Hidrokel dan hernia merupakan kelainan yang bisa terjadi oleh siapa saja. Adakalanya istilah hidrokel dan hernia bisa membuat orang awam salah pengertian dikarenakan gejalanya yang serupa namun tak sama.
Hidrokel dan hernia tidak pandang bulu, dua jenis tonjolan atau pembengkakan ini bisa dialami bayi maupun orang dewasa. Walaupun terlihat mirip, namun sebenarnya mereka adalah dua jenis tonjolan yang sangat berbeda dan juga penanganan yang tidak sama.
Jika Anda atau kerabat terdekat menemukan gejala ini di alat vital, apa yang sebaiknya dilakukan? Dan bagaimana untuk mengetahui apakah ini merupakan hidrokel atau hernia? Berikut penjelasannya!
Apa yang Dimaksud Hidrokel dan Hernia?
Sebelum merujuk kepada perbedaan kedua jenis tonjolan ini, kita akan membahas secara singkat apa yang dimaksud dengan hidrokel dan hernia. Hidrokel merupakan kelebihan cairan yang terjadi di dalam lapisan yang melapisi kedua testis pada pria.
Kelebihan cairan tersebut bisa disebabkan oleh berbagai macam. Jika dialami oleh bayi baru lahir, kemungkinan besar terjadi karena adanya celah yang belum sempat tertutup antara rongga perut menuju saluran skrotum.
Bayi yang rentan mengalaminya adalah bayi yang terlahir secara prematur dikarenakan waktu yang belum cukup untuk menutup saluran dalam rongga perut. Jika hidrokel dialami oleh orang dewasa, kemungkinan penyebabnya akan lebih beragam.
Biasanya hidrokel pada pria dewasa disebabkan oleh adanya benturan keras yang menyebabkan luka ataupun dikarenakan infeksi dan bisa menyebabkan ganguan pada reproduksi sperma. Lalu, bagaimana dengan hernia?
Hernia juga menyerang kemaluan yang umumnya terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan dan juga bisa terjadi pada bayi hingga dewasa.
Hernia disebabkan lemahnya lapisan otot dinding perut sehingga terkadang bagian organ tubuh yaitu usus ikut turun ke bawah dan menyebabkan terlihatnya tonjolan.
Penderita hernia akan merasakan perih, terutama jika terjadi pada anak-anak yang cenderung aktif. Baik hidrokel maupun hernia disebabkan adanya ketidaksempurnaan pada proses penutupan menuju saluran reproduksi (procesus vaginalis).
Selain itu, hidrokel dan hernia bukanlah suatu kelainan yang serius, diagnosa dan pengobatannya pun sudah umum dilakukan oleh dokter bedah atau dokter spesialis.
Apa yang Membedakan Hidrokel dan Hernia?
Jika melihat definisinya, hidrokel dan hernia cukup berbeda. Berikut beberapa perbedaan yang Anda bisa cermati jika Anda atau kerabat terdekat mengalami benjolan namun belum familiar dengan perbedaan antara keduanya.
- Rasa nyeri: Pada umumnya, penderita hidrokel jarang merasakan rasa nyeri pada skortum atau tonjolan. DIkarenakan tonjolan hanya berupa cairan. Namun, pada penderita hernia, tonjolan akan membuat terasa nyeri bila terjadi jeratan atau strangulasi.
- Pengobatan: Bayi yang mengalami hidrokel biasanya tidak akan mendapatkan penangan yang serius jika tidak menunjukan rasa sakit. Hidrokel akan hilang dengan sendirinya ketika bayi berumur satu tahun. Berbeda dengan bayi yang menderita hernia, harus segera mendapatkan tindakan seperti operasi penutupan dinding perut yang belum sempurna tertutup karena hernia pada bayi akan menyebabkan gangguan nutrisi yang berakibat pada gangguan tumbuh kembangnya.
- Penderita: Walaupun sangat kecil kemungkinannya, namun hernia juga bisa dialami oleh perempuan, berupa tonjolan di bibir vagina. Sedangkan hidrokel hanya dialami oleh pria saja.
- Gejala: Hidrokel jarang menimbulkan rasa nyeri tetapi penderita hidrokel akan merasa tidak nyaman saat beraktifitas. Terutama jika terjadi pada pria dewasa. Hidrokel juga dapat mengakibatkan gangguan seksual dan bila dibiarkan akan berkomplikasi pada kesuburan pria. Testis yang terasa berat akan mengganggu karena ukurannya yang semakin besar.
- Berbeda dengan hernia yang cenderung menunjukan gejala gangguan pencernaan yang lebih terlihat seperti muntah, rasa sakit pada tonjolan, dan juga susah buang air besar (BAB).
- Jenis: Hernia dan hidrokel memiliki jenis yang beragam sesuai dengan diagnosa dan penyebab terjadinya hernia. Diantaranya Indirect Inguinal Hernia, direct inguinal hernia, femoral hernia (terjadi pada perempuan yang sudah dewasa). Sedangkan hidrokel memiliki jenis communicating (congenital) hydrocele, non-communicating (congenital) hydrocele, hydrocele of the cord.
Hidrokel dan Hernia, Mana yang Lebih Berbahaya?
Penderita hidrokel hanya memiliki kelebihan cairan pada skortum, sedangkan hernia bisa merupakan cairan dan organ tubuh dalam perut yang turun. Sehingga penderita hernia harus mendapatkan pengobatan lebih dulu karena dapat menimbulkan rasa sakit.
Namun, hidrokel juga bisa merupakan gejala awal komplikasi seperti tumor pada testis jika tidak segera diperiksakan. Hidrokel ataupun hernia tidak akan memakan waktu lama dalam proses pengobatannya di rumah sakit oleh dokter bedah atau dokter spesialis urologi. Biasanya pasien boleh langsung pulang, atau hanya menginap 1-2 malam jika kondisinya memungkinkan.
Baik hidrokel maupun hernia, sebaiknya segera Anda konsultasikan segera kepada dokter untuk mendapatkan diagnosa yang tepat. Karena keduanya dapat berakibat fatal jika tidak diindahkan dan dianggap kelainan biasa yang tidak memerlukan tindakan medis. Terlebih jika terjadi pada bayi yang baru lahir. Semoga bermanfaat!
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.