Penyakit lupus adalah sebuah penyakit autoimun di mana terjadi peradangan sistem imun atau sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel, jaringan, ataupun organ tubuh, seperti kulit, sendi, sel darah, paru-paru, otak, serta sumsum tulang belakang. Pada kondisi normal seharusnya sistem imun melindungi tubuh dari infeksi, tetapi bagi penderita lupus, sistem imun malah menyerang sel-sel dalam tubuh sehingga membuat penderita lupus mudah terserang penyakit infeksi dan peradangan.
Lupus juga dikenal sebagai penyakit seribu wajah karena gejala lupus umumnya menyerupai gejala penyakit lain yang seringkali tidak disadari. Beberapa gejala yang paling sering terjadi meliputi adanya ruam yang berbentuk kupu-kupu pada bagian wajah, memiliki kulit pucat, dan disertai dengan nyeri sendi.
Untuk memastikan diagnosa gejala penyakit lupus, Anda perlu melakukan beberapa pemeriksaan yang terdiri dari pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan darah lengkap, tes antinuclear antibody, analisis urin, tes imunologi, pemeriksaan komplemen serta pemindaian seperti rontgen dan ekokardiogram.
Apa penyebab penyakit lupus?
Penyakit lupus yang menyerang autoimun ini umumnya disebabkan oleh faktor hormon (estrogen ataupun prolaktin), genetik (riwayat keluarga), atau faktor lingkungan sehingga menimbulkan inflamasi. Inflamasi jangka panjang dapat memicu kerusakan organ.
Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai penyakit lupus, selain diperingati pada tanggal 10 Mei sebagai Hari Lupus Sedunia, peringatan lupus dalam ribbon awareness juga ditandai melalui pita ungu.
Lupus paling sering terjadi pada wanita karena kemungkinan adanya hubungan dengan kromosom gen yang dimiliki wanita. Tetapi tidak menutup kemungkinan, lupus dapat terjadi juga pada pria dan anak-anak. Selain itu, wanita hamil juga rentan terkena lupus.
Bagaimana cara mengobati penyakit lupus?
Penyakit lupus yang dikenal juga dengan istilah Systemic Lupus Erythematosus (SLE) memang tidak bisa disembuhkan, tetapi dengan pengobatan yang intensif dapat membantu mengurangi gejala dan memperlambat penyebaran lupus dalam tubuh, walau metode pengobatannya memerlukan waktu yang cukup panjang.
Pada dasarnya, pengobatan lupus akan bergantung pada tanda dan gejala yang ditimbulkan. Karena penyakit lupus disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh, maka untuk mengatasi gejala awal yang timbul dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan. Obat penyakit lupus yang biasa diberikan adalah obat antiinflamasi non-steroid, kortikosteroid, imonusupresan, dan rituximab.
Jika gangguan sistem kekebalan tubuh terjadi di bagian sendi, maka pengobatan akan difokuskan di bagian tersebut, misalnya dengan pemberian obat antiinflamasi nonstreoid seperti ibuprofen. Tetapi jika ada komplikasi yang terjadi di beberapa bagian tubuh maka dokter akan menambahkan dosis lebih tinggi dan ini dapat menimbulkan efek samping yang cukup berat.
Apa saja komplikasi yang timbul akibat penyakit lupus?
Komplikasi akibat penyakit lupus dapat terjadi pada beberapa organ vital, seperti:
- Ginjal, terutama gagal ginjal yang dapat menjadi faktor penyebab kematian terbesar penderita lupus.
- Otak dan sistem saraf pusat, penderita lupus akan mengalami masalah ingatan yang memungkinkan terjadinya sakit kepala, pusing, masalah penglihatan, stroke, atau kejang.
- Darah dan pembuluh darah, sakit lupus dapat menyebabkan masalah darah seperti anemia, pembekuan darah, dan risiko pendarahan sehingga dapat menyebabkan pembengkakan pembuluh darah (vaskulitis).
- Paru-paru dan jantung, penderita lupus memiliki kemungkinan terjadinya pendarahan pada paru-paru dan pneumonia serta terkena radang pada lapisan rongga dada (pleura) sehingga dapat terjadi nyeri pernapasan. Lupus juga dapat menyebabkan radang otot jantung, arteri, atau pericarditis, sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan serangan jantung.
Selain komplikasi di atas, penyakit lupus dapat menimbulkan risiko untuk terjadinya infeksi, kanker, kematian jaringan tulang, serta komplikasi pada kehamilan.
Untuk menghindari terkena penyakit lupus, Anda disarankan untuk menerapkan gaya hidup sehat dengan mengurangi rokok, alkohol, daging merah, dan makanan cepat saji, terutama jika Anda memiliki faktor genetik penyebab penyakit lupus.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.