengaruh buruk radikal bebas itulah, tumbuhan kemudian pada akhirnya membangun semacam sistem perlindungan diri yang kita kenal dengan istilah antioksidan.
Booking Klinik Suntikan dan Infus via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket suntikan dan infus hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Sekarang mari kita simak lebih detail tentang 3 jenis antioksidan yang ada di bumi ini:
-
Enzim
Anda mungkin tak menyangka kalau enzim termasuk golongan antioksidan. Enzim merupakan jenis antioksidan yang tersusun dari protein dan berbagai mineral. Ketika berada dalam tubuh, enzim akan bersintesis. Dan agar enzim dapat berfungsi optimal, maka ia butuh ‘rekan kerja’ berupa mineral seperti zat besi, tembaga, selenium, magnesium, serta zinc. Hal lain yang tak kalah penting untuk diketahui adalah, kualitas enzim yang diperoleh tubuh juga sangat tergantung dari kualitas makanan sumber protein yang kita konsumsi.
-
Vitamin
Dikarenakan tubuh manusia tidak bisa memproduksi vitamin sendiri, maka kita perlu mendapatkannya dari luar yaitu melalui makanan atau suplemen. Contoh antioksidan vitamin antara lain vitamin A, C, E, asam folat, serta beta karoten, yang masing-masing memiliki kegunaannya sendiri-sendiri.
Coenzyme Q10 (COQ10) misalnya, sebenarnya dapat diproduksi oleh tubuh. Peran nutrisi ini adalah memastikan agar setiap sel dalam tubuh kita bekerja dengan baik. Akan tetapi seiring bertambahnya usia, produksi nutrisi inipun mengalami penurunan, jadi kita harus memperolehnya dari luar.
-
Fitokemikal
Fitokemikal merupakan jenis antioksidan yang digunakan oleh tumbuhan untuk melindungi dirinya dari kerusakan akibat radikal bebas. Untungnya dari hasil pembuktian berbagai riset, kita juga bisa menikmati perlindungan tersebut saat mengonsumsi sumber pangan nabati. Hanya pastikan makanan yang dipilih bukanlah hasil proses, karena makanan yang sudah melewati proses biasanya mengandung fitokemikal sedikit atau bahkan tidak sama sekali. Secara garis besar, fitokemikal terbagi menjadi 4 kategori yaitu karotenoid, flavonoid, polifenol, dan alil sulfida.
Manfaat Antioksidan bagi Tubuh
Setelah mengamati sejenak tentang jenis antioksidan, maka kini kita akan lanjut untuk membahas apa saja manfaatnya bagi tubuh.
Booking Klinik Suntikan dan Infus via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket suntikan dan infus hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
-
Menangkal radikal bebas
Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, antioksidan dapat menangkal kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Cara kerja antioksidan adalah dengan menetralkan bahkan menghilangkan radikal bebas dari dalam darah. Radikal bebas jelas tak boleh dibiarkan tetap berada alam tubuh karena dapat memicu beragam penyakit kronis.
Sebenarnya tubuh manusia bisa menghasilkan pertahanan diri yang bisa memutar-balikkan dampak buruk dari radikal bebas. Namun pada kebanyakan kasus, paparan radikal bebas dari luar jumlahnya terlalu besar sehingga tubuh jadi kewalahan mengatasinya. Jadi agar tubuh bisa tetap sehat, maka kita perlu mencukupi diri dengan mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan.
-
Beda jenis antioksidan, beda pula manfaatnya
Masing-masing antioksidan memiliki manfaatnya sendiri-sendiri seperti vitamin A misalnya, yang penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh, kesehatan mata, serta memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
Tubuh juga perlu vitamin C kalau ingin kulit terlindungi dari bahaya sinar UV. Selain itu, vitamin C juga dapat membantu penyerapan zat besi, meningkatkan kekebalan tubuh, sekaligus meregulasi kadar kolesterol darah.
Lain halnya dengan vitamin E yang berfungsi untuk mempertahankan kesehatan pembuluh darah, meningkatkan kesehatan kulit, serta melindungi membran tubuh.
Tak mau kalah dengan antioksidan vitamin lainnya, asam folat pun memiliki peranan pentingnya sendiri, yaitu untuk mencegah bayi lahir cacat. Dan kalau beta karoten (dan jenis karotenoid lainnya) dapat melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, maka lain halnya dengan likopen yang berjasa untuk mempertahankan kesehatan prostat. Bila flavonoid baik bagi kesehatan jantung, maka kita dapat mengandalkan proantosianidin untuk menjaga kesehatan saluran kemih.
-
Menyehatkan kulit
Saat kulit terkena paparan sinar UV, maka berbagai kerusakan bisa terjadi seperti kulit terbakar, penuaan dini, hingga kanker kulit. Dari semua jenis antioksidan yang ada, astaxanthin serta beta karoten yang dikombinasikan dengan vitamin E, merupakan kombinasi yang paling kuat dan handal dalam melindungi kulit.
-
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Baik astaxanthin maupun spirulina, keduanya didapati dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh baik secara spesifik maupun non-spesifik. Keduanya memiliki peran penting karena bertugas melindungi membran sel dan DNA agar tidak sampai bermutasi.
Astaxanthin bahkan digadang-gadang memiliki kekuatan 10 kali lebih besar ketimbang karotenoid lain (termasuk beta karoten), dan 500 kali lebih kuat dari vitamin E. Sementara spirulina mengandung beragam antioksidan dan substansi lain yang baik bagi sistem imun tubuh.
-
Melindungi tubuh dari berbagai penyakit
Di era modern seperti sekarang dimana polusi semakin banyak, tubuh memerlukan asupan antioksidan lebih banyak dari sebelumnya. Oleh karenanya, banyaklah mengonsumsi makanan sumber antioksidan guna menjauhkan kita dari berbagai gangguan medis seperti penyakit jantung, mata, daya ingat, mood, serta gangguan sistem kekebalan tubuh.
Demikianlah beberapa penjelasan singkat mengenai antioksidan, jenis-jenis dan manfaatnya bagi tubuh. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.