Apa Itu Fisioterapi dan Bagaimana Pelaksanaannya?

Fisioterapi merupakan terapi untuk mengatasi gangguan fisik pada tubuh yang mengalami penyakit tertentu atau baru cedera. Melalui fisioterapi, diharapkan agar fungsi tubuh pasien bisa normal kembali seperti sediakala. Namun, jika efek cedera atau sifat kondisinya permanen, maka tujuan utama fisioterapi hanyalah untuk meminimalisir dampaknya.
Dipublish tanggal: Agu 26, 2019 Update terakhir: Jan 20, 2022 Tinjau pada Mar 24, 2020 Waktu baca: 3 menit
Apa Itu Fisioterapi dan Bagaimana Pelaksanaannya?

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Sejumlah kondisi kesehatan yang perlu ditangani dengen fisioterapi adalah gangguan saraf, kelainan otot, penyakit jantung, hingga masalah pernapasan;
  • Ketika memutuskan menjalani fisioterapi, pasien harus aktif, konsisten, dan mau bekerja sama untuk menjalankan pola hidup sehat setelahnya;
  • Jenis teknik fisioterapi terdiri dari program latihan, elektroterapi, terapi manual, terapi okupasi, hidroterapi, terapi ultrasound, hingga akupuntur;
  • Beberapa teknik seperti pijat atau latihan pernapasan bisa dilakukan di mana saja dengan memperhatikan teknik dan frekuensi yang disarankan fisioterapis;
  • Dapatkan paket fisioterapi dengan promo menarik dan dokter berpengalaman melalui HDmall;
  • Gunakan fitur chat untuk berkonsultasi dengan apoteker kami secara gratis seputar obat dan pemeriksaan kesehatan yang Anda butuhkan.

Fisioterapi merupakan terapi untuk mengatasi gangguan fisik pada tubuh yang mengalami penyakit atau cedera tertentu. Melalui fisioterapi, diharapkan agar fungsi tubuh pasien bisa normal kembali seperti sedia kala. Namun, jika efek cedera atau sifat kondisinya permanen, maka tujuan utama fisioterapi hanyalah untuk meminimalisir dampaknya. 

Kondisi kesehatan yang perlu fisioterapi

Ada beberapa gangguan kesehatan yang membutuhkan fisioterapi agar cepat membaik, di antaranya:

Iklan dari HonestDocs
Fisioterapi Pasca Stroke 5 Kali Visit di NK Health

Untuk Pemulihan Pasien, pasca pemulihan dari rawat inap stroke. Latihan termasuk Anamnesa dan Tes Khusus, dengan terapi Bobath Method, Breathing Exercise, PNF (Procioceptive Neuromuscular Stabilization), Modality dan Exercise Therapy. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).

1. Gangguan saraf

Beberapa penyakit saraf sangat mengganggu fungsi dan gerak tubuh, seperti stroke, sklerosis ganda, hingga penyakit Parkinson. Penderita gangguan sistem saraf tersebut rata-rata mengalami gejala semacam susah bicara dan bergerak, serta merosotnya kemampuan pergerakan tangan. Nah, masalah tersebut dapat diatasi dengan fisioterapi secara rutin.

2. Kelainan otot

Kondisi medis yang butuh penanganan fisioterapi selanjutnya adalah gangguan otot, misalnya nyeri otot (punggung, leher, bahu), cedera pasca berolahraga, hingga radang sendi. Pasien yang baru menjalani operasi tulang atau otot biasanya juga perlu menjalani fisioterapi supaya cepat pulih.

3. Penyakit jantung

Fisioterapi juga diperlukan oleh pasien jantung kronis maupun mereka yang baru mengalami serangan jantung.

4. Masalah pernapasan

Efek gangguan pernapasan akibat asma, penyakit paru obstruktif kronik, serta fibrosis kistik ternyata bisa diminimalisir melalui tindakan fisioterapi. Dalam praktiknya, terapis akan mengajarkan teknik bernapas yang lebih baik hingga cara mengendalikan gejala yang timbul.

Baca selengkapnya: Fisioterapi Bagi Kesehatan, Kapan Diperlukan?

Teknik-teknik fisioterapi

Bentuk tindakan fisioterapi ada bermacam-macam. Hal ini tergantung dari jenis penyakit atau cederanya. 

Iklan dari HonestDocs
Fisioterapi Keseleo 5 Kali Visit Di NK Health

Keseleo adalah suatu kondisi dimana ligament pada pergelangan kaki robek atau teregang. Masalah yang dialami adalah adanya bengkak pada pergelangan kaki, nyeri, kelemahan otot-otot ankle dan keterbatasan gerak pada pergelangan kaki. Dengan fisioterapi dapat membantu memulihkan pergelangan kaki yang keseleo menggunakan modalitas seperti ultrasound, tens, ice, dan latihan menggunakan elastic band. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).

Ketika memutuskan menjalani fisioterapi, pasien harus aktif, konsisten, dan mau bekerja sama. Selain mengandalkan terapi, fisioterapi sering kali harus dibarengi dengan perubahan pola hidup dari pasien.

Pada kasus sakit punggung, misalnya, penderita biasanya disarankan untuk: 

  • Menjaga postur tubuhnya agar tetap tegak;
  • Membiasakan diri mengangkat atau membawa barang dengan cara yang benar;
  • Menghindari aksi memelintir tubuh atau peregangan berlebihan;
  • Tidak berdiri dalam jangka waktu lama.

Sebelum menjalani terapi fisik, fisioterapis biasanya akan memeriksa tubuh pasien lebih dulu. Setelah itu, baru diputuskan metode mana yang kira-kira cocok untuknya. 

Berikut adalah beberapa jenis teknik fisioterapi yang paling umum:

1. Program latihan

Maksud dari program latihan pada fisioterapi adalah latihan untuk memperbaiki postur tubuh, menguatkan otot, hingga meregangkan otot. Hal ini termasuk senam dan olahraga.

2. Elektroterapi

Elektroterapi disebut juga terapi listrik karena menggunakan alat yang bermuatan daya listrik. Contoh elektroterapi adalah TEN (terapi saraf dengan stimulasi elektrik) atau PENS (terapi jaringan lemak menggunakan stimulasi elektrik). PENS umumnya mengombinasikan metode pengobatan akupuntur dengan terapi listrik.

Iklan dari HonestDocs
Fisioterapi Sakit Pinggang 5 Kali Visit Di NK Health

Dengan fisioterapis dapat membantu mengurangi kekakuan otot sekitar pinggang dan menambah kekuatan otot core muscle dengan core strengthening exercise, stretching dan exercise lainnya. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).

3. Terapi manual

Saat melakukan terapi manual, fisioterapis akan menggunakan tangannya untuk memijat, menggerakkan, hingga memanipulasi jaringan tubuh pasiennya. Tindakan ini umumnya dapat membantu:

  • Meredakan nyeri otot dan sendi kaku;
  • Meningkatkan sirkulasi darah;
  • Mengeluarkan cairan secara efisien dari bagian tubuh tertentu;
  • Memperbaiki gerak bagian tubuh tertentu;
  • Pasien lebih rileks.

4. Terapi okupasi

Terapi okupasi diberikan pada pasien yang memiliki keterbatasan atau kelemahan dalam hal fisik, kemampuan sensorik, dan kognitifnya. Melalui terapi okupasi, pasien diharapkan dapat menjalani rutinitas hariannya dengan baik.

5. Hidroterapi

Hidroterapi merupakan metode perawatan yang melibatkan air hangat. Air hangat sangat bermanfaat untuk merilekskan otot maupun sendi. 

6. Terapi ultrasound

Fisioterapi yang melibatkan ultrasound ini biasanya dipakai untuk memulihkan cedera di jaringan tubuh yang lebih dalam. Terapi dengan gelombang suara frekuensi tinggi ini mampu merangsang sirkulasi darah dan aktivitas sel sehingga mengurangi nyeri dan kejang otot.

7. Akupuntur 

Teknik fisioterapi yang satu ini melibatkan penggunaan jarum kecil yang ditancapkan ke titik-titik tertentu dari tubuh. Fungsi akupuntur adalah untuk mengurangi rasa sakit serta mempercepat proses pemulihan. 

Selain itu, masih ada metode lainnya seperti terapi suhu panas (diatermi) atau dingin (cold therapy), serta latihan pernapasan. Untungnya, dari sekian banyak metode fisioterapi yang disebutkan tadi, beberapa teknik seperti pijat atau latihan pernapasan bisa dilakukan di mana saja. Anda tinggal menguasai teknik yang diajarkan fisioterapis, lalu mempraktikkannya sendiri sesuai dengan frekuensi yang disarankan.

Baca juga: 6 Jenis Fisioterapi Sesuai Kebutuhan, Pilih yang Mana?

2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Physiotherapy. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/conditions/physiotherapy/)
Physical therapy: Who can benefit and how can it help?. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/160645)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app