Penyebab Blighted Ovum
Pada tahun 2007, peneliti menganalisis bahan genetik dari hampir seratus blighted ovum dan menemukan bahwa lebih dari dua pertiga dari mereka memiliki kromosom yang abnormal - struktur di semua sel manusia yang mengandung gen. Dalam banyak kasus, telur atau embrio memiliki ekstra kromosom, bukan 46 seperti yang kita miliki, atau mungkin kehilangan kromosom.
Keguguran dari blighted ovum sering karena masalah dengan kromosom, struktur yang membawa gen. Hal ini terkait dengan kualitas sperma atau sel telur yang rendah. Atau, mungkin terjadi karena pembelahan sel yang abnormal. Apapun masalahnya itu, tubuh wanita akan menghentikan proses kehamilan karena sudah tahu bahwa kehamilan tidak normal.
Sangat penting untuk dipahami bahwa tak seorangpun bisa mencegah keguguran yang terjadi dan memang hampir pasti tidak bisa dicegah. Bagi kebanyakan wanita, blighted ovum terjadi hanya sekali.
Bagaimana mengetahuinya?
Kehamilan kosong biasanya terjadi dalam beberapa minggu pertama kehamilan, sering sebelum seorang wanita bahkan tahu dia hamil. Namun, seorang wanita mungkin akan telat mens dan memiliki tes kehamilan positif. Hal ini karena plasenta mengeluarkan gonadotropin human chorionic (HCG), hormon kehamilan. Gejala awal kehamilan - seperti nyeri payudara - mungkin dirasakan. Tapi ketika plasenta berhenti tumbuh dan kadar hormon menurun, gejala kehamilan akan hilang. Pada titik ini, perut menjadi kram dan keluarlah bercak atau perdarahan dari jalan lahir. USG akan menunjukkan bahwa kantung kehamilan kosong, tidak berisi embrio. Lebih lanjut, silahkan baca: Blighted Ovum (BO) – Tanda-tanda Kehamilan KosongJadi harus bagaimana?
Kehamilan kosong akhirnya menghasilkan keguguran. Beberapa wanita memilih untuk menunggu keguguran terjadi secara alami, sementara yang lain mengambil obat untuk memicu keguguran. Dalam beberapa kasus, prosedur yang disebut dilatasi dan kuretase (kuret) digunakan untuk menghilangkan jaringan plasenta. Kebanyakan wanita yang pernah memiliki blighted ovum tetap bisa hamil normal pada periode berikutnya. Jika Anda mengalami beberapa kali keguguran berturut-turut, maka sebaiknya lakukanlah pemeriksaan untuk mengidentifikasi penyebab keguguran yang mendasari.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.