Masyarakat zaman sekarang tergolong memiliki minat kerja karena kebutuhan hidup yang semakin lama semakin tinggi. Tetapi bagaimana bila di suatu saat Anda tiba-tiba merasa mengantuk atau ketiduran sehingga membuat teman disekitar Anda perlu membangunkan Anda?
Dan apakah Anda pernah tertidur saat bekerja, belajar, atau sedang hadir dalam rapat? Hal ini justru akan menganggu kinerja anda dalam melakukan segala aktivitas.
Ketiduran didasari rasa ngantuk yang tidak dapat tertahani, ternyata banyak faktor yang menyebabkan masalah ini dapat timbul. Apa saja penyebab yang membuat orang mudah sekali ketiduran, simak penjelasannya.
Bagaimana Proses Tidur Pada Seseorang?
Saraf dan otak merupakan organ utama pada tubuh yang merespon tidur pada masa hidup seeorang. Sinkronasi antara susunan saraf dan otak bagian medulla oblongata menyebabkan fase-fase yang berhujung pada keadaan tidur.
Tipe tidur dibagi menjadi 2 yaitu Non Rapid Eye Movement (NREM) dan Rapid Eye Movement (REM).
- Tipe NREM adalah fase dimana kita mulai menutup mata kita, merelaksasi otot-otot hingga fase dimana kita sangat sulit dibangunkan karena titik tidur sudah mencapai puncak.
- Tipe REM menjelaskan adanya gerakan bola mata yang cepat, nadi cepat, dan respon otaknya mengingat mimpi secara mendalam yang mewakili lebih dari 50% fase tidur.
Fase REM dan NREM tidak bekerja sama seperti pada kondisi orang yang ketiduran.
Adapun penyebab yang membuat seseorang mudah ketiduran antara lain:
1. Penyakit Gangguan Tidur
Nakrolepsi menjadi salah satu gangguan tidur mendadak yang banyak dialami beberapa orang. Fase tidur mendadak dapat berlangsung sebentar, bahkan dengan waktu yang cukup lama.
Rentang tidur pada penderita nakrolepsi adalah 10 menit hingga 2 jam. Nakrolepsi disebabkan adanya faktor REM yang bekerja hingga 50% yang membuat seseorang merasa terlelap hanya dalam sekejap, bahkan tanpa dirasai rasa kantuk.
Kondisi nakrolepsi sering disebut sebagai microsleep. Penyakit suka tertidur lain adalah hipersomnia atau kelebihan tidur. Hipersomnia menyebabkan seseorang merasa mengantuk pada siang hari walaupun sudah tidur cukup pada malam hari.
2. Makan terlalu banyak / kenyang
Pernahkah Anda merasa mengantuk setelah makan banyak? Ternyata beberapa makanan yang sering dikonsumsi seperti makanan manis dapat meningkatkan respon tidur di otak. Makanan manis dapat membentuk serotonin dan neurotransmiter yang memudahkan seseorang mudah menajdi tertidur.
Beberapa produk dengan karbohidrat tinggi seperti roti dan nasi yang dikonsumsi terlalu banyak dapat meningkatkan gula darah sehingga meningkatkan kerja pankreas untuk membentuk insulin. Insulin mengubah triptofan yang membut meningkatnya serotoin sehingga menyebabkan Anda mudah tertidur.
3. Kualitas Tidur yang kurang
Tidur berkualitas adalah dimana fase REM dan NREM berjalan dengan maksimal. Fase yang berjalan hingga fase lelap ditambah tanpa ada halangan di tengah tidur akan meningkatkan kualitas tidur dan energi penuh saat anda bangun.
Sayangnya kualitas dan waktu tidur yang kurang atau terganggu menyebabkan Anda mengantuk pada siang hari sehingga menganggu aktivitas,
4. Bergadang
Melakukan kegiatan pada malam hari yang memangkas waktu tidur Anda menjadi alasan utama anda dapat tertidur pada siang hari karena mengantuk.
Ini kembali pada waktu tidur yang kurang sehingga energi yang dibentuk kurang maksimal untuk kegiatan di hari berikutnya.
5. Obat-obatan
Beberapa obat-obatan memiliki sifat ‘penidur’. Efek samping yang menimbulkan Anda mengantuk dan bahkan tertidur paling sering pada obat pilek dan obat gatal. Konsumsi obat ini perlu diperhatikan terutama pada orang yang berkendara.
6. Kekurangan Oksigen
Oksigen dapat diindikasikan sebagai penyebab orang mudah sekali tertidur karena otak membutuhkan oksigen yang dialirkan oleh peredaran darah.
Apabila pasokan darah yang masuk ke otak kurang, secara otomatis terjadi insufisiensi oksigen di otak yang mengakibatkan orang mudah sekali tertidur.
7. Penyakit Darah
Anemia menjadi salah satu penyakit yang dapat membuat anda mudah sekali tertidur. Anemia disebabkan oleh kurangnya sel darah merah yang membawa oksigen dan hemoglobin yang disalurkan ke segala tubuh terutama ke otak. Anemia kekurangan zat besi juga menjadi faktor lain akibat asupan makanan bergizi yang sangat kurang.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.