Seorang ibu hamil memang harus selalu menjaga kesehatan diri dan janinnya dengan menerapkan pola hidup sehat termasuk pula dengan menjauhi rokok. Namun berdasarkan data yang diperoleh dari Centers Control and Prevention diketahui bahwa sekitar 10% wanita yang merokok adalah ibu hamil di masa 3 bulan terakhir usia kehamilannya.
Bahkan 55% diantaranya sudah memutuskan berhenti merokok selama hamil serta 40% kembali merokok sesudah 6 bulan persalinan. Melihat fakta tersebut lalu apakah yang akan terjadi saat ibu hamil merokok?
Kandungan di Dalam Rokok
Ternyata di dalam rokok terkandung sejumlah substansi yang membahayakan sebab bisa menjadi racun bagi tubuh. Adapun kandungan yang beracun tersebut yaitu nikotin dan karbon monoksida.
Saat sekali hisap saja maka substansi tersebut akan terserap ke dalam darah hingga akhirnya diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah sampai akhirnya ke janin di dalam rahim.
Merokok Saat Hamil Apa Dampaknya?
Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa kandungan zat berbahaya di dalam rokok dapat secara langsung memapari janin di dalam rahim. Hal tersebut ternyata berdampak pada janin ketika ibu hamil merokok.
Adapun dampak yang bisa ditimbulkan tersebut antara lain :
- Mengurangi kandungan oksigen di dalam tubuh ibu dan janinnya.
- Meningkatkan tekanan jantung pada bayi.
- Meningkatkan risiko bayi lahir mati atau keguguran.
- Meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau berat badan bayi lahir rendah. Bahkan lebih parahnya lagi bayi dalam kondisi tersebut bisa berujung pada kematian.
- Risiko bayi mengalami gangguan pada paru-paru semakin meningkat.
- Risiko bayi cacat saat lahir juga akan meningkat.
- Memicu munculnya gangguan pada plasenta yang menghubungkan ibu dengan janin. Munculnya masalah plasenta tersebut akan menimbulkan jantung bayi yang tidak berfungsi normal. Selain itu persalinan juga akan semakin sulit karena adanya gangguan pada aliran oksigen dan makanan dari ibu ke bayi.
- Risiko bayi mengalami kematian mendadak juga semakin tinggi bahkan sebelum bayi tersebut berusia 1 tahun hal tersebut bisa terjadi.
Selain ibu hamil yang merokok, bagi Anda yang merupakan perokok pasif juga perlu waspada. Karena meskipun perokok pasif maka tak menutup kemungkinan Anda bisa mengalami dampak asap rokok terutama pada janin Anda. Dimana dampak tersebut antara lain risiko terpapar infeksi telinga dan paru-paru, alergi dan asma.
Menghentikan Rokok Saat Hamil
Bagi ibu hamil tentu akan diminta supaya berhenti merokok agar tidak membahayakan kesehatan Anda dan janin. Dengan berhenti merokok maka Anda bisa merasakan detak jantung yang normal.
Hal tersebut juga akan terjadi pada janin yang ada di dalam kandungan anda. Selain itu potensi bayi mengalami gangguan pernapasan juga semakin berkurang.
Sebelum Anda memutuskan untuk berhenti merokok terutama saat sedang hamil maka biasanya Anda akan mengalami beberapa gejala diantarana merasa sangat lapar, menjadi sangat butuh rokok, sakit kepala, sulit konsentrasi dan frekuensi bantuk yang semakin meningkat.
Namun Anda tak perlu khawatir dengan gejala tersebut karena ternyata gejala ini bisa hilang dalam kurun waktu 10-14 hari.
Untuk itulah tanamkan di dalam pikiran anda tentang alasan kuat kenapa Anda harus berhenti merokok. Alasan tersebut membuat Anda tidak mudah goyah untuk merokok kembali. Gejala yang muncul tersebut sebetulnya tak sebanding dengan bahaya yang akan dialami janin bila Anda memutuskan tetap merokok saat hamil.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.